A Dan A
◎
◎
Maaf kalau ada typo ya...
◎
◎
Happy Reading...↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓
"Ibu hanya sebentar karena ada seorang murid baru. Silahkan masuk." Ucap bu Dreni.
Anak-anak terfokus pada murid baru itu, dan saat itu juga tubuh Adila menegang.
"Kamu bisa perkenalkan dirimu." Sambung bu Dreni.
"Perkenalkan nama saya Verlino Salyana. Biasa dipanggil Verli. Saya dari Bandung." Ucapnya yang menatap ke Adila.
Adila menatap Ano yang juga menatapnya.
"Dia dateng No, gua harus gimana?" Tanyanya berbisik.
"Dia..... yang semalem lo ceritain?"
Adila hanya mengangguk.
"Lo tenang aja selama ada gua lo aman. Mulai sekarang jangan jauh-jauh dari gua. Ok."
Lagi Adila hanya mengangguk.
"Tapi lo jangan lupa juga sama tantangannya ya." Ucap Adila pelan.
Ano mengangguk malas.
"Kalau begitu Verli kamu bisa duduk di bangku yang kosong." Ucap bu Dreni.
Verli berlalu duduk di bangku yang kosong, dan bangku itu tepat di sebelah barisan Adila.
"Anak-anak jangan lupa nanti pelajaran ibu Frana persentasi. Beliau menitip pesan seperti itu." Ucap bu Dreni.
"Siap bu."
"Dan untuk Verli masuk ke kelompoknya Resna ya."
"Baik bu." Balas Verli.
Lalu Resna memanggil Verli untuk memberikan materi yang akan di persentasikan nanti.
Sedangkan kelompok Adila.
"Kalian udah siap persentasi kan?" Tanya Fany.
"Lo tenang aja kita berdua udah siap. Lo kan tahu gua Fan." Ucap Ano sedikit sombong.
"Iya iya yang paling pinter mah beda." Ucap Fany.
Mereka tertawa, Adila juga ikut tertawa dan itu tak luput dari pandangan Verli.
'Jadi mereka yang buat Adila kembali seperti dulu.' Ucapnya dalam hati.
Kelas Adila freeclass sebab gurunya tidak datang karena sakit.
"Kantin yuk, gua tadi belum sarapan." Ucap Samuel.
"Boleh juga, tapi makannya di rooftop ya." Ucap Jia.
Yang lain mengangguk.
Ano berdiri dan keluar terlebih dulu lalu disusul Adila. Namun baru selangkah maju lengannya di tahan oleh Verli.
"Boleh kita ngobrol sebentar?" Tanya Verli.
"Sorry gak bisa." Balas Adila singkat.
"Please, sebentar aja kok." Paksa Verli.
"Gua udah bilang gak mau, ya gak mau." Balas Adila.
"Sebentar aja kok, Adila." Ucap Verli dengan paksaan.
"Lo denger yang dia bilang gak sih!" Seru Ano.
Dan membuat anak sekelas memperhatikan mereka.
"Tapi aku cuma mau ngomong sebentar sama kamu Adila, please." Mohonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dan A
Teen FictionDia manis, cantik, pintar, kaya tapi sederhana, dia paling disayang di dalam keluarganya meskipun dia anak ke 2 dari 3 bersaudara. Dia bernama Adilan Tayana Pristine, tapi sayangnya dia orang yang cuek, dingin, dan tak peduli pada sekitarnya. Kakakn...