Dan lagi lagi jova dan Vero berlagak seperti tidak kenal tetapi di dalam lubuk hati Vero dia menginginkan jova seperti dulu lagi begitu juga dengan jova, mereka ingin memperbaiki semuanya tapi rasa gengsi yang terlalu besar membuat mereka enggan mengatakannya duluan dan saat saat ini menjadi saat saat yang sangat membuat Aleta senang.Jova terlambat hari ini di karenakan semalaman begadang menonton drakor kesukaan nya.
Dan sangat kebetulan sekali Vero pun terlambat di karenakan bermain game yang sedang tren itu entah itu free fire atau PUBG.
"Mati gue!" Umpat jova.
"Pak ayo lah pak bukain pak" ucap nya memelas.
"Gak bisa Jo, udah berapa kali kamu saya kasih keringanan? Sudah tidak untuk kali ini" timpal satpam nya dengan tegas.
Dari belakang sudah di temukan Vero entah sudah berapa lama dia memerhatikan gadis itu.
Langsung di tarik nya lah tangan jova "ayo bolos aja" ucap nya sambil memutar arah bola mata.
"Apaan lo!"
"Mau gak?"
"Yaudah" ucap jova pasrah walaupun didalam hati nya sangat senang "mau kemana?"lanjut nya dengan berpura pura tidak suka.
"Gausah sok pura pura gak suka, gue tau Lo suka" Vero menarik tangan jova masuk kedalam mobil.
"Jova menengang bagaimana bisa dia tau ?!!! Apa jangan jangan dia bisa baca pikirann!! Oh no no no!!" Sepertinya jova sudah memikirkan ke pikiran yang sudah agak gila.
"Woi! Jangan ngelamun aja gue ga bisa baca pikiran kok gausah dipikirin!"
"Ha?" Jova sekali lagi di buat tertegun.
***
Mereka sudah sampai di bakso langganan mereka jova sangat suka sangat sangat sangat sangat.
Mereka pun telah duduk di tempat biasa nya mereka duduk setelah memesan bakso kepada pelayan hening tidak ada yang memulai obrolan hanya ada suara dentingan sendok garpu dan macam lainnya.
Vero telah melawan rasa egoisnya dan memulai pembicaraan "Jo gue boleh nanya ga?"
Spontan jova yang sedang melamun itu langsung terkejut ketika Vero berbicara kepada nya bukan apa yang di tanyakan melainkan Vero memulai berbicara kepada jova terlebih dahulu pasalnya sudah beberapa hari ini mereka tidak bertegur sapa.
"Woi!" Teriak Vero yang merasa di kacangi oleh jova.
"E-ee-h iya? Mau tanya apa?" Balas nya sambil menunjukan senyuman manis dan deretan gigi putih nya.
"Elu kemarin pas di mall kok marah marah gak jelas?"
"Oh itu, ya karena Lo lah!" Ucap jova sambil menunjuk ke arah Vero dengan mata sipit yang memicing seolah ingin membunuh tapi justru sangat gemas bagi Vero.
"Kenapa? Kok gue?" Ucap nya dan menunjuk dirinya sendiri.
"Yah Lo pikir lah"
"Apa ya? Peras--" ucapan nya terpotong karna sudah ada pelayan yang mengantar bakso di meja mereka.
Suap demi suap jova menyantap bakso itu dengan nikmat selain enak harga nya juga sangat pas di kantong anak pelajar seperti mereka, memang jova dan Vero jika sangat suka makan di pinggir jalan seperti ini, berbeda dengan anak masa kini yang nongkrong nya di cafe *beli coffe nya cuma satu gelas WiFi an nya yang banyak.
"Woi Lo belum jawab pertanyaan gue!"
"Aw-paw-ansiww- guew-lagiw-makan-jugaww-" jova tidak bisa mengucapkan kalimat nya dengan betul di karenakan bakso yang telah memenuhi mulutnya.
Vero terkekeh sambil mengacak acak rambut jova gemas.
"WTF, jantung gue kedat kedut lagi" batin jova.
Setelah mereka selesai makan mereka tidak langsung pulang melainkan ke taman di dekat warung bakso itu, banyak pasang mata yang memerhatikan mereka berdua dengan fikiran yang aneh aneh pasalnya mereka masih memakai baju sekolah.
Aduh Gusti anak jaman sekarang bukannya sekolah malah bolos.
Nak nanti jangan tiru kakak kakak itu ya mereka gak baik.
Bukannya sekolah malah pacaran.
Kemana ya orang tua mereka masih jam sekolah kok udah keluyuran.
Raut wajah jova sudah menunjukan kekesalan yang sangat sangat sangat kesallll.
"Udah ga usah di dengerin mereka itu" bisik Vero.
"Iyaa!" Bentak jova dan Vero hanya mengehela nafas panjang.
Mereka sudah duduk di taman itu di bawah pohon rindang Yang sangat sejuk.
"Jova Lo belum jawab pertanyaan gue" ujar Vero malas.
"Oh itu? Kenapa gue kesel sama Lo? Ya karena Lo gak bales cht gue, ada kan ya kapan hari kita berantem lama nah gue mau ngajakin Lo jalan biar ga musuhan gue udah spam chat ke elo eh malah di read doang kesel gue! Eh iya satu lagi kenapa Lo ga makan sandwich dari gue? Dan Lo kasih sama anak kelas lain? Dan Lo juga bilang Lo ga suka sandwich? Sejak kapan Lo ga suka sandwich?"
"Ha? Elo chat gue? Kapan Joo? Gada sumpah, dan soal sandwich? Gue beneran ga Nerima sandwich dari Lo"
"Elah boong Lo! Gue ada bukti nya masih gue simpen cht nya!" Ucap jova sambil mengeluarkan hape nya dan menunjukan nya kepada Vero "nih" lanjut nya.
"Eh beneran njer sumpah gaada iya emang sih pas hari elo cht gue ada Aleta di rumah gue, dia lagi masukin nomor wa nya di hp gue kata nya padahal udah ada tuh wa dia di hp gue"
"Masaaaaaaaaa, terus sandwich gimana ceritanya tuh?"
"Iya beneran jova" ucap Vero sambil menguyel uyel kan pipi jova gemas "kalo sandwich kapan elo kasih ke gue?"
"Ihhh sakittttt!" Dia merengek kesakitan sedangkan jova terkekeh "gue kasih sandwich ke elo itu pas guru lagi ada rapat dadakan itu Lo pas jamkos semua terus di suruh pulang cepet"
"Emang Lo taro dimana sandwich Lo?"
"Di loker Elo lah"
"Kalo itu mah Aleta yang makan mungkin soalnya gue tuh kan habis dihukum ya sama pak doraemon terus gue kecapekan terus nya lagi gue minta tolong Aleta buat ambilin earphone gue di dalem loker"
Aleta Aleta Aleta kampret batin jova.
"Tapi ga mungkin dong dimakan sama Aleta soalnya kan gue nemuin kotak makan gue lagi sama anak kelas lain"
"Ah gataulah pokok nya! Yang penting ini cuma salah paham kan? Kalo jova masih gak percaya besok kita tanyain deh sama Aleta langsung" ucap vero pelan.
"Iya iyaa"
"Jadi kita temenan lagi nih?" Ucap Vero sambil menunjukan kelingking nya di udara.
"Iya" kekeh jova pelan sambil menautkan dua kelingking mereka bak anak kecil yang sedang berbaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOVERO
Teen Fiction"Banyak orang berkata bahwa tidak ada sahabat antara laki laki dan perempuan, diantara mereka pasti ada salah satu yang mencintai entah itu pihak Adam atau Hawa." "Terjebak dalam situasi seperti ini bukan perkara yang mudah , jika mudah pasti aku ak...