A Dan A
◎
◎
Maaf kalau ada typo ya...
◎
◎
Happy Reading...↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓
"Udah sampe."
"Tapi dil, cerita lo kan belum selesai." Ucap Ano.
"Tapi No, butuh waktu panjang lagi nyelesaiinnya. Sekarang udah hampir malem besok kita sekolah."
"Gak papa gua masih penasaran nih, gini deh gua balik nanti gua vidcall lo. Lo angkat ya langsung lanjut." Ucap Ano.
Adila menaikkan sebelah alisnya.
"No kenapa sih lo itu penasaran banget?!"
"Ya.... gua mah penasaran aja sama cerita lo."
"Aneh lo, yaudah. Sekarang lo balik aja sono udah malem." Ucap Adila.
Ano langsung pergi. Adila masuk ke dalam.
"Maaf ka, aku baru pulang." Ucap Adila.
"Santai aja dek, lagian kamu kan dari rumah nya Ano. Sekarang kamu mandi kita makan malam kakak udah beli bakso barusan buat kita bertiga." Ucapnya tersenyum.
"Ok kak." Ucap Adila tersenyum juga. Dan langsung pergi ke kamarnya.
Deno terkejut melihatnya.
'Semoga aja Ano bisa buat kamu menjadi seperti yang dulu dek.' Ucapnya dalam hati dengan penuh senyum.
●●●●●●●
"Makasih kak udah beliin kita." Ucap Fico.
"Sama-sama, kakak kan selalu inget kalian. Nah kakak juga inget kita pasti bakalan makan di luar jadi kakak sekalian beli aja tadi pas jalan pulang."
"Emang kakak dari mana?" Tanya Adila.
"Habis jalan-jalan sama Dena."
"Cieee yang udah punya pasangan." Ucap Fico.
"Udah-udah ayo habisin. Besokkan kita sekolah, kalian udah nyiapin semuanya kan?"
"Udah dong." Ucap Adila dan Fico bersamaan.
"Bagus."
Mereka melanjutkan makan.
'Drrrt....Drrrrt'.
HP milik Deno bergetar.
"Papa video call nih."
"Angkat kak, angkat."
"Assalamu'alaikum, anak-anak papa. Kalian apa kabar?" Ucap Derli.
"Wa'alaikumsalam papa, kita baik kok. Papa sendiri gimana?"
"Alhamdulillah papa disini baik-baik aja kok. Kalian lagi pada makan ya? Makan pake apa?"
"Iya pa kita lagi makan, makan pake bakso. Tadi abang beliin." Ucap Fico.
"Kok papa baru telpon kita sih?" Tanya Adila.
"Maaf sayang kemarin papa masih tugas, sekarang baru ada waktu buat telpon kalian. Tapi papa janji deh, papa bakalan sering-sering telpon kalian." Balas Derli.
"Gak usah sering-sering deh pa, nanti kerjaan papa ke ganggu. Kita gak mau ganggu kerjaan papa, soalnya kalau kita ganggu nanti tugas papa makin lama di selesaiinnya. Nanti kita makin lama deh ketemunya." Ucap Adila sedikit manja.
"Hehehe... kamu bisa aja tapi papa seneng kalau kalian bisa mikir begitu, itu tandanya anak-anak papa udah pada dewasa. Tapi Adila.... Kamu mulai berubah ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dan A
Teen FictionDia manis, cantik, pintar, kaya tapi sederhana, dia paling disayang di dalam keluarganya meskipun dia anak ke 2 dari 3 bersaudara. Dia bernama Adilan Tayana Pristine, tapi sayangnya dia orang yang cuek, dingin, dan tak peduli pada sekitarnya. Kakakn...