Sudah seminggu berlalu dan Vero masih menjauhi Aleta sesekali Aleta berusaha meminta maaf bahkan mendekati vero dan Vero tidak menggubris usaha yang di lakukan Aleta.
Vero sudah siap dengan t-shirt putihnya dan jeans hitam nya tidak lupa sepatu berwarna hitam putih yang melekat di kedua kaki nya.
Lalu dengan jova dia menggunakan kemeja dan tidak lupa sepan pendek yang melekat di pahanya lalu di padukan dengan tas pink yang membuat nya semakin terlihat cute.
"Jovaaaaaaaaaa" Teriak Vero."Santay njer gue disini" ketus jova.
"Hahahaha oke okee"
"Ketawa muluu"
"Mama mana?"
"Di dalem, pamit dulu kekk"
"Iye iyeeee nyonyaa"
Jova dan Vero berjalan bersebelahan seperti orang pacaran yang kehendak meminta izin kepada orang tua untuk berkencan tetapi beda nya jova dan Vero terjebak friendzone akakakk.
"Yaampunn mesranya mereka seperti orang pacaran tapi SEPERTI yaaa" cerocos bang iki.
Vero dan Jova hanya geleng geleng kepala melihat Abang nya ini.
"Ma vero izin bawa jova yaaa" ucap Vero sembari menyalami mama jova.
"Gausah diizinin ma HAHAHAHAHA!" Sahut bang Iki.
Ucapan itu berhasil membuat jova melotot tajam ke arah Abang nya.
"Santay dekkk" ucap Abang nya sok memberi kesabaran kepada adik nya bukan nya malah tambah bersabar tetapi malah membuat jova semakin geram.
"Sudah sudah gausah di dengerin Abang mu itu, oke Vero mama izinin bawa jova ya tapi inget pulang ga boleh lewat dari jam sepuluh"
"Siyap komandannn" serentak mereka.
***
Vero membawa jova ke cafe "biar ada yang beda pikir nya.
Saat mereka sampai di cafe yang telah di pesan Vero Jova masih terus menikmati keindahan cafe tersebut dan jarang sekali Vero mengajak nya ke cafe biasanya juga tukang bakso langganannya design cafe itu pun simple tapi cukup memanjakan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOVERO
Teen Fiction"Banyak orang berkata bahwa tidak ada sahabat antara laki laki dan perempuan, diantara mereka pasti ada salah satu yang mencintai entah itu pihak Adam atau Hawa." "Terjebak dalam situasi seperti ini bukan perkara yang mudah , jika mudah pasti aku ak...