Lho!? Kak Devina? Ngapain dia sama Kak Danna di sini? Pikirku dalam hati.
Ku lihat mereka seperti membicarakan sesuatu, dan jarak antara mereka semakin dekat.
"Apa-apaan Kak Devina ini! Berani-beraninya dia deketin Kak Danna." Kataku dengan nada sedikit kesal dan segera mencondongkan telingaku untuk mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Danna, sebenernya..." Kak Devina mulai berbicara.
"sebenernya apa?" Kak Danna menjawab.
"Sebenernya, aku udah lama suka sama kamu!" Kak Devina memejamkan mata sambil menundukan kepala.
"Udah cukup, Acting mu udah sempurna." Kak Danna mengangkat tasnya. "kayaknya kamu udah siap buat nembak cowok yang kamu suka." Jawab Kak Danna sambil berjalan ke arah pintu.
"Danna! Kamu salah!" Kak Devina masih berdiri dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Kak Danna berhenti berjalan dan terdiam. "Sebenernya Aku udah suka sama kamu dari lama, aku bener-bener suka sama kamu! Selama ini aku selalu bilang kalo ini Cuma latihan, sebenernya aku ingin kamu bener-bener tau!" Kak Devina mulai meneteskan air mata.
Kak Danna berlari ke arah Kak Devina dan memeluknya.
Kak Danna!? Sebenernya apa yang terjadi? Apa Kak Danna menerimanya? Pikirku dalam hati karena terkejut melihat kejadian itu.
Dadaku sesak! Perasaan ini sakit! Rasa sakit apa ini! Pikirku dalam hati, tak terasa air mataku mulai menggenang.
Saat aku mulai tahu bahwa aku mencintainya, mengapa di saat itu juga aku melihatnya menyatakan perasaannya pada orang lain?
Aku segera berlari meninggalkan mereka berdua dengan air mata yang menggenang di kedua mataku, rasa sakit ini belum pernah aku rasakan sekalipun.
"Hey Renna! kenapa kamu ada di sini?" tanya Karen yang berjalan menghampiriku, tapi aku tidak meresponnya dan tetap berlari meninggalkannya. Semua kejadian dan kisah yang aku jalani bersamanya membayang-bayang di pikiranku yang seakan menusuk hati dan perasaanku.
Lariku terhenti setelah aku berdiri di depan ruang musik, dimana banyak sekali kisah dan kejadian yang kami alami. Tak terasa air mataku mulai menganak sungai membasahi syal pemberiannya saat awal musim dingin ini.
Ku lepaskan syal yang melilit di leherku perlahan-lahan, "Kak Danna, aku mencintaimu." Ucapku dengan air mata yang semakin menderas.
Saat syal hitam Kak Danna terjatuh, mendadak kepalaku terasa pusing serasa berputar kencang dan pengelihatanku mulai kabur.
"Renna!" suara seorang laki-laki yang sangat tidak asing terdengar dari belakangku dan saat kulihat ke belakang keseimbanganku semakin memburuk dan badanku mulai terkulai lemas.
"Renna!" Aku mendengar teriakannya dan hentakan kakinya yang memburu, sebelum kesadaranku hilang seluruhnya.
***
Renna!
"Hah!" aku terbangun, dan aku sadar ini sudah di kamarku.
"Lho, kamu udah sadar Renna?" Ibu menatapku dengan wajah khawatir.
"Kok aku ada di rumah?" aku mencoba untuk duduk.
"Iya, temenmu nganterin."
"Kak Danna?" Aku, sedikit berharap.
"Bukan, Karen yang nganterin kamu tadi."
"Karen ya..." Aku melihat keluar jendela.
Terima kasih ya Karen...
![](https://img.wattpad.com/cover/168411699-288-k25965.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN I CALLED YOUR NAME
Romancebagaimana perasaan anda ketika anda mulai menyukai seseorang, mulai dari pertemuan yang berantakan sampai semua berubah menjadi sebuah perasaan yang disebut dengan CINTA. dan ketika anda mencoba menyatakannya ternyata orang yang anda sukai lebih mem...