❌tragedi ke-11❌

35 6 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























Setelah dua minggu kejadian pesawat yang seharusnya Sungwoon tumpangi mengalami kecelakaan, ia akhir-akhir ini malah sering terjerat sebuah masalah.

Seperti misalnya, Sungwoon hanya berjalan biasa ke arah kantin, namun tiba-tiba seseorang yang lewat di sebelahnya terjatuh dan menganggap bahwa Sungwoon sengaja menaruh kakinya di sana.

"Aku tidak menyandungmu," bela Sungwoon.

"TIDAK USAH BERBOHONG! JELAS-JELAS TADI ADA KAKI YANG MENYANDUNGKU!" Teriak Guanlin.

"Kooridor menuju kantin sangat ramai, lalu kau menuduhku? Yang benar saja," sahut Sungwoon tak mau kalah.

"Ya! Karena kau berdiri di sampingku dan itu sudah sangat jelas bahwa kau lah pelakunya!" Tuduh Guanlin.

Itu adalah salah satu masalah yang pernah muncul dua minggu belakangan ini.










Mengingat hal tersebut, Sungwoon menjadi gundah, hatinya merasa dirinya sudah tidak pantas lagi di dunia ini, apalagi ditambah orang-orang semakin mengucilkannya.

"Hey Sungwoon!" Sungwoon mempercepat langkahnya ketika ada seseorang yang memanggilnya.

"Hey Sungwoon! Kau mau kemana?" Daniel menggenggam tangan Sungwoon, kemudian membalikkan tubuh lelaki tersebut.

"Aku mau ke toilet," jawab Sungwoon, namun kepalanya menunduk.

"Toilet katamu? Jalan yang kau tuju tidak mengarah kepada toilet, melainkan ke taman belakang," ucap Daniel.

Sungwoon terdiam di tempatnya, pikirannya sedang kosong entah kemana.

Daniel yang melihat reaksi Sungwoon langsung menatapnya dengan heran, "Sungwoon? Kau baik-baik saja?"

"Ah iya..., aku hanya tidak enak badan. Kalau begitu aku pulang dulu ya," Sungwoon langsung beranjak meninggalkan Daniel.

"Tunggu sebentar!"

"Mau ku antar?" Tawar Daniel.

Sungwoon tersenyum simpul, "Tidak usah Niel, terima kasih."














Sebenarnya, alasan Sungwoon untuk pergi dari Daniel itu hanyalah omong kosonh semata

Karena buktinya adalah, saat ini Sungwoon sedang membersihkan beberapa kotoran yang berada di dapur.

Ada banyak sampak berserakan, bahkan ada minyak dan juga minuman tumpah.

"Astaga..., ini ulah siapa?" Gumam Sungwoon sambil mengambil beberapa kain untuk mengeringkan lantai.

Sungwoon berpikir, mungkin itu semua adalah ulah tikus karena dirinya sudah tidak pulang ke apartemen selama lima hari dan memang terakhir kali ia meninggalkan apartemennya, kondisi dapur sangat berantakan.

Sungwoon merapikan dari hal kecil terlebih dahulu, mulai dari mengepel lantai, sampai mencuci piring.

Selama hampir dua jam Sungwoon membuang waktu hanya untuk membersihkan dapurnya.

Sungwoon mengelap keringatnya yang berada di pelipisnya, "Akhirnya selesai juga, aku mau membuat susu terlebih dahulu, setelah itu tidur."

Kali ini Sungwoon hendak membuat sebuah susu hangat. Ia merebus air terlebih dahulu.

Saat Sungwoon menunggu air mendidih, ponselnya berbunyi, menandakan ada sebuah panggilan masuk.

Di layar ponselnya tidak tertera nama siapapun, hanya ada sebuah nomor yang tidak dikenalinya.


"Halo?"

"..."

"Halo?" Panggil Sungwoon sekali lagi.

"..."

"H-halo?"

"..."

Sungwoon memutuskan untuk mematikan panggilan tersebut, "Aneh."

Sungwoon melirik ke arah air mendidihnya, kemudian dirinya terkejut saat melihat air yang sudah sangat mendidih hingga keluar dari panci dan membuat beberapa percikan api menyambar ke mana-mana.

"Hah? Sejak kapan aku memasang api sebesar ini?" Kata Sungwoon, tangannya bergerak untuk mematikan kompor tersebut, namun ternyata ia terpeleset karena air yang terkeluar tadi jatuh di lantai.























Tanpa disadari, ternyata tangan Sungwoon mengenai panci tersebut dan membuat air rebusan di dalamnya tertumpah mengenai seluruh tubuh Sungwoon.

"AAAKKHHHHHH!"





















"T-tolong a-aku...,"

























"Tidak ada seorang pun yang bisa membantah sesuatu yang di sebut...,

Destiny."

















"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang