bagian2

3.5K 198 1
                                    

Bel istirahat itu terdengar bagai bunyi bel surga bagi para siswa di sekolah terutama para murid di kelas prilly yang kebetulan sedang berada pada jam pelajaran Fisika. Semua murid pun bersorak gembira menyambutnya,begitupun Dengan Ana yang sudah tersenyum lebar dengan wajah berseri² karna akhirnya penderitaanya berakhir, prilly? jangan di tanya. Prilly tentu saja menanggapinya dengan biasa saja, lalu prilly mengeluarkan iphone miliknya dan memasang earphone ketelinganya kemudian memejamkan matanya, kembsli tidur guna mengistirahatkan badannya yang mulai terasa letih.

"Prilly.." Panggil Ana sembari menguncang pelan tubuh prilly yang baru saja akan masuk kedalam alam mimpi, Ana hanya meringis dan menunjukan  jaru telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf 'v' kala Mendapat tatapan tajam dari prilly.

"Makan yuk laper" lanjut Ana setelah prilly menegakan tubunhnya dan melepaskan earphone dari telinganya. Lalu berdiri dan keluar dari kelas tanpa membalas ucapan Ana. Membuat ana kebingungan bak orang  bodoh di pingguran  kursi yang tadi di duduki prilly .

"Prilly? Mau kemana?" tanya Ana kebingungan karna di tinggal tanpa diberi penjelasan .

"Makan" jawab prilly singkat yang membuat Ana bersorak gembira lalu berjalan dengan semangat 45 karna jarang² Sahabat esnya itu mau ke kantin. Dengan langkah gemira selayaknya   kecil, Ana  kemudian menggandeng tangan prilly dan mengayunkannya sepanjang perjalanan.

📌📌📌📌

Sesampainya di kantin,ana berlari untuk memesankan makanan sementara prilly mencari meja kosong.

"Pril.." panggil Ana yang hanya di gubris dengan deheman singkat seperti biasa.

"Eh pril, kamu tau gak besok abang aku mau pulang dari Jerman!  Seneng banget deh, akhirnya ada yang nemenin di rumah!" lanjut Ana yang hanya di tanggapi dengan anggukan singkat dan acuh oleh Prilly yang tengah Asik menyantap makanannya. Tak peduli..
Toh apa untungnya bagi prilly? Tau rupa saudara Ana saja tidak.

"Pril! Kamu dengerin gak sih?" kesal Ana karena  merasa tak di respon respon prilly. Eajahnya memerah. Dengan segera ia mebanting Sendok serta garpu di tangannya seperti anak kecil yang kesal karena tak di turuti  ke inginannya.

"Denger" jawab prilly sembari memasukan kembali sesuap makanan miliknya. Mengunyahnya dengan santai sembari sesekali mengecek notif Iphone miliknya Yang sedari tadi tak henti hentinya bergetar. Dan saat kesekian kalinya Kayar Iphone miliknya bergetar, deretan angka   asing yang muncul membuat prilly menyerngit...
Siapa gerangan yang menghubunginya dengan nomor asing ?

"apa coba?" tanya Ana,

Dengan malas prilly menjawab" abang mu mau pulang ".  wajah Ana pun berubah cerah seketika saat mendengar jawaban prilly atas pertanyaannya. ternyata prilly mendengarkanya...

"Dan kamu harus kenalan dengan abang ku nanti, siapa tau jodoh"  prilly menoleh spontan  saat mendengar kalimat yang tak masuk akal itu keluar dengan begitu lancar dari mulut Ana . Ia bahkan tak peduli dengan mukutnya yang masih penuh dengan makanan. apa dia gila? Bagaimana mungkin dia bisa berfikir sampai ke situ?. 

" sinting" Sungut prilly  usai menelan makananya. Di raihnya segelas Es teh yang ada di meja lalu di sruput sedikit guna melegakan tenggorokannya Yang perih akibat digunakan  dengan paksa untuk menelan makanan.

"Ya ya.. Please aku kasian sama abang ku yang selalu sedirian...." paksa Ana seperti biasanya. Tuhan, tolong berikan prilly kesabaran ekstra untuk menghadapi gadis di hadapan nya ini, jangan sampai garpu ditangannya ini berpindah keleher nya,

"Tidak" tolak prilly  lagi sembari berdiri dari kursi yang  di duduki tadi, lalu dengan langkah cepat prilly  meninggalkan ana sendirian di sana.

"Prilly!" hah, sudah prilly pastikan  setelah ini ia  akan kembali mendapatkan ceramahan panjang dan lebar lagi nanti

📌📌📌

"Prilly, please.. Mau ya.. " Pinta Ana sekali lagi yang kini tengah berada di hadapan prilly untuk menghalangi jalannya. Prilly hanya mampu menghela nafas berat karna kelakuan Ana yang seperti anak kecil yang meminta mainan pada orang tuanya.

"Sekali tidak tetap tidak Ana!" Bebtak prilly yang sudah merasa geram dengan rengekan tak bermutu milik Ana.  Kemudian berjalan begitu saja melewati Ana yang tertunduk lesu...

💎💎💎💎


Disisi lain...

Bandara

"Kita akan segera bertemu sugar, " ucap seorang pria yang baru  keluar dari lorong kedatangan di sebuah bandara sembari mengelus sebuah foto yang ada di smartphone miliknya. Senyum menawan miliknya  terukir jelas di bibirnya membuat  sebagian kaum hawa menjerit karna pesona yang di terbarkan oleh pria tadi.  "Tuan.."  Pria itu mendongak dan menatap seseorang yang berseragam seperti seorang supir tadi dan mengikutinya, perlahan dirinya masuk ke dalam mobil, dan mobil itu melaju meninggalkan bandara ..

Tangannya pria yang sudah duduk di jog Mobil penumpang  bergerak mengetik sederet angka Yang sudah ia hafal di luar kepalanya. Kemudian di tempelkannya smartphone  itu ketelinga . dan saat nada  sambung terdengar, senyum di bibir miliknya kian melebar.. 

Tbc...

Forgive me [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang