bagian13

2.9K 208 4
                                    

"Assalamualaikum" salam Ali sembari membuka pinti rumah dan masuk kedalam yang di sambut dengan jeweran sang mama di telinganya.

"Ais mah! Aduh ! Ali salah apa lagi mah! Aw! Mah!" pekik Ali kesakitan Kala dengan kejamnya ibunya  menarik kecang telinganya, bukannya di peluk atau minimal di tanyaain kabar gitu ini malah diberi jeweran super dari sang mama yang tak pernah berubah sedikit pun sejak dirinya  kecil sampai sebesar ini.

"Mah udah,Aduh! Sakit ma. Ma lepas gih malu sama istri ali" ucap Ali pelan sembari menahan rasa malunya karena di jewer di depan istri sendiri. Duh mau  taruh di mana mukanya nanti, mamanya ini benar benar. Untung  ibu sendiri kalo enggak mungkin udah di buang ke kali  oleh Ali.

"Istri? Kamu kesini ama mantu  mama? Mana mantu  mama yang cantik itu" ucap -elina- mama Ali yang dengan begitu saja melepaskan Jeweranya dan menunggalkan Ali untuk menghampiri Prilly yang berada tak jauh dari Ali yang tengah mengusap telinganya yang terasa panas.

"Prilly, astaga sayang gimana kabar kamu baik kan?" tanya Elina dengan antusias sembari memeluk prilly dengan sayang. Ali yang melihat itu pun langsung di landa kesal luar biasa karena melupakan Ali yang notabennya adalah Anak sendiri. Dasar emak²!

"Baik tante" ucap prilly sengan senyum kikuk karena gugup

"Kok tante sih manggilnya, kamu kan mantu mama sekarang jadi panggilnya mama dong kamu kan sekarang anak mama juga. Kamu itu  istri Ali bukan temen ana. Andai mama tau dari dulu kamu itu istri Ali , seneng deh harapan mama terkabul kamu jadi mantu mama. Mama masih kesel sama Ali gara² nyembunyiin pernikahan kalian dan nikah tanpa memberitahu orang tua, dikira Orang tuanya udah mati kalik ya!" sunggut Ekina sembari menatap sang putra yang hanya di tanggapinAli dengan helaan nafas pasrah saja.
"Yuk masuk, kita tinggalin anak durhaka itu sendiri" ucap elina sinis sembari menyeret Prilly masuk.

"Padahal nyuruh dateng, setelah dateng malah di telantarin gini,  padahal mah itu cuman buat alesan agar bisa ketemu  Prilly" gerutu Ali sembari mengikuti sang mama yang sudah masuk terlebih dahulu dengan sang istri.

Sungguh sial nasib mu li malam ini, udah gak dapet jatah, di suruh tidur diluar, di jewer, di omelin, dan sekarang istrinya di monopoli oleh ibunya.wow! Sungguh luar biasa!.

"Ada apa sih mah ?" tanya Ali sembari ikut mendudukan diri di hadapan sang mama yang sedang Asik mengobrol dengan prilly.

"Nyuruh kamu bawa mantu mama lah! Apa lagi" nah benar kan dugaanya

📌📌📌📌

"Pah! Mantu papa dateng nih!" teriak Elina memangil sang suami.

"Prilly udah dateng? Gimana kabarnya nak ? Udah lama gak main kesini" tanya -stevent -Ayah Ali- yang baru keluar dari ruang kerjanya dengan menenteng 3 map tebal berkas perusahaan.

"Cuman priily? Anak nya sendiri gak di tanyaain gitu gimana kabarnya" sewot Ali sembari memasang muka masam karena sedari tadi dirinya di cueki dan seolah di anggap tidak ada oleh sang ibu yang sibuk dengan istrinya. Yang menayakan ini lah itu lah gimana lah, ya pokoknya hal² gak penting gitu. Dan sekarang sang Ayah pun besiKap sama saja! Nasib nasib. Tinggal menunggu sang Adik saja yang di pastikan akan ikut ke pihak prilly, yah maklum dia kan sahabat  istri tercintanya itu.

"Mah,pa, Tuh dedemit atu kemana ? Kok gak keliatan dari tadi? Biasanya kalo aku pulang dia yang bakal nyamperin duluan sambil nyodorin tangan minta oleh²?" tanya Ali keheranan karena tak melihat adik laknatnya itu, yang tadi pagi sudah seenaknya memasuki apartemennya

'Dug!

"Aduh! Pa sakit !" teriak Ali kesakitan sembari mengusap jidatnya yang di hantam  oleh sang ayah dengan 3 map tebal yang di bawanya tadi dengan cukup keras.
"Dedemit dedemit kamu bilang! Gitu² juga adik kamu ! Anak mama sama papa!" ujar stevent tak terima dengan ucapan putra sulungnya kepada Adiknya.

"La emng bener kan dia itu suka dateng gak di undang, trs pulangnya gak di anter" ujar Ali dengan polos yang membuat sang mama kembali maju dan menjewer kembali  telinga Ali.

"Yaks!mah!" pekik Ali

"Kalo ngmng itu ya! Kamu berarti sama Aja ngatain orang tua mu ini sebagai ibunya jalangkung! " ucap Elina sembari memperkuat jewerannya membuat Ali meringis kesakitan dan memohon ampun agar segera di lepaskan.

"Habisnya ngeselin,pagi² udah dateng ke apartemen ali, mana main masuk aja lagi!" sungut Ali sembari mengusap telinganya yang sudah pasti berwarna merah, mengingat kuatnya  sang ibu menjewernya tadi.  Dasar orang tua durhaka seneng banget nyiksa Ali apa lagi bully, udah jadi hobbi mereka itu!

"Yuhu.. Ana yang cantik udah pulang!!!" teriak Ana yang baru pulang dari  sekokahnya. Mata Ana membulat seketika saat melihat prilly berada di sana dan degan cepat menghampirinya lalu memeluk prilly dengan erat.

"Uhh! Kakak ipar!! Seneng deh akhirnya ada temenya kalo di rumah" girang Ana

📌📌📌📌

"Mah, pah, Ana udah dong kasian  istri Ali kalian kerumunin gitu" ujar Ali yang masih berada di posisinya yaitu duduk depan Sofa yang prily dan mamanya duduki.

"Sirik!" ujar mereka bertiga secara kompak yang membuat tampang Ali semakin masam.

"Tuan.." panggil  seorang pelayaan pada stevent.

"Oh, Daniel udah dateng" ucap sang Ayah sebelum beranjak dari duduknya dengan membawa map miliknya.

"Ayah disini? Ngapain?" tanya Ali yang terkejut akan kehadiran daniel.

"Urisan bisnis, kalo mau ikut Ayo, dari pada jadi obat nyamuk kamu disini" Ajak sang ayah sembari menujuk istri,anak, serta menantunya yang tengah sibuk sendiri Maksudnya  hanya Anak dan istrinya yang sibuk mengintrogasi menatunya dengan Dagu nya.

"Boleh deh,lagi pula Ali juga udah lama gak ketemu ayah" jawab Ali  sembari beranjak dari duduknya dan mengikuti sang Ayah.

🌸🌸🌸🌸

"Daniel" panggil stevent  kepada daniel yang sedang menyesap kopi miliknya. Mau tak mau daniel menoleh kan kepalanya, sontak daniel berdiri dan mundur beberapa langkah kebelakang kala melihat menantunya yang entah pergi kemana setahun lalu berada di hadapanya.

"Ali, apa yang kau lakukan disini? " tanya Daniel saat dirinya sudah bisa mengendalikan keterkejutanya.

"Ali ini putra sulung ku Daniel" jelas Stevent

"Apa? Lalu kenapa dia bilang kalau dia yatim piatu ? Dan menyembunyikan indentitas aslinya di hadapan ku dan prilly?" tanya daniel yang kembali di buat shock oleh fakta yang baru di dapatnya, membuat Ali  meringis dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena terlampau gugup.

"Dia memang anak kurang ajar! Orang tua sendiri tak di akui! Dasar !" Omel Stevent yang hanya di tanggapi Ali dengan senyum paksa

"Kau sudah menemui putri ku ? Tanya daniel lagi yang dijawab dengan Anggukan oleh Ali.

" kalau di tanya itu di jawab! Sopan bener kamu ini" ucap sang ayah sembari memukulnya kembali dengan map di tangannya.

"Sudah lah Stev, aku sudah lega  jika Ali sudah menemui putri kecil ku itu, Oh ya apa dia disini?"

"Dia sedang di sidang oleh istri dan Anak ku" jawab stevent tak enak.

"Ya sudah, biar nanti aku menemuinya. Bagaimana dengan semua berkas yang di butuhkan? Apa kau sudah mendapatkannya?" tanya Daniel yang mulai memasang wajah serius
" tentu, ini." jawab stevent sembari memberikan ke 3 map itu ke daniel.

"Bagus, semoga semua berjalan lancar dan sesuai rencana"ucap Daniel penuh harap akan keberhasilan rencananya

" rencana apa yah, pa?"

"Ini tentang si brengsek Leo,"

Tbc ..

Forgive me [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang