Autumn with Jennie #6

1.5K 204 28
                                    

Matahari ini bersinar tepat ke wajah ku.. Aku menatap keluar jendela kelas ini.. Memandangi awan dan langit biru yang terlihat sangat serasi saat bersama.. Angin yang bertiup.. Suara kepakan burung dan bunyi daun yang tertiup.. Musim panas.. Aku menyukai nya..

"Rosie.. Kau ikut drama nya?"

Aku menoleh ke samping ku.. Kelas ku sepi dan hanya ada aku dan Jisoo yang entah sejak kapan ada disini..

"Drama apa?"

"Drama musical.. Tentang Snow White dan 7 kurcaci nya.."

"Aku tidak peduli.."

"Aiishhh.. Dengarkan dulu.. Aku sudah membicarakan tentang ini dengan Irene.. Ada Jennie disana.."

Jennie? Apa Jisoo mengenal Jennie? Dia tersenyum sambil melipat kedua tangan ke dada di akhir kalimat nya..

"K-kau tau dia?"

"Ehh~ Tentu saja.. Bertahun hidup dengan mu.. Mana mungkin aku tidak tau gadis yang di sukai 'Nona Muda Park' ku.."

"A-aku.. Tidak menyukai nya.."

"Lalu apa maksud wajah gugup mu itu? Aiisshh.. Ayolah jangan berbohong.."

Aku membuang wajah ku.. Kembali menatap keluar jendela.. Menatap lapangan yang ternyata ada Jennie di bawah sana.. Tertawa dan bercanda bersama Seulgi seperti biasa nya..
Ia tersenyum sambil kembali menyelipkan rambut itu ke telinga nya.. Cantik..

"Ehh~ Lihat lah.. Sangat nampak.."

Ku lirik lagi Jisoo yang kini duduk di samping ku.. Apa sangat nampak? Apa begitu terlihat kah jika aku menyukai Jennie? Haah.. Aku penasaran bagaimana wajah ku setiap kali berhadapan dengan nya..

"Dia akan jadi Snow White nya.. Kau mengerti? Maksud ku.. Itu~"

Aku menggeleng dan Jisoo kembali menghela nafas nya.. Apa maksud mu Jisoo?

"Bukankah Snow White butuh Pangeran untuk membangunkan nya.."

Benar.. Lalu?

"Apa kau rela Jennie dicium seseorang tepat di depan mu?"

Apa?? A-aku.. Tidak tau.. Haruskah aku marah jika kenyataan nya dia bukanlah kekasih ku? Tapi.. Aku rasa.. Aku tidak rela..

"Jadilah pangeran nya.. Atau orang lain akan mencium Jennie mu.."

"Kau.. Menyuruh ku jadi pangeran? Aku.. Perempuan.."

"Hya! Kau benar-benar bodoh.. Aku mencoba membuat mu dekat dengan nya.. Aiisshh.. Kenapa kau lambat sekali.."

Membuat ku dekat dengan nya? Kenapa.. Aku tiba-tiba merasa malu? Apa aku bisa melakukan nya?

"Ahahah.. Seulgi gila.." aku kembali menatap kebawah sana.. Saat dia dengan keras nya memukul bahu Seulgi dan masih tertawa dengan keras nya..

"Jennie Kim ya? Woah.. Jinjja.. Gadis itu benar-benar hebat karena membuat Nona Muda ini meleleh seperti es krim.."

"Diam.."

Jisoo tertawa sambil sesekali melirik keluar jendela..
Aku tidak tau.. Perasaan ini.. Perasaan kagum dari seorang anak kecil yang menjadi cinta saat dia dewasa.. Aku belum mengerti bagaimana itu cinta.. Apakah itu saat aku diam-diam menatap nya.. Atau ikut tersenyum saat melihat senyum nya.. Atau bahkan saat aku lari dari tatapan mata nya..
Jennie itu berbeda.. Aku menyukai nya saat dia menggandeng tangan ku.. Dan aku jatuh cinta saat dia mencuri ciuman pertama ku.. Mungkin ini salah.. Aku tau.. Bagaimana jika ayah tau tentang nya dan mengirim ku kembali ke Australia.. Aku khawatir dengan dia yang akan ku sakiti seperti aku yang tidak sengaja menyakiti Wendy..
Sangat banyak halangan untuk bersama nya jika di fikirkan lagi.. Tapi aku bisa.. Maksud ku.. Sepertinya perasaan ku pada nya lebih kuat dari pada rintangan yang sudah ku bayangkan dari sekarang..

Autumn with Jennie [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang