Autumn with Jennie #14

919 150 22
                                    

Aku berteriak dalam hati saat Jennie menutup pintu apartment nya, berjalan ke arah lift ini dengan langkah tak beraturan dan sedikit berdansa dengan gaya random yang aneh, tangan ku mengepal beberapa kali menampar udara bebas, mungkin security pengawas CCTV akan kebingungan saat melihat ku..
Ayolah.. Aku hanya sedang terlalu bahagia..

"Huh.. Baiklah.. Waktu nya pulang.." gumam ku menarik nafas dalam sambil menekan tombol lift itu. Tidak ku sadar senyum ku mulai menghilang, jamkanman.. Pulang?
Aku hampir lupa, ayah pasti akan memarahi ku karena tidak pulang semalam.. Tangan di pinggang nya.. omelan yang tak henti saat makan malam.. Haah.. Melelahkan walau hanya membayangkan nya saja..

------

"Nona muda, kau kemana saja? Tuan sangat khawatir.."

Bibi maid ini mendekati ku sembari mengambil jaket hoodie yang ku lepas dari sepanjang langkah ku di halaman rumah ku tadi.

"Apartment ku.." jawab ku singkat pada nya, tentu bibi mengerti tentang anak nya Jisoo yang juga tinggal disana..

"N-nona.."

"Hm?"

"I-itu.. Jisoo.."

Benar saja dia menanyakan nya, aku menghela nafas ku pelan, Jisoo sudah tidak pernah ke rumah.. Ibu nya mungkin merindukan nya.. Hah gadis itu.. Karena ada Lisa dia bahkan lupa jika ibu nya mengkhawatirkan nya..

"Dia tidak apa, asisten dosen sangat sibuk, dia sangat pintar mereka membutuhkan nya, lain kali akan ku bawa dia berkunjung kesini.."

"N-nee.. Terimakasih nona.." Bibi ini membungkuk pada ku, walau begitu masih bisa ku lihat senyum nya dari sini..

Baru ku sadar ada sedikit suara di dalam sana, tepat nya tawa dari beberapa pria yang belum ku lihat batang hidung nya, aku hanya melihat ayah yang duduk di ruang tamu sambil tertawa bercanda.
Siapa? Mereka tertutup dinding dan tak bisa ku lihat mereka dari sini.. Tamu? Jarang sekali ada orang datang ke rumah..

"Bibi.."

"Nee, nona?"

"Siapa yang datang?"

Bibi mulai mengangkat wajah nya, bisa ku lihat raut tak terlalu suka dan khawatir di wajah nya.
"Bibi? Siapa yang datang?" Sekali lagi ku tanyakan karena ia menoleh ke dalam sana lalu menunduk kemudian.

"I-itu.. Nona muda.. Tuan Willian dan putra nya sudah tiba sejak kemarin malam.. Mereka menginap disini untuk sementara waktu.."

"M-mwo?"

"Rosie? Ahh.. Kau baru datang? Bagaimana menginap di rumah bibi? Apa menyenangkan?"

Ingin rasa nya aku lari dari sini, ayah menatap ku, bahkan mengarang cerita didepan mereka, astaga.. Kenapa mereka kesini? Untuk apa mereka kemari? Dan lagi.. Menginap?

"Rosie? Dimana anak cantik itu? Astaga sudah lama aku tidak melihat nya.."
Kaki ku lemas rasa nya, saat paman William akhirnya menunjukan wajah nya dari balik dinding itu.
Sekali lagi dan terulang lagi, aku harus menjadi Rosie si gadis lembut yang penuh sopan santun di depan mereka.

"Paman.. Lama tidak bertemu.." Bungkuk ku ke arah nya lalu berjalan masuk kesana.
Kenapa? Sekarang rasa nya terlalu takut walau hanya bertemu dengan mereka.
Ayah memandangi ku dari ujung kaki hingga kepala, celana jeans sobek yang ku kenakan, baju kaos yang bergambar wajah para personil The Beatles dan juga.. Astaga.. Aku lupa mandi..
Aku harap penampilan ku tidak seburuk itu di depan teman dekat ayah.

"Mason.. Sedetik ku kira dia Claire.. Astaga Rosie benar-benar terlihat seperti ibu nya.."
Ku lihat tawa hambar ayah sembari menetralisir nafas nya, aku tau ayah masih sedikit sensitif jika itu tentang ibu.

Autumn with Jennie [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang