Sebelas : Bu Mastiah

26 5 10
                                    

"Jadi kita temenan lagi nih?" Ucap Vero sambil menunjukan kelingking nya di udara.

"Iya" kekeh jova pelan sambil menautkan dua kelingking mereka bak anak kecil yang sedang berbaikan.

Saat mereka sedang bersenda gurau ada seseorang yang sedang memerhatikan mereka berdua dan akan segera menghampiri mereka.

Brukkk

Tiba tiba saja meja mereka berdua di pukul oleh guru berkaca mata tebal itu yang di ketahui bernama Mastiah guru itu sering di panggil dengan sebutan Bu mastiah.

"Kalian kenapa disini? Bukannya sekolah malah pacaran! Anak sma galaksi kan? Jika kalian seperti ini bisa saja kalian di kenakan TUNTUTAN!" Teriak guru itu memekakkan telinga dan banyak pasang mata melihat kejadian itu.

"Ada apa dengan guru ini? Kenapa cara bicara nya aneh banget make masuk masukin tuntutan segala lagi ga nyambung, emang dia siapa? Perasaan dia ga ngajar di SMA deh"
Batin jova.

Vero pun ikut kebingungan memandang guru ini "setres" gumamnya"

"Eh bisa bisa nya kamu ngomongin saya stres! Kamu siapa! Seenak nya!" Teriak guru itu sekali lagi.

Karna mereka masih menghormati orang tua yang tidak tau guru nya atau bukan mereka hanya diam saja sampai jova buka suara.

"Maaf bu ibu siap--"

Ucapan jova terpotong dan Bu mastiah berkata.

"Saya mastiah! Guru baru sekolah kalian! Saya juga guru matematika!"

"Oh guru baru, pantes ga pernah liat" batin Vero dan jova.

"Saya bertanya! Kenapa kalian ga sekolah!"

"Kami tadi terlamb--"

Lagi lagi ucapan jova terpotong karena guru itu entah kenapa bagi jova ibu ini sangat suka memotong pembicaraan.

"Sudah sudah tidak usah di jelaskan! Lebih baik kalian pulang kerumah masing masing!"

"Iya Bu" ucap jova dan Vero bersamaan.

Saat mereka ingin bersaliman dengan guru itu tiba tiba tangan guru itu berkacak pinggang "sudah sudah gausah Salim Salim" ucap nya.

***

Saat sudah di mobil vero, jova dan Vero kebingungan ada apa dengan guru itu.

"Aneh banget ya guru nya " ucap jova tertawa.

"Iya njer suka motong omongan orang sama ga suka Salim lagi" timpal Vero sambil tertawa terbahak bahak.

"Langsung pulang atau jalan lagi nihh?"

"Hmm, pulang aja deh ntar ada ibu mastiah lagi" balas jova terbahak bahak.

"Ga boleh ngomingin guru lagi udah ihh ketawanya kualat ntar" ucap Vero sambil mengacak puncak kepala jova dengan gemas.

"Shit! Jantung gue" batin jova

"Ah apaan lo juga dari tadi ketawa muluu" timpal jova tertawa agar tidak di kira gugup oleh Vero.

Vero hanya terkekeh melihat jova yang sangat manis menurutnya.

Skipp..

Mereka sudah sampai dirumah jova, Vero tidak langsung pulang dia mampir terlebih dahulu untuk sekedar bersilaturahmi kepada keluarga jova.

"Wahhh ada veroo udah baikan ya? Kenapa mesti baikan sih? Musuhan aja lama lama biar jova nya makin uring uringan hahahaha" teriak Abang nya dari atas sambil tertawa tak henti hentinya.

"ABANGGGGGG!!!!!" teriak jova tak mau kalah.

Sedangkan Vero hanya tertawa melihat kelakuan 2 beradik ini.

"Iki udah gangguin adek mu terus" mama nya memarahi bang iki "aduh ada Vero tumben ga kesini? Kamu tau ga jova uring uringan Lo kalo gaada kamu" bisik mama nya terkikik.

"Iya Tante?" Sahut Vero seraya terkikik.

"Iya beneran"

"Mama sama aja" wajah jova seketika cemberut dan saat cemberut pipi jova semakin membesar.

"Kelepasan sayang maaf hahaha"

"Duh jangan cemberut dong sayang" bisik Vero sambil mencubit kedua pipi jova gemas.

Jova hanya pasrah dia tidak tau harus berbuat bagaimana dia sangat malu terlebih lagi saat Vero memanggil nya SAYANG!

"Ternyata jova bisa salting yah hahahahah" sahut Abang nya.

"Cihh" jova berdecih dan Vero hanya tertawa.

"Ambilin gue minum dong" suruh Abang nya kepada jova.

"Punya kaki kan? Ambil aja sendiri!"

"Berani? Mau gue kasih tau yang kejadian mati lampu?" Bisik Abang nya.

WTF mulut nya menganga "oke gue ambilin!"

Sedangkan Vero dan mama nya sudah mengobrol sejak tadi ntah apa saja yang di obrolkan mama nya sampai sampai Vero hanya iya iya saja.

"Ki, ga main game?" Vero dan iki memang sudah berteman lama sama dengan jova berteman kepada Vero.g

"Buset lu jangan kaya mantan gue dateng tiba tiba terus ninggalin pas lagi sayang sayang nya" ucap Iki mendramatisir keadaan.

"Jijik kampret" sahut Vero.

"Nih minumnya, ini buat Vero ini buat bang iki"

Jova menaruh jus kepada Vero dan menaruhkan air putih kepada Iki.

"Adik durhaka! Masa abangnya dikasih minum ini" protes abangnya.

"Yee kan Abang ga minta jus"

"Vero juga ga minta jus"

"Dia kan tamu bangg!!"

"Tamu apa tamu?"

"Paan bang gaje!"

"Iya nih jo tamu apa tamu?" Vero pun ikut nimbrung dan membuat jova sangat malu.

"Bodo" timpal jova.

JOVEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang