🍉. Felix

2.4K 242 4
                                    

Aku dan Felix mempunyai hubungan spesial setelah kita berteman kurang lebih 2 tahun.

First impression Felix bagiku dia seperti anak brandal, menakutkan dan pendiam. Tapi nyatanya dia sangat peduli terhadap orang disekelilingnya.

Yang lebih penting dia tau mana yg salah dan benar.

Felix merupakan murid baru dikelasku. Gosip gosipnya Felix dulu merupakan siswa brandal disekolah dulunya. Dan dia dibuang ke sekolah kami.

Nyatanya Felix harus pindah tempat tinggal meskipun sekarang dia tinggal sendiri karna ortnya sedang melakukan pekerjaan amal di Afrika.

Meskipun Felix terlihat seperti orang kejam dia punya hati yg lembut. Itulah kenapa aku mencintai dia.

Setiap hari kita selalu pergi sekolah bersama dan kebetulan jarak rumah kami berdekatan.

"Kamu ga bawa sepedah?" Tanyaku kedapa felix

"Bukannya kamu bilang itu membuat pantatmu menjadi sakit jika kamu menaikinya?" Felix mengejeku. sialan.

Akupun reflek memukul lenganya dan Felix tertawa melihat wajah kesalku.

Saat kami pulang sekolah pun kita selalu bersama. Ya mungkin karna kami sedang dimabuk asmara rasanya kami ingin selalu berdekatan. Haha.

"Aku dengar es krim di pertigaan jalan sana enak, kamu pasti ga mau"

apa felix sedang menawarkan sesuatu. Sialan dia memang senang membuatku kesal.

"Kamu sedang menawariku ?? Ya jika kau tak punya uang aku bisa membelikannya untukmu juga!!"

"Hahaha, aku hanya bercanda jika kau ingin, beli lah aku sedang tak enak tenggorokan" Jelasnya.

Tapi setelah kita sampai di tempat tersebut ternyata es krimnya sudah habis terjual.

Dan akhirnya felix mengajaku ke taman sebelum kita pulang ke rumah masing masing.

Setelah kita sampai disana dan kita mencari tempat duduk yang berhadapan langsung ke danau.

Felix mengambil kotak hadiah di dalam tasnya.

Dia memberikanku sebuah jam tangan berwarna hitam.

Persis sama dengan jam yang felix pakai.

Namun saat itu Felix mengatakan suatu kabar yang membuat aku mau tak mau harus menerimanya.

Padahal hubungan kita baru satu bulan berjalan.

"Kemaren orang tuaku menelfonku" Felix berkata sambil menatapku.

"Gimana apa mereka baik baik saja?" Tanyaku pedanya.

Felix menjawab dengan sebuah anggukan.

"Tapi.." Sambung felix.

"Tapi?? Apa hmm?" Jawabku kepadanya.

"Aku harus tinggal bersama mereka di Afrika karna mereka akan lebih lama menetap disana"

Deg..
Hati ku rasanya sedih. Aku tak mau jauh darinya.

"Pergilah. Mereka sangat khawatir denganmu Felix" Jawabku dengan tatapan kosong.

"Ini sangat berat bukan?" Tanyanya sambil menggenggam kedua tanganku.

"Engga Felix jangan khawatirkan ku. Kita masih bisa saling menghubungi" Jawabku.

Felix mengangguk.

"Tapi.. Felix jika nanti disana ada perempuan yg lebih cantik dariku ada yang menggodamu, katakanlah kalau kau sudah mempunyai pacar!! kalau boleh kau tunjukan foto kita berdua"

"Hahaha iya jika itu maumu"

Felix menggenggam erat tanganku kembali.

Entah aku punya waktu berapa hari lagi agar masih bisa melihatnya.

Meskipun ini terlalu berlebihan tapi aku selalu merindukannya.

Setiap aku tak melihatnya, hari ku seperti tak terpenuhi.

Aku terlalu menyayanginya. Bagaimana bisa aku seperti ini.

Suasana pun menjadi hening. Kita tak berucap sepatah katapun setelah itu. Kita hanya melihat anak anak angsa yang selau mengikuti induknya.

Tapi tiba tiba dia berucap..

"Jika ini berat kau bisa mengakhiri hubungan ini untuk sementara.."














End.

Imagine [STRAYKIDS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang