A&A 9

0 0 0
                                    

A Dan A


Maaf kalau ada typo ya...


Happy Reading...

↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓

"Gimana udah pacaran sama kak Dena?" Tanya Adila pada Deno yang sedang menonton tv.

Mereka baru saja sampai di rumah.

"Belum dek. Ganti aja ya permintaan kamu."

"Gak bisa. Gua tunggu tiga hari lagi." Ucap Adila dan pergi mengganti pakaiannya.

˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚˚

3 hari berlalu.....

Semua menjalani keseharian dengan seperti biasa hanya saja dua yang masih sama.

Adila yang masih kesal dan Deno yang masih belum pacaran dengan Dena.

Hari ini adalah waktu weekend. Rencana yang mereka buat terlaksanakan, dengan mengundang Dena.

Rumah Adila terasa ramai.

Mereka akan membuat sesuatu malam ini, dan sekarang adalah menyiapkan bahan yang akan di gunakan.

Semua sudah mendapat bagian dalam menyiapkan bahan. Dan lagi-lagi Adila bersama Ano.

Mereka membeli bahan masakan di mall. Adila yang mencari bahan yang akan digunakan dan Ano hanya mendorong trolinya.

"Dil, jangan lama-lama ." Ucap Ano yang dari tadi menatap Adila yang sedang serius.

"Lo bisa diem gak sih. Cuma dorong doang jugaan."

"Lo kira gak berat apa!"

Adila hanya meniru perkataan Ano tanpa suara dengan gaya yang membuat Ano bertambah kesal.

Ano berjalan perlahan sampai di belakang Adila. Dia langsung mengapit leher Adila yang sejajar dengan dadanya.

"Rasain nih, jadi orang ngeledek mulu dari tadi."

"A...aa.... No, lepasin sakit. Jadi cowok kok kasar sih." Balasnya sewot.

Ano terus mengapit leher Adila dan mengelitiki Adila.

"Dek kalau pacaran jangan disini. Kasian yang pada jomblo." Ucap seorang Ibu-Ibu.

Ano dan Adila hanya bisa tersenyum canggung dan memisahkan diri.

˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙˙

"Fan, ini taruh di kulkas aja dulu." Ucap Jia.

Mereka sedang membereskan belanjaan yang di beli oleh Adila dan Ano.

"Sam, bagi apa. Pelit amat lo."
Ucap Sean sambil merebut kue yang sedang di makan samuel.

"Awmbwil ajwa diswanwa." Ucapnya dengan mulut penuh.

"Kalau mulut lo penuh jangan ngomong bisa gak?!" Sambung Fany.

"Lo sewot aja dah. Sensi mulu sama gua, lo punya masalah sama gua?" Tanya Samuel dengan serius.

"Ya.... Ya gak ad... ada sih."

"Terus"

"Ya..... Gua gak suka aja sama orang yang kayak lo!" Serunya dan pergi.

"Dia kenapa sih Ji?" Tanya Samuel.

Jia mengedikan bahunya dan sibuk memindahkan belanjaan bersama Sean.

"Sorry elah, gua gak sengaja." Ucap Ano yang baru saja tiba di dapur bersama Adila.

Mengambil sebotol air mineral di dalam kulkasnya.

A Dan ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang