#21 - Akhirnya

90 4 1
                                    

Yasmin pun sampai di sekolah, tidak seperti biasa dia datang lebih awal. Berhubung Michael ingin meminta izin ke kepala sekolah untuk tournament basket.

"baaa" dari balik pintu.

"ayammm! Ih kebiasaan" ucap Yasmin tersipu malu.

"ess tumben?" kata Johnny sambil memainkan beberapa helai rambut Yasmin sambil berjalan dengan Yasmin menuju kelas.

"ia Michael tuh ada urusan" sambung Yasmin.

Yasmin pun meletakkan tasnya dan duduk di luar kelas yang diikuti Johnny.

"udah sarapan?" tanya Johnny.

"udah si. Kamu?"

"kamu??"

"ih Johnny. Serius" manja Yasmin.

"belum mau nya di suapin" bisik Johnny ke telinga Yasmin, yang membuat Yasmin geli.

"ihh kamu mah manja" teriak Yasmin.

"ekhmm... Udah lengket aja ni" sindir Kenzie yang melanjutkan perjalanannya ke kelas.

"makanya jangan jomblo Ken" teriak Yasmin.

"Yas. Hidung kamu" ucap Johnny yang kaget melihat darah segar dari hidung Yasmin.

Johnny segera mangambil Tisu dan membersihkan darah yang ada di hidung Yasmin. Karna Yasmin pernah cerita kalau ia takut dengan darah.

"udah" sahut Johnny sambil memegang kepala Yasmin.

"Thank's John" kata Yasmin yang membuka matanya perlahan.

"kekelas aja dulu" ucap Johnny sambil memegang bahu Yasmin.

Yasmin pun mengangguk. Yasmin hanya bisa diam dan menidurkan kepalanya di atas meja.

"minum dulu Yas" ucap Johnny sambil membukakan botol minumnya.

Yasmin pun meminumnya. Lalu kembali ke posisi semula.

"kamu mau pulang aja?" tanya Johnny.

Yasmin menggeleng. Johnny pun mengelus kepalanya dan tersemyum sampai Yasmin menutup mata.

Pelajaran pun di mulai. Yasmin pun terbangun. Lalu segera mengambil bukunya. Pelajaran pun di mulai.

"sudah mengerti kan anak-anak? Yasmin kamu mimisan"

Yasmin pun mengusap di bawah hidungnya. Seketika kawan dekatnya pun kaget.

"bu permisi!" teriak Yasmin sambil berlari keluar kelas.

"bu saya juga!" teriak Johnny yang langsung menyusul Yasmin.

"memtang udah pacaran!" sindir Kenzie.

"Ha!!" teriak sekelas

***********

"Yas. Sini aku bantu"
"engga John. Kamu kekelas aja"
"engga min. Buruan buka biar aku liat"
"engga John. Hikkss Hiksss"
"kenapa kamu malu ya?"
"udah John, Pigi!"
"kenapa Yasmin"
"aku lagi jelek"
"kamu ga pernah jelek min"
"engga"
"ya udah aku balik"

Yasmin pun kembali.

Tiba-tiba ada tangan yang menarik Yasmin.

"John"
"sstttt"

Johnny pun membawa Yasmin ke UKS.

"kok ga ada petugasnya?"
"aku usir"

Yasmin pun berbaring. Sedangkan Johnny membuat minum untuk Yasmin.

"min minum dulu gih" ujar Johnny sambil menyodorkan minumnya.

Yasmin pun bangkit dari baringnya.

"kamu sebenarnya kenapa pusing y?"
tanya Johnng yang langsung mengambil gelas dari tangan Yasmin.

"kayaknya penyakitku kambuh" ucapnya pasrah.

"penyakit apa?" tanya Johnny yang langsung menggenggam tangan Yasmin.

"min kamu pulang aja deh. Tangan kamu dingin banget" ucap Johnny sambil memegang tangan Yasmin.

Tiba-tiba Yasmin terjatuh dan untungnya bahu Yasmin di tahan oleh Johnny. Johnny langsung buru-buru membawa Yasmin ke rumah sakit.

Yasmin langsung di rawat oleh dokter pribadinya. Tetapi, yang membuat Johnny panik ia mendengar dokter mengatakan "sus buruan ke ICU. Ini udah darurat" tetapi langkahnya terhenti karna beberapa suter menolaknya.

Setelah beberapa menit kemudian, dokter pun keluar dari ruang tersebut.

"DOKTER!" teriak Vika dari kejauhan.

"maaf Yasmin tidak bisa di tolong lagi. Saya permisi" ujar sang dokter sambil melewati mereka.

Beberapa hari kemudian Alm. Yasmin pun di kuburkan.

"Johnny" panggil Vika dengan lembut.

"ia tante?" jawab Johnny.

Vika menyodorkan buku tebal ke Johnny.

"John, bacanya di taman belakang rumah tante ya" bisik Vika.

Johnny pun langsung bergehas ke taman belakang. Hanya kicauan burung merpati la yang terdengar di taman itu. Tampak sunyi dan tenang. Ia pun mulai membacanya.

Hal 1
#1
What? Masa punya anak baru dari luar negri, duduk di samping gua lagi. But dia cool loh.

#5
Seriusan?! Dia cuman ngefollow gua. Terus followersnya million lagi. Yas ihhh. Lucky banget. And firasat gua dia suka sama gua.

Johnny langsung ke lembar terakhir.

#96
Dasar kanker! Kenapa si muncul lagi. Malu tau. Diary kapan ya aku harus kenali dia sama Johnny? Ini udah stadium 3.

#100
Aku udah ga sanggup lagi bahkan tulisan ku ga serapi dulu. And finally akhirnya yang ke 100. Thankyou diary udah nemani aku. Udah dengarin curhatan aku dengan Johnny. Nih diary Yasmin tunjukin fotonya.

Ternyata foto sd Johnny hilang di ambil Yasmin secara diam-diam.

Lalu Johnny mebuka temoat surat khusus yang ada di diarynya dan di tunjukkan kepada Johnny.

Johnny. Emmm hai! Mungkin pas kamu baca ini aku udah ga bisa di samping kamu lagi. John, makasih karna ya. Dan maaf kalau aku sdmbunyiin semua ini. Aku takut kamu jauh dari aku John. Oiya John aku mau satu permintaan yang harus kamu kabuli. Kamu harus pacaran sama Kenzie!! Karna aku merasa dia adalah wanita tercantik yang kedua setelah mama dan kakak Cika. Plis John. Aku udah bilang ke Kenzie. Itu aja kok ya. Oiya John simpat surat ini ya. Di bingkai pun kalau bisa. Ya udah John. Jangan lupa ya. I love you so bad.

5 tahun kemudian.

"hai tante" ujar Kenzie sambil memeluk Vika.

"hai! Selamat ya Kenzie, Johnny. Semoga punya anak 15 ya. Supaya viral langsung" ucap Vika sambil membalas pelukan Kenzie.

"waduh tan banyak banget. Tan tau ga? Nanti kalau anak kami cowo namanya Justin Orlando. Kalau cewe Yasmin Orlando. Tante setuju kan?"

"banget dong. Btw udah jiarah belum?" tanya Vika.

"sebelum acara kami berdua ke makam Yasmin dulu tan" jawab Kenzie.

"tante bangga sama kalian" ujar Vika sambil memeluk Kenzie dan Johnng bersamaan.

The End

Yee! Tamat juga makasih yang udah baca. Meskipun ga terlalu lengkap ya maaf yee hehehe. Thank you reader yang setia ngikutin Love From Canada. See you in the next story ya😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love from CanadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang