Autumn with Jennie #13

993 161 23
                                    

Aku mulai mengusap mata saat merasakan tangan itu melingkar disekitar leher dan memeluk kepala ku.. Bisa ku dengar nafas tenang nya yang tepat disebelah wajah ku.. Aku tersenyum menatap nya.. Gadis yang terlihat sangat damai dengan tidur nya..
Ku usap alis itu.. Alis yang sejak tadi malam membuat ku terus menatap nya.. Kenapa kau bisa tumbuh dewasa secantik ini, Jennie? Rasa nya beruntung sekali karena bertemu dengan mu lagi..

Dahi itu mulai berkerut saat aku terus mengusap alis nya.. Aku kembali menutup mata.. Berpura-pura tidur takut jika mungkin saja dia bangun dan mendapati tangan ku di alis nya..
Bisa ku dengar nafas nya yang mulai berbeda dari sebelumnya, suara bantal yang bergerak pun mulai terdengar..
Masih bisa ku rasa tangan yang semula di leher ku bergerak turun dan memeluk tubuh ku dengan erat kemudian, membuat tubuh nya semakin dekat dengan ku..
Hah Jennie.. Rasa nya seperti suami istri yang baru bangun tidur bersama.. J-jamkanman.. S-suami.. Istri?

Aku menahan tawa ku saat tangan itu tiba-tiba menekan-nekan pipi ku.. Kau sedang apa nona gelang? Sepertinya dia menyukai nya.. Bahkan bisa ku dengar tawa ringan nya sambil masih menekan dan mencubit pipi ku sesekali..

"Kau suka?"

"Uhh?"

Ya Jennie.. Apa kau menyukai wajah ku? Aku tidak ingin membuka mata, bisa saja aku tertawa karena melihat wajah terkejut nya..

"K-kau sudah bangun?"

Haah.. Baiklah.. Aku membuka mata ku, menatap nya kemudian dan mulai menaikan alis ku sesaat untuk menjawab nya..

"S-sejak kapan?"

"Sejak tadi.."

"Lalu.. K-kenapa tidak bangun?"

"Snow White ku belum bangun.."

Suasana hening dengan Jennie yang wajah nya mulai memerah di depan wajah ku.. Apa aku sedang menggoda nya? Hahah.. Tangan yang tadi dipakai memeluk pun sekarang mulai menggenggam samping baju ku.. Apa kau gugup Nona Gelang? Atau mungkin mulai sekarang harus ku panggil kau Nona Kim saja?

"Naskah itu bilang snow white ku akan bangun jika aku mencium nya.."

Bisa ku dengar nafas nya mulai tak beraturan.. Mata itu mulai terlihat panik saat menatap tubuh ku dengan nya yang masih saling memeluk..

"Kyaa!!"

Uuh.. Dia berteriak sambil mendorong tubuh ku lalu berdiri di samping ranjang ini..
Ada apa nona? Bukankah tadi kau yang memeluk ku? Rasa nya benar-benar ingin tertawa.. Aku rasa aku benar-benar menggoda nya hingga wajah memerah itu tidak bisa di sembunyikan lagi..

"A-aku sudah bangun.. Jadi.."

Aku tidak bisa menahan tawa ku.. Bahkan membuat ucapan nya terhenti saat aku bangkit dan berjalan keluar dari kamar ini sambil menutup pintu pelan dan bersender disana..
Bisa ku dengar suara kaki nya di dalam sana.. Aku tidak tau dia sedang apa.. Hentakan kaki tanpa alas terdengar jelas di keramik itu..

"H-haaa~!! Mwo-ya~!!"

Tapi yang pasti.. Bisa ku dengar Jennie yang mencoba berteriak dengan bantal di wajah nya..

-------

Aku didapur ini menatap Jisoo yang mulai terlihat sibuk memasak sesuatu.. Ia terlihat rapi.. Yah seingat ku dia harus ke kampus karena ada test hari ini.. Bisa ku lihat ia yang juga mulai memasukan buku-buku nya di atas meja makan ke dalam tas itu.. Terlihat sangat sibuk.. Bolak-balik dan mengerjakan ini dan itu..
Selalu beginikah orang berotak pintar? Pantas saja Jisoo bisa masuk jurusan kimia.. Haah.. Tidak usah heran..

Autumn with Jennie [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang