Part 2. First Bulli

703 186 49
                                    

Keesokan paginya. Sarina telah disambut oleh dua orang gadis yang bersedia bermain bersama dengannya. Awalnya gugup, tapi ia berusaha bersikap biasa saja. Saat istirahat pun mereka mengajak Sarina ke kantin bersama. Sarina tak menolak, ia justru senang karena ada yang mau bermain dengannya.

"Mau makan apa nih?" tanya Angel saat mereka sudah duduk dibangku kantin.

Sarina tampak berpikir, lalu ia tersenyum cemerlang. "Gue es krim satu sama bakso."

"Lo?" Angel menatap Celine yang asyik bermain ponsel.

"Gue bakwan sama gorengan yang berbentuk bulat terus ada sayur-sayurannya."

"Itu namanya bakwan juga, Celine."

"Ya, gitulah pokoknya."

Angel lalu pergi memesan makanan dan kembali membawa hasil.

"Makan aja, jangan segan."

"Iya lah tong. Kan belinya pakai uang sendiri-sendiri," balas Celine sambil mengambil sekantong bakwan pesanannya.

"Sar, lo beruntung bisa duduk sebangku sama Third. Tapi...dia itu suka melakukan pembulian."

Dahi Sarina mengernyit bingung. "Pembulian? Semacam apa?"

"Misalnya, mengusili orang yang tak bersalah. Suka ngerjain orang, mempermalukan orang. Apalagi cewek yang menurutnya cupu."

Sarina menelan kunyahannya baksonya. "Kayak gue?"

Celine mengangguk cepat. "Tuh lo sadar."

Angel menepis tangan Celine. "Nggak sopan banget lo."

"Iye, iye. Sorry ya, Sar?"

Sarina mengangguk. "Terus dia mau buli gue, karena gue cupu? Iya?"

"Bisa jadi, tapi karena lo cantik, mungkin nggak. Dia kan orangnya baperan. Soalnya anak yang sering dia buli nggak ada yang cakep. Bulukan semua. Dan gue takut, nanti dia nggak berani membuli lo, karena takut baper."

Sarina tersedak mendengar penjelasan Angel. Segera ia meminum segelas air putih yang ada di meja. "Lucu banget sumpah. Berarti ini berita bagus dong buat gue, karena dia bisa aja takut membuli gue."

"Ye ye, merdeka lah kau Sarina!" ucap Celine keras.

"Lo kenapa sih? Iri sama Sarina? Ya udah bilang aja kalau iri, nggak perlu juga ngode-ngode nggak jelas gini." Angel melirik Celine tajam yang duduk di sebelahnya.

"Siapa juga yang iri. Lo tahu sendiri lah kalau gue lagi badmood." Celine kecewa dengan sikap Angel.

Angel melambai-lambaikan tangannya malas. "Ya udah maaf."

"Menurut gue, Third itu baik. Dulu pas belum ada geng 3rd yang diketuai sama dia, dia baik banget, solidaritasnya tinggi, perhatian banget ke cewek-cewek. Tapi... sekarang, entahlah." Angel melanjutkan ceritanya tentang Third. "Sekarang dia jadi sok Bad Boy gitu, padahal dulu pernah masuk kategori cupu karena nggak pernah berantem. Sekarang jangan ditanya, tiap hari bogemnya melayang terus. Apa ya alasannya dia jadi kayak gitu?"

Love Warning [Completed]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang