🍍Changbin x You - 1

2.2K 216 1
                                    

"Ayah bagaimana kalau perjodohannya dibatalkan?" Ujarmu yang membuat Ayahmu tersedak.

"Ayah sebenarnya tak mau kamu dijodohkan apalagi untuk melunasi hutang ibumu yang kurang ajar itu" Ayah terdiam kembali, wajahnya terlihat sangat kesal ketika mengingat tingkah ibuku kepada keluarganya sendiri.

"Jika Tuan Seo itu memberikanku waktu, aku akan bekerja keras untuk melunasinya" Tapi jumlah hutang yang harus ku bayar bahkan tak mungkin ku lunasi dalam kurun waktu tujuh atau sepuluh tahun.

"Ayah akan membantumu mungkin dengan menjual organ ditubuh ayah akan mempercepat proses pelunasannya" Perkataan ayah membuatku terkejut bagaimana bisa dia berpikiran untuk menjual organnya. Ini gila.

"Ayah - bagaimana bisa ayah berfikiran untuk menjual organ ayah. Itu tak boleh lebih baik kita lanjutkan perjodohannya" Tegasku, Ayah menyuruhku duduk di sebelahnya. Dia memegang kedua tanganku.

"Kamu putriku satu satunya, Ayah ingin melihat kamu hidup sesuai keinginanmu. Bahkan Ayah sudah tak peduli dengan diri ayah sendiri. Ayah yang sudah membuat hidupmu menjadi seperti ini. Bahkan Ayah tak mampu membiayaimu untuk meneruskan pendidikanmu. Ayah tak mau kau menanggung semuanya" Air matanya membasahi kedua pipinya.

"Tidak ayah ini bukan salah ayah. Itu tidak masalah jika aku tak seperti orang lain. Yang terpenting aku ingin selalu didekat ayah dan ayah tak boleh seperti itu, itu membuatku malah terpuruk"

••••••••

Cafe Districk9

Udara angin malam membuat perasaanku menjadi lebih emosional ditambah canda tawa pengunjung cafe yang membuatku sedikit menjadi iri.

Aku tahu mungkin titik awal terberat dalam hidupku sedang aku rasakan saat ini. Aku sempat berfikir jika aku tak terlahir di dunia ini, mungkin aku takan merasakan beban berat yang sedang ku pikul.

Hidup tak selalu diatas itu benar. Ada kalanya mereka menjadi terpuruk karna suatu masalah. Apa yang harus aku lakukan - jika aku menerima semua masalah itu, lambat laun akan berubah menjadi kebahagian. Sebaliknya jika aku meninggalkan masalah yang aku hadapi itu malah membuatku makin tersiksa.

"Sudah 30 menit berjalan dan kau hanya membersihkan satu meja itu saja!" Suara dari atasanku itu membuatku terkejut. Saat ini dia sedang menumpukan kedua tangannya di dada, hiks itu menyeramkan.

Aku hanya menunduk merasa bersalah dengan apa yang ku lakukan.

"Aku membayarmu bukan untuk membersihkan meja saja!" Dia membentaku di depan umum.

"Ma- af Pak" ujarku ketakukan.

*Crekk

"Jika aku tak memperingatimu, sampai pulang pun kau akan tetap membersihkan meja itu sa- Tuan Seo" Seketika ucapan atasan ku itu terhenti saat ia melihat seseorang dan dia memanggil namanya.

"Ada apa ini ?" Tanyanya. Ini membuatku bingung jadi selama ini atasan ku adalah Tuan Seo dan bukan seseorang yang sedang memarahiku.

"Berhentilah bersikap menakutkan kepada pegawai, kau tahu pegawai disini tak ada yang betahan hingga 1 tahun lamanya" Lanjutnya.

Sedari tadi aku hanya menunduk, aku tak mau melihat kedua wajah orang tersebut. Yang kuinginkan saat ini hanya pulang.

"Em kau kembali bekerja" pinta dia.

Setidaknya pergi meninggalkan mereka berdua sudah membuatku sedikit lega.

•••••

Hari ini seperti biasa aku kembali bekerja, dan suasana cafe menjadi sedikit berubah karna atasanku si gemuk itu sudah tak ada. Kini pemilik asli dari cafe ini yang akan mengawasi cafenya sendiri.

"Ternyata dia baik, tak seperti wajahnya yang menakutkan itu" Ucapku spontan. Temanku yang sedang mempersiapkan bahan bahan terkejut setelah mendengar ucapanku tadi.

"Hayoh - suka ya?" Dia menggodaku sambil menyolek daguku dengan tangannya yg lengket itu.

"Hei apa sih, aku hanya bilang dia baik. Kenapa kamu langsung mendeskripsikannya seperti itu" Teman ku hanya tertawa setelah mendengar jawabanku.

•••••

"Heol. (y/n) sekarang giliranmu. Masuklah. Gilaaa padahal ini belum waktunya gajian tapi dia ngebagiin ini secara cuma cuma"

Aku tertawa melihatnya, karna bos kami memberikan bonus untuk semua pegawainya.

Kini aku sudah berada dihadapannya. Dia menyuruhku duduk.

"Namamu (y/n), ambilah pergunakan uang ini dengan baik" Ucapnya seraya memberikan amplop kecil berwarna putih itu.

"Terimakasih Pak. Tapi.. saya bingung ini kan belum waktunya kami menerima bonus maupun gaji"

Tuan Seo itu berdiri dari tempat duduknya dia melangkah menghampirimu.

"Aku ingin lebih dekat dengan kamu, em maksud saya semua pegawai. Agar antara pegawai dan atasan tak merasa saling canggung" katanya diakhiri senyuman manisnya itu.

Ah sadar (y/n)

"Um kalau begitu Makasih pak, Saya akan kembali bekerja" Aku bangkit dari tempat duduk. Dan berjalan menuju kearah pintu keluar. Tapi langkahku tertahan karna dia

Memegang tanganku..


"Tunggu.."



Tolong.
Apa yang akan dia lakukan.

Imagine [STRAYKIDS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang