A&A 7

1 0 0
                                    

A Dan A


Maaf kalau ada typo ya...


Happy Reading...

↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓

"Yasudah, tapi bagaimana pun juga kamu harus maafin dia. Dia kan pernah jadi bagian dari hidup kamu." Ucap Sella.

Adila hanya diam dan Sella sibuk menghapus air matanya.

"Makasih tante, udah mau denger cerita singkat aku. Setelah mama gak ada aku gak bisa cerita ke siapa-siapa lagi. Tante tahu kan keluarga aku semuanya cowok, jadi aku susah buat cerita. Lagipula dulu sahabat aku cuma dia." Jelas Adila yang terlihat sedikit senang dengan adanya Fany dan Jia di kehidupannya yang baru.

Terdengar bel rumah berbunyi.

"Tante buka pintu dulu ya."

Adila hanya mengangguk.

Adila termenung, memikirkan semuanya namun dengan perasaan sedikit tenang.

Adila menyusul Sella.

"Fico." Panggil Adila ketika melihat adiknya yang sedang duduk dengan Sella.

"Katanya dia nyusulin kamu kesini karena di suruh kamu?" Tanya Sella.

Adila mengangguk dan sedikit tersenyum.

Sella begitu terpana dengan senyumnya meski hanya terlihat samar namun tetap saja dia terlihat cantik.

"Iya tante aku yang nyuruh Fico kesini. Biar nanti pulangnya ada temennya." Jelas Adila.

"Kan bisa diantar Ano?"

"Kalau dia mau nganter gapapa tante tapi Adila pengen ada Fico, gapapa kan?"

"Iya gapapa sayang. Kalian berdua pasti belum makan kan?" Tanya Sella.

Fico menggeleng.

"Emang kamu gak di kasih makan sama kak Deno?" Tanya Adila penasaran.

"Enggak kak, masa dia ngelupain aku padahal aku ada di samping mereka." Jelasnya dengan wajah sedih.

"Kasihan." Komentar Adila.

"Mereka?" Tanya Sella.

"Iya tante, kak Deno sama sahabatnya kak Dena." Jelas Adila.

"Hmmm. Menurut tante kakak kamu jodoh deh sama sahabatnya itu namanya hampir mirip-mirip gitu."

"Tante bener banget kalau dilihat-lihat juga wajah mereka hampir mirip." Jelas Fico yang sering memperhatikan wajah Dena dan kakaknya.

"Kalau begitu kita harus mendoakan semoga memang mereka berjodoh, karena aku gak mau kalau sampai clara yang jadian sama kak Deno." Jelas Adila.

"Clara siapa lagi itu?" Tanya Sella.

"Kakak kelas yang sekelas sama kak Deno tante, dia jahat, suka bully orang yang lemah. Kemarin aja kak Dena mau di bully karna dia yang bisa dekat dengan kak Deno. Untung ada kak Dila."

"Memangnya apa yang terjadi?" Tanya Sella penasaran.

"Yang terjadi.... Kak Clara di labrak sama mulut pedas nya kak Dila tante sampai dia gak berani natap dan ngapa-ngapain lagi."

"Dan yang tante perlu tahu, sebelumnya kak Clara malah nantangin kak Dila terus sama temennya dikasih tahu kalau dia itu adiknya kak Deno eh mukanya langsung menciut dan langsung baik-baikin kakak tapi malah di hujat lagi sama kakak." Sambung Fico sambil ngakak, dia mengingat ekspresi Clara saat itu.

A Dan ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang