Welcome to my first story guys....
◎
◎
A Dan A
◎
◎
Maaf kalau ada typo ya...
◎
◎
Happy Reading...↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓
"Adila, nanti kamu kakak anterin ke kelas kamu duluan ya, baru anter kamu Fic." Jelas Deno kepada kedua adiknya. Nama lengkapnya Delinova Fansic Pristine.
"Siap bos. Tapi kak, hmmm.... Papa gak ikut sarapan sama kita?" Tanya Fico lengkapnya Transfico Grestico Pristine.
Sedangkan Adilan Tayana Pristine hanya diam menanggapinya.
"Papa.... Tadi udah berangkat duluan katanya ada sambutan untuk kedatangan Papa di kantor barunya." Jelas Deno.
Jam di pergelangan tangan Deno menunjukkan pukul 06.00
"Ayo kita berangkat sebelum telat." Ucapnya.
Kedua adiknya mulai membereskan piring kotor mereka, lalu pergi ke halaman depan dimana mobil yang dikendarai Deno sudah siap melaju.
Adila duduk di belakang, karena di samping kakaknya sudah di isi oleh adiknya.
"Bagaimana kakak bisa tahu kelas kami?" Tanya Fico memecah keheningan.
"Kemarin setelah Papa mendaftarkan kita. Kakak bertemu seorang murid di sana yang sedang membersihkan halaman sekolah. Lalu dia mengajak kakak untuk berkeliling sekolah sebentar, dan dia memberitahu letak kelas kakak dan kelas kalian." Jelas Deno.
"Laki-laki atau Perempuan kak?" Tanya Fico.
"Perempuan."
"Mengapa dia menyapu halaman sekolah?" Tanya Dila datar.
"Dia bilang dia adalah anak penjaga sekolah. Dan dia juga teman sekelas kakak." Jelas Deno lagi.
Mobil yang di kendarai Deno berhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah.
Deno sibuk mengetikkan sesuatu dalam HP-nya.
Tak lama HP-nya berbunyi. Lagi Deno mengetikkan sesuatu di layar ukuran 6 inchi itu.
Deno meletakkan HP-nya dan melajukan mobilnya. Adila mendengarkan musik melalui earphone.
Mereka sampai di parkiran sekolahnya. Fico dan Adila keluar terlebih dahulu. Setelah menunggu Deno mengunci mobil baru mereka melangkahkan kaki menuju lobi sekolah mereka.
Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka bertiga. Ada yang mengagumi ketiganya, ada juga yang menatap mereka tak suka.
Selain itu, seorang siswi sedang berjalan diantara kerumunan siswa dan siswi lain dengan menundukkan kepalanya.
Tapi Deno dapat melihat wajahnya kerena rambutnya yang panjang dikuncir satu.
Deno tersenyum melihatnya namun, siswi itu tetap menunduk sehingga tidak dapat melihat jika Deno tersenyum padanya. Dan ketika mereka berada dalam jarak yang lumayan dekat...
"Dena." Panggil Deno begitu menggema.
Kedua adiknya berhenti begitu juga semuanya serta siswi yang dipanggil namanya.
Siswi tersebut mendongak, menatap Deno yang memanggilnya. Tidak membalas senyum Deno.
"Dena, sini." Panggil Deno. Tapi Dena diam melihat semua orang yang menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.
Dena tetap diam, namun dia gelisah karena semua siswa dan siswi saling berbisik-bisik. Bukan bisikan baik bagi dirinya sebab bisikan itu seperti menghinanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dan A
Teen FictionDia manis, cantik, pintar, kaya tapi sederhana, dia paling disayang di dalam keluarganya meskipun dia anak ke 2 dari 3 bersaudara. Dia bernama Adilan Tayana Pristine, tapi sayangnya dia orang yang cuek, dingin, dan tak peduli pada sekitarnya. Kakakn...