A&A 8

1 0 0
                                    

A Dan A


Maaf kalau ada typo ya...


Happy Reading...

↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓

"Kak, aku pulang sendiri aja ya?" Tanya Adila.

Adila sudah ada di parkiran ketika bel pulang berbunyi.

"Jangan sendirian lah, nanti kalau ada apa-apa gimana? Kakak anterin aja ya?"

"Tapi kak...."

"Atau gak usah sama sekali!" Tegas Deno.

"Ok." Balasnya.

Mereka masuk ke dalam mobil Adila duduk di samping Deno, menunggu Fico adalah hal yang paling membosankan bagi Adila.

Anak satu itu emang ganteng, pinter, kuat, tapi lelet.

'Bum..' Bunyi pintu mobil yang di tutip.

"Maaf ya kak lama. Guru satu itu udah bel tapi gak keluar." Jelasnya kesal.

Deno hanya mengangguk. Lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kompleks yang lumayan ramai karena keluarnya semua murid sekolah yang lelah.

"Kak, gua tadi gak sengaja denger si Clara sama geng nya ngobrol." Ucap Fico pada Adila.

Deno hanya membiarkan, karena hanya ada mereka bertiga.

Adila hanya diam mendengarkan.

"Dia mau ngerencanain balas dendam ke lo kak." Lanjutnya.

Adila hanya mengedikan bahu tak peduli. Lagi pula Clara belum tahu bagaimana Adila itu.

˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙

Adila langsung masuk ke kamar tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Deno dan Fico hanya menautkan alis mereka.

'Wah bencana nih. Kakak lagi kesal sedangkan Clara mau balas dendam ke kakak. Yang ada habis dia ama kakak.' Ucapnya dalam hati.

"Adila kenapa Fic?"

"Kesal kali kak." Balasnya seadanya.

"Kenapa?"

"Semalem kak Ano males nganter pulang, karna di suruh tante Sella jadi mau tapi terpaksa. Belum lama perjalan kak Ano ngeluh. Gak ngeluh juga, orang dia nanya cuma nada nanyanya itu kayak orang males, tapi katanya cuma bercanda akhirnya kak Dila minta berhenti terus jadinya kita pulang naik taksi semalem."

"Mampus gua." Ucap Deno.

"Kenapa?"

"Harusnya kakak jemput kalian aja. Tapi kakak malah tidur." Jelasnya.

"Jadi kak Deno bohongin kita?"

"Maaf, habisnya kakak capek banget Fic." Ucapnya dengan ekspresi di buat imut.

"Fico nya mah biasa aja kalo kak Dila gua gak tahu ya kak. Dan gua gak ikut-ikut an." Jelas Fico dan masuk ke dalam menuju kamarnya.

Deno lari menuju kamar Adila. Dan tepat Adila membuka pintu Deno terjatuh, sebab ketika pintu terbuka Deno belum sempat memelankan larinya.

"Ngapain kak?"

Deno berdiri kembali.

"Hmmm. Kakak minta maaf ya dek."

Adila hanya menautkan alisnya.

"Semalem gak jemput karena kakak tidur." Ucapnya.

Adila hanya menghela nafas kemudian pergi melewati Deno dengan diam.

A Dan ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang