PROLOG

182 15 0
                                    

untuk mendukung cerita novel ini, silahkan sambil mendengarkan soundtrack yang telah saya siapkan...

selamat menikmati dan jangan lupa likenya.

.

.

.


Saat aku mulai tahu bahwa aku mencintainya, mengapa di saat itu juga aku melihatnya menyatakan perasaannya pada orang lain?

Aku segera berlari meninggalkan mereka berdua dengan air mata yang menggenang di kedua mataku, rasa sakit ini belum pernah aku rasakan sekalipun.

"hey Renna, kenapa kamu ada di sini?" tanya Karen yang berjalan menghampiriku, tapi aku tidak meresponnya dan tetap berlari meninggalkannya. Semua kejadian dan kisah yang aku jalani bersamanya membayang-bayang di pikiranku yang seakan menusuk hati dan perasaanku.

Lariku terhenti setelah aku berdiri di depan ruang musik, dimana banyak sekali kisah dan kejadian yang kami alami. Tak terasa air mataku mulai menganak sungai membasahi syal pemberiannya saat awal musim dingin yang lalu.

Ku lepaskan syal yang melilit di leherku perlahan-lahan, "Kak Danna, aku mencintaimu." Ucapku dengan air mata yang semakin menderas.

WHEN I CALLED YOUR NAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang