Saat jova tengah menyusuri koridor yang terlihat ramai karena sedang jamkos tersebut mata nya tertuju pada satu kotak makanan yang sangat ia tau, bahwa kotak makanan itu punya dia untuk di berikan kepada Vero, tapi bagaimana anak itu bisa memakan sandwich nya.
"Eh Shin liat kotak bekal itu deh? Kek punya gue yah?"
"Wah buset iya deng, itu punya lo samperin aja kuy!"
"Hm iyaa"
"Hm maaf yah, itu sandwich dari siapa?"
"Eh jova ini sandwich dari Vero katanya dia ga suka sama sandwich"
Anak itu mengenal nya? Ah sudah lah tak penting.Sejak kapan Vero ga suka sandwich? Toh sarapan nya sehari hari sandwich fikir jova.
"Ehm maaf yah, gue ambil kotak makannya soal nya itu punya gue"
"Ha? Punya lo? Maaf yah gue gatau tapi sandwich nya udah abis jadi gimana dong?"
"Ealah gapapa kok santay aja, gue cuma mau ngambil kotak makannya bukan ngambil sandwich yang udah ada di perut Lo" ucap jova terkekeh.
Sedangkan Shinta hanya memandang sinis anak perempuan tidak berdosa yang telah memakan sandwich tersebut dan anak itu terlihat ketakutan.
"Udah lah Shin biasa aja liatin nya"
"Hm iyaa" jawab Shinta ketus.
"Ehm permisi ya jova Shinta kita mau balik ke kelas dulu" ucap nya dan temannya sambil mengembalikan kotak makanan itu, sepertinya dia anak yang sangat culun sehingga cara bicara nya saja seperti itu dan seragam baju yang melebihi sikut dan juga rok melebihi lutut bahkan sudah hampir mendekati kedua kaki nya dengan kedua kaca mata tebal menempel pada mata nya.
"Gue bingung deh sejak kapan yah Vero ga suka sandwich" ucap shinta kepada jova dengan jari telunjuk menopang dagu seolah olah sedang berpikir keras.
"Ah mungkin dia lagi badmood atau lagi tidak mau makan apa apa" ucap nya apa ada nya dan tersenyum simpul.
"Tapi yah Jova kayak ada yang aneh"
"Udah ah Shin Lo mah ada ada aja" ucap jova dan langsung menarik tangan Shinta tanpa aba aba.
***
Anak anak di pulang kan lebih awal karena rapat tersebut dan guru guru berpikir anak anak akan menggangu dengan keributan karna banyak dari sekolah lain yang ikut rapat di SMA tersebut."Jova maaf yah gue ga bisa Anter lo soalnya ini ada keperluan mendadak" keperluan mendadak yang di ucapkan oleh Shinta adalah dia ingin berak sudah tidak bisa di tahannya lagi, dia sangat tidak suka berak di sekolah dengan alasan bau lah jijik lah kotor dan banyak lagi :")
"Yee iyeeee awas bocorr neng haha" timpal jova yang sudah mengerti dengan maksud ucapan Shinta.
"Kamprettt" setelah mengucapkan itu Shinta pun meninggal kan jova.
Saat hendak berjalan untuk mencari angkot tiba tiba tangan jova di cekal oleh Vero.
"Lu ga di jemput sama bang iki?"
"Gak"
"Kok lu judess sih?"
"Au ah, gue cape gue mau pulang"
"Naik apa?"
"Angkot" timpal nya ketus.
"Pulang Ama gue yah?"
"Gausah"
"Ayolah ya, gue mau kasih tau Lo ke temen gue yang kemarin itu? Yah? Dia dari toilet, oke?"
Aleta hanya satu kata itu yang terlintas di pikiran jova.
"Hm"
"Eh hai! Maaf yah nunggu nya lama Vero" ucap Aleta dengan nada yang di buat buat manja hal itu sungguh menjijikan bagi jova.
"Santai aja" balas Vero dengan terkekeh.
Benar benar sakit bagi jova sakit sekali bitch itu benar benar ingin merebut Vero dari nya.
"Ehm, gue naik angkot aja yah!" Ucap jova ketus.
"Eh jova kamu barengan kami aja yah" timpal Aleta sok sok an polos tersebut.
"Ga makas--" ucapan nya terpotong oleh Vero.
"Iya nih jova, tadi udah di ajak juga" ucap Vero sembari merangkul jova.
Jantung jova sudah kedat kedut saat ini sangat tidak beraturan serasa ingin meloncat dari tempat aslinya, sebelum hal itu benar benar terjadi jova pun melepas kan rangkulan Vero.
"Ehm iya iyaa gue ikut kalian!" Ucap jova ketus dan memicingkan mata nya seolah olah ingin membunuh kepada Aleta.
"Apaan sih jova? Jova ga suka yah aku ada disini? Yaudah kalo jova gasuka aku bisa kok pergi kalian berdua aja yah pulang nya, aku bakal naik angkot" ucap Aleta dengan nada sok polos polos lugu.
Saat Aleta ingin pergi tiba tiba tangan Aleta berhasil di cekal oleh Vero.
"Lo mau kemana?" Tanya Vero "lagian Lo sih jova gausah diliatin kayak gitu juga dong Aleta nya Lo tau kan dia baru di Indonesia?" Lanjut nya dan memarahi jova, dan Aleta tersenyum penuh kemenangan.
"Oke oke gue salah gue salah banget Gue minta maaf sama kalian Kalian bisa pulang bareng tanpa gue Oke gue duluan" Ucap jova dan tersenyum miris.
Ada rasa bersalah dalam diri Vero kenapa dia membela jova yang dari dulu adalah teman masa kecil nya dan membela seseorang yang baru dia kenal tapi rasa egois nya lebih besar dari rasa bersalah.
"Hm, Vero ayo kita pulang" ucap Aleta.
"Oke" jawab Vero apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOVERO
Teen Fiction"Banyak orang berkata bahwa tidak ada sahabat antara laki laki dan perempuan, diantara mereka pasti ada salah satu yang mencintai entah itu pihak Adam atau Hawa." "Terjebak dalam situasi seperti ini bukan perkara yang mudah , jika mudah pasti aku ak...