Sembilan

3K 653 10
                                    

"Jaehyun lepaskan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaehyun lepaskan!"

"Tidak mau!"

"Lepas atau aku teriak?!"

Jaehyun mendesah malas lalu menatap gadis mungil di sampingnya dengan tatapan gemas.

"Kamu bahkan sudah berteriak sejak tadi, Manis."

Kamu mengerang kesal. "Habisnya kamu terus menggenggam tanganku seperti ini," ujarmu lalu mengangkat tautan tanganmu juga Jaehyun. "Tanganku rasanya berkeringat, Jae. Lepaskan."

Jaehyun menggeleng tegas. "Tidak akan!"

"Kenapa?!"

"Aku suka. Jangan banyak tanya, aku ingin mengajakmu bertemu Ibu-ku."

Jaehyun kembali menyeretmu menuju tempat yang selalu dikunjunginya. Tempat yang kini hanya tinggal berjarak 5 meter itu membuat kamu mengernyitkan dahi bingung.

"Ibu-mu—"

Lelaki itu tidak menjawab. Langkahnya kian mantap saat sudah memasuki area yang tidak asing lagi baginya, dan mungkin juga untukmu. Jaehyun mengeratkan genggamannya.

"Selamat sore, bidadari! Aku datang lagi hari ini," sapa Jaehyun pada lemari kaca di hadapannya dengan senyum lebar.

Kamu masih diam mematung. Mengamati foto wanita paruh baya yang terlihat begitu cantik dan anggun. Wajahnya begitu mirip dengan Jaehyun.

"Ibu, ingat tidak? Ibu bilang bidadari hanya ada di surga, tapi kenapa aku juga menemukan satu bidadari sepertimu di bumi?" Jaehyun melirik dirimu yang nampaknya menyadari ucapannya barusan. Kelopak matamu mengerjap pelan beberapa kali, membuat Jaehyun memekik gemas dalam hatinya.

"Perkenalkan dirimu, Manis."

Kamu menundukkan kepalamu singkat dan tersenyum manis. "Selamat sore, Bibi! Aku (Y/n), orang yang selalu Jaehyun ganggu."

"Hey, memangnya kamu merasa terganggu?"

"Setiap saat." Kamu mendelik tajam lalu kembali tersenyum menatap foto Ibu Jaehyun. "Bibi cantik sekali, pasti di sana menyenangkan. Apa Bibi bertemu dengan Ibuku? Atau Ayahku mungkin? Yah, surga kan luas, kemungkinan bertemu mungkin saja kecil. Tapi jika bertemu, sampaikan pada mereka bahwa aku baik-baik saja di sini!"

Jaehyun tersenyum saat mendengar celotehanmu, kamu terlihat begitu antusias saat bicara pada Ibunya. Ah ralat, abu Ibunya. Entah sadar atau tidak, tangan kalian masih saling bertaut.

"Bibi tahu? Abu milik Ibu dan Ayah juga ada di sini. Di lemari kaca depan sana, kalian bertetangga!" Kamu tertawa pelan.

Jaehyun menghela napasnya. "Aku sedang menerka, bagaimana jika kamu dan Ibu bertemu di kehidupan selanjutnya? Kalian pasti akan mengobrol dan mengabaikan aku."

Kamu melirik Jaehyun sekilas. "Tentu saja. Ah iya, Bi, anakmu ini sangat amat menyebalkan! Dia selalu menggangguku setiap saat. Rasanya aku ingin merekatkan mulutnya agar dia tidak bisa bicara lagi."

Dengusan yang berasal dari bibir Jaehyun membuatmu tertawa geli. Menggemaskan sekali lelaki satu itu. Eh? Sebentar—apa yang baru saja kamu pikirkan?

"Ah iya, aku masih terus dipaksa untuk datang ke pernikahan Ayah. Aku akan menolaknya lag—"

Kamu seketika memutar tubuhmu menghadap Jaehyun dan mengeratkan genggaman tangannya tanpa sadar. "Jangan! Kali ini giliranmu untuk menghadapi masalah. Jangan terus menghindar, Jung."

Tatapan mata keduanya saling beradu. Mengantarkan rasa hangat yang asing di relung hati masing-masing. Hingga akhirnya sang pemuda melirik lemari kaca sekilas lalu mengangguk.

"Asal kamu menemaniku ke sana, aku akan pergi."

"Eh? Apa-apaan?"

"Jadi pasanganku, Manis, atau aku tidak pergi sama sekali. Bagaimana?"

Kamu menggigit bibir bawahmu kesal. Manusia satu ini mampu membuat emosimu meledak dan menyurut dalam satu waktu. Jaehyun dan sifat dominannya yang tidak terbantah.

"Baiklah! Tapi setelah itu jangan ganggu aku lagi! Jangan meneleponku setiap saat!"

Jaehyun tersenyum kecil sebelum mencubit pipi gadis mungil-nya gemas. "Tidak janji."

"Jaehyun!"

-Spring and Autumn-

Season Series - Mei 2018

Season Series - Mei 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Season Series] | Spring and Autumn - Jaehyun VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang