Dua belas : Bu Mastiah (2)

35 4 2
                                    

Kring!!

Suara bel sma galaksi berbunyi banyak siswa siswi yang berlarian kesana kemari untuk memasuki kelas masing masing itu lah yang di lakukan para murid murid di sekolah tersebut.

"Hai!" Sapa Vero.

"Haiiii jugaaaaaaaaaaa" sahut jova dengan nada yang di panjang panjang kan dia sangat senang karna sudah berbaikan dengan sahabatnya.

"Yaudah Lo balik ke kelas lo"

"Siapppp"

Sepanjang koridor jova tersenyum seperti orang gila ada yang senang dan ada yang merasa tidak suka tentang kedekatan Vero dan jova.

Pasalnya Vero adalah most wanted boy di sekolah nya kenapa Vero suka sama jova sih fikir senior nya yang bernama FABRICIA ROSALIE siapa yang tidak mengenal nya? Anak kelas 12 yang di anggap cabe cabe an oleh separuh siswa tetapi tidak berani untuk berkomentar karna jika berkomentar habislah sudah dia di tangan cia, ya gadis yang bernama FABRICIA ROSALIE itu sering di panggil cia.

Sepertinya sekarang jova memiliki dua orang akan menghalanginya bersama Vero.

Cia memandangi jova dari atas sampai ke bawah dengan tatapan sinis.

"Apasih nih cabe kelas 12 ngeliatin gue segitunya gue tau gue cantik gausah kaya gitu juga keles" batin jova dan kembali melewati cia dengan gaya santai nya.

"Woi Lo bisa sopan ga sih!" Bentak cia.

"Maaf kak udah bel, gaada waktu ya buat ngurusin kakak" sahut jova dengan tak lupa senyuman sinisnya.

"Songong banget lo!"

Sedangkan yang di katai songong oleh cia melanjutkan jalannya menuju kelas.

"Haiiii!!!!!!!!! Good morning gaes" Sapa jova dan membuat seluruh kelas terkejut atas kehadirannya pasal nya seluruh penghuni kelas jova sedang mengerjakan pr berjamaah.

"Gut morning gut morning peer matematika woi lu udah? Celetuk Shinta.

Sontak saat mendengar perkataan Shinta dia terperlonjat kaget "Yang mana njer? Yang mana? Perasaan gue ga ada? Omaygattttttt"

"Guru matematika baru kita woii" teriak salah satu anak dari kelas jova.

Bu Mastiah! Gumam jova

"Yaudah deh gue ga buat males ah lagian udah bel juga bilang aja si Ama Bu mastiah buku saya ketinggalan bu kan simple!" Ucap jova dengan percaya dirinya.

"Lo udah tau Bu mastiah? Nama nya mastiah? Guru matematika kita? Orang nya gimana? Baik? Cantik? Masih muda? Galak ga? Ponakan lu ya? kenal dari mana Lo?" Pertanyaan teman teman kelas nya membuat jova pusing.

"Lo kemarin bolos kemana Joo?" Sahut Amanda.

"JADI GINI GAESS GUE KEMAREN KETEMU SAMA BU MASTIAH PAS LAGI BOLOS SAMA VERO"

"Cieeeee" satu kelas bersamaan mengucapkan kata cie sontak kelas jova menjadi sangat ribut.

Ada seorang guru berkaca mata tebal memakai tas sekolah berwarna hitam yang di letakkan di depan dada dan berjalan tergopoh-gopoh memasuki kelas jova, yap guru itu adalah guru baru guru matematika yang tak lain dan tak bukan adalah Bu mastiah.

"Selamat pagi anak anak kita akan membahas soal halaman 55 keluarkan buku cetak kalian kita akan mempelajari Bla bla Bla Bla Bla Bla bla dan masih banyak lagi" ucap guru itu.

"Ha? belum duduk juga buk udah kasi--" celetuk jova

"Hei kamu yang duduk di paling ujung" tunjuk Bu mastiah kepada jova

"Saya Bu?" Sahut jova seraya menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kamu! Jangan banyak protes maju kedepan"

"Sukurin hahaha" Amanda mengejek jova.

Jova pun maju ke depan kelas seperti apa yang di perintahkan guru itu.

Saat sudah sampai depan kelas ibu itu memicingkan mata nya ke arah jova sambil memegangi kaca mata nya.

"Kamu anak yang pacaran kemarin kan?"

"Engg--"

"Saya sudah tau saya masih ingat muka kamu! Bukannya sekolah malah pacaran"

"Buu saya bener--"

"Sudah sudah! Kerjaan pacaran terus! Oh ya saya hampir lupa Bu Eni memerintahkan saya untuk memeriksa peer matematika kalian! Dan kamu jova keluarkan peer kamu saya mau melihatnya"

"Matii gueee" gumam jova

"Maaf Bu saya ga bawa buk--"

"Suka protes! Suka pacaran! Pemalas juga kamu! Sudah sudah jangan masuk pelajaran saya! Saya muak melihat muka kamu keluar kamu!"

"Muak? Perasaan ibu baru dua kali melihat saya"

"Cari mati Lo jovaaa" batin Shinta

"Anak anak jaman sekarang tidak ada sopan santun! Sudah keluar kamu!"

Jova meninggal kan kelas tanpa beban sama sekali dia malah berjalan menuju kantin.

Dia mengecek handphone nya dan berniat untuk chat Vero.

Jovankalovata
Woi

Vero ganteng
Apaan beb?

Jovankalovata
Bab beb bab beb, sini ajaaa kantin.

Vero ganteng
Gue tau kale Lo seneng kan haha, kekantin? Ngapain?

Jovankalovata
Pd! Gue dikantin lagi berak .

Vero ganteng
oh oke gajadi gue ikut Lo kalo Lo lagi berak.

Jovankalovata
Gue lagi males bercanda.

Vero ganteng
Iya gue susulin

Jovankalovata
Siapppppppppppppppppppp

Vero ganteng
Gue bawa Aleta ya?

Jovankalovata
Y

"Giliran nama Aleta aja langsung jawab nya y" batin Vero.

"Ihh Vero main hp muluu gasadar apa aku dari tadi ada disini" rengek Aleta.

"Sorii" sahut Vero terkekeh

"Cihh, iyaa"

"Mau ikut ga?"

"Kemana?"

"Kekantin"

"Ngapain?"

"Berak" jawab Vero meniru ucapan jova.

"Serius ihh"

"Ada yang mau gue sampein"

"Gue ditembak sama Vero ini pastii" gumam nya

"Okeeee" antusias Aleta.

***

"Jo-jova?"

"Kenapa? Ga suka?" Sinis jova kepada Aleta.

"Ishh udah jangan mulai" Vero menengahi keduanya.

"Hm, Aleta ada yang mau gue omongin"

Aleta melihat ke arah jova seakan berkata tidak liat aja coy gue mau di tembak veroo

Jova menatap Aleta sinis dan seakan berkata PD amat lo.

JOVEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang