bagian 34

3.3K 206 5
                                    


"PRILLY" teriak ana spontan saat tubuh prilly jatuh menghantam lantai dengan keras akibat tanpa sengaja menginjak kain perca.

Rasa panik menghampiri Ana saat prilly mengerang kesakitan dengan tangan yang mencengkram erat perut buncitnya.

"MAMAH!" teriak Ana dengan begitu kencang  dengan tangan menggenggam erat tangan prilly yang terasa begitu dingin.

"MAH!" teriak Ana kembali kala Ibunya tak kunjung datang, Ana semakin panik saat mendapati darah mengalir di kaki prilly.  Oh tuhan, selamatkan Prilly dan keponakannya...

📌📌📌📌

Ali yang berada di tengah ruang meeting nampak begitu gelisah,matanya sedari tadi tak pernah berhenti untuk melirik jam tangan yang ia kenakan. Entahlah, perasaannya begitu gelisah sejak tadi. Seperti ada sesuatu yang menganjal di hatinya dan memintanya untuk segera pulang.

"Semoga tak terjadi apapun, kenapa aku begitu khawatir dengan istri ku?" gumam Ali pelan dengan jari yang  mengetuk ngetuk meja.

"Tuan,bagaimana dengan konsep resort yang kami sampaikan?" Ali terkesiap dan memandang lawan bicaranya. Dan berdehem sejenak dan menelis sesaat perasaan khawatirnya

"Saya serahkan semuanya dengan kalian,saya yakin kalian akan melakukan yang terbaik" ujar Ali dengan tenang.

"Meeting sampai disini dulu untuk hari ini, saya prrmisi" tutup Ali sebelum keluar Dengan tergesa gesa di sertai dengan tangan yang merogoh saku celananya  untuk mengambil ponsel.

"Tuan, Anda mau kemana? Siang ini anda ada meeting dengan client dari jepang" ujar sekertaris Ali  berusaha mengejar bosnya yang di rundung panik

"Batalkan semua jadwal saya hari ini"

"Tapi tuan-"

"AKU MEMBAYARMU UNTUK MENURUTI PERINTAH KU!" sentak Ali dengan raut wajah menyeramkan membuat sang sekretaris menelan ludahnya ketakutan.

"Ba-a-ik tu-an"

📌📌📌

"Kenapa Ana tak mengangkat telfonnya? Tuhan.. Apa terjadi sesuatu?" gumam Ali sembari mempercepat langkahnya saat panggilan dari nya tak kunjung di angkat oleh Ana. Perasaan khawatir Ali semakin menjadi jadi.

📌📌📌

"ANA!" panggil Ali dengan  suara lantang saat baru tiba di rumah milik  ibunya itu. Ali semakin di rundung rasa khawatir saat suasana Rumah berbeda dari biasanya. Kemana istrinya? Biasanya wanita hamil itu akan duduk di sifa di temani dengan Adiknya.

"MAMAH!" Ali terkesiap mendengar teriakan Ana  yang berasal dari lantai atas. Dengan segera ia lari menaiki anak tangga. Persetanan bila dirinya jatuh!

"Ana!" teriak Ali menyebut nama adiknya, sumpah! Ali khawatir sekarang.Apa yang membuat Adiknya itu berteriak sedemikian kencang memanggil ibunya.

"Prilly" Detak jantung milik Ali semkin kencang berdetak saat Ana memanggil nama istrinya. Seketika pikiran negatif mengelayutinya, Apa yang terjadi dengan istrinya hingga Ana menyerukan nama prilly dengan anada khawatir seperti itu?

Setelah sampai di kamar calon anaknya, Ali membuka pintu dengan tergesa. Menghempaskannya begitu saja.

Tubuhnya seperti tersambar oleh petir  mendapati istrinya terbaring dengan wajah pucat pasi di lantai dengan darah di antara kakinya.

"PRILLY!"

📌📌📌📌

"PRILLY!"

Ana menoleh mendengar suara Sang kakak. Hatinya merasa lega melihat kakaknya ada disini.

Forgive me [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang