"baby, come on wake up dan lihat apa yang aku bawakan untuk mu"
Jihoon menggeliat setelah ciuman bertubi tubi ia dapat dari minhyun.
Sebenarnya tubuh nya masih terasa sangat lelah setelah aktifitas seharian. Di tambah kegiatan semalam bersama minhyun membuat nya semakin enggan untuk meninggalkan kenyamanan di balik selimut hangat nya.Namun karna serangan cinta yang bertubi tubi menyerang nya, akhir nya membuat gadis manis itu terbangun.
"Aku harap kau menyukai nya dan maaf jika rasa nya mengecewakan" ujar minhyun sembari menyerahkan sepiring sandwich lengkap dengan beberapa potongan buah.
"K-kau.. kau membuatkan ini untuk ku ?" Tanya jihoon yg belum sepenuh nya terjaga.
Minhyun mengangguk.
"Lagi ??"
"Ya, special untuk istri ku tercinta" sanggah minhyun seraya mengacak pelan rambut jihoon yang baru bangun tidur.
"Tapi ini seharus nya menjadi tugas ku, aku yang seharus nya menyiapkan sarapan dan segala keperluan mu, bukan sebalik nya"
"Tidak ada yang keberatan soal itu, lagi pula aku tau kau pasti lelah karnaㅡLelah bermain dengan ku semalaman"
Mata nya mengerjap lucu dan mengundang tawa kecil di bibir minhyun.
Jihoon tersipu dan pipi nya memerah. Belakangan ini sikap hangat minhyun selalu menyambut nya di setiap pagi, siang maupun malam.
Pria itu kembali menjadi diri nya yang dulu sejak satu minggu yang lalu; Minhyun yang hangat dan penuh perhatian telah kembali.Tanpa banyak berkata jihoon langsung melahap sandwich buatan minhyun.
Memandang hangat ke arah pria yang kini tengah duduk bersila di lantai.Jihoon bersyukur karna hubungan nya dengan minhyun kembali hangat seperti dulu, sedangkan minhyun bersyukur karna Jihoon sudah mulai mempercayai nya lagi.
__________________________
"Jam berapa dia datang ?"
"Mm.. biar ku tebak. Mungkin sekitar sehari atau dua hari lagi"
Ttaakkk !!
"Awhh.. sakit ! Jangan lakukan itu lagi ku mohon"
"Itu balasan untuk orang yang tidak bisa serius seperti mu"
Meninggalkan Daniel dan Woojin yang sedang bergurau (dalam versi mereka) orang yang Daniel maksud datang dari arah pintu koridor.
Selayak nya CEO pada umum nya, saat dia berjalan semua karyawan yang melewati kompak membungkuk dan menyapa nya.
Setelan jas hitam dengan dasi merah yang terlihat cocok menambah aura ketampanan minhyun pagi ini.
Dan tentu, seperti pagi biasa nya apapun yang lelaki itu kenakan akan terlihat cocok dan tampan."Aku berhutang budi padamu boy.. thanks" ucap Daniel pada woojin yang bekerja sebagai kepala manager.
Dan setelah nya Daniel bergegas menyusul minhyun.
Meninggalkan Woojin yang sedang bersiap mendapat teguran keras atau lebih dari yang pemuda bergigi gingsul itu bayangkan.°°°°°°°°°°
Clek
Mata kedua nya bertemu, namun si lebih tua dengan cepat membuang pandangan nya dan kembali memilih melanjutkan menyusun tumpukan file yang akan ia bahas di meeting sore nanti.
"Apa kau ada waktu ?"I
"Kau.. Ada perlu apa datang kemari"
"Aku ingin berbicara sebentar"
"Aku sibuk"
"Ini tentang jihoon danㅡ jinyoung"
Minhyun yang sedari tadi sibuk bergutik dengan tumpukan file di meja nya terhenyak sejenak ketika pemuda yang sudah beberapa bulan tidak di lihat nya itu kembali menyebut nama istri nya dan... Sugar baby nya.
"Tunggu lah di ruangan meeting, aku akan kesana sebentar lagi"
Daniel yang seolah mendapat perintah langsung meninggalkan ruangan minhyun tanpa berbicara sepatah kata pun.
Di susul minhyun yang segera menyusul Daniel. Namun sebelum itu, minhyun melakukan pembicaran dengan sekertaris nya via telfon
"Suruh Park woojin mengahadap keruangan ku setelah aku menelfon mu lagi"
°°°°°°°°°°
Daniel sudah lebih dulu sampai di ruangan meeting minhyun, Tak lama kemudian decitan pintu mengalihkan atensi Daniel yang sebelum nya sibuk dengan layar ponsel nya.
"Hai hyung, bagaimana kabar mu ?"
Srekk..
"Langsung saja, waktu ku tidak banyak.. " sesaat setelah minhyun menarik kursi yang berhadapan dengan Daniel.
Daniel menyunggingkan senyum nya, nampak nya setelah berbulan bulan berlalu, minhyun belum juga dapat bersikap seperti biasa nya pada Daniel.
"Baiklah, dari siapa dulu aku memulai pembicaran ini ? Umm.. jihㅡ
"Jinyoung.. ada urusan apa kau dengan nya ?"
"Hhh- nampak nya pemuda itu sangat berarti bagi mu hyung. Benar kah ?"
BRAK !!
"Aku tau arah pembicaran ini, katakan apa yang kau ingin kan"
Kedua kakak beradik Kang itu terlibat dalam situasi yang cukup panas.
Setelah minhyun menggebrak meja dan sedikit mencondongkan wajah nya ke arah Daniel, Daniel tak kalah memandang tajam ke arah minhyun.Ia berdiri mensejajarkan wajah nya di depan sang kakak.
Tepat disana, wajah mereka berdekatan dengan saling menatap dengan tatapan saling mengintrupsi."Lepaskan salah satu dari mereka atau kau ingin aku bertindak lebih jauh dari sekarang" jawab Daniel.
Minhyun menekan rahang nya kuat kuat. Menahan untuk tidak memukul rahang Daniel sekarang juga. Meski sedang emosi, minhyun tahu dengan siapa dia berbicara sekarang.
"Ancaman mu tidak begitu berarti bagiku tuan kecilㅡ" seringai minhyun.
Dan setelah nya minhyun dengan cepat merapikan kembali jas nya yang sedikit berantakan lalu pergi meninggalkan Daniel.
"Kau membangunkan sisi lain diri ku hyung~ kau bodoh ! Kenapa tidak mencari aman saja ketimbang berurusan dengan ku~Hhh"
Tak lama, Daniel pun beranjak pergi meninggalkan gedung bertingkat itu.
Ia akan mengunjungi suatu tempat.
Tempat dimana semua nya akan ia mulai.
Tak peduli akan seberapa rumit hidup nya nanti, itu hanya sebuah kerikil kehidupan yang akan Daniel lewati meski penuh kesakitan.°°°°°°°°°°°°°°
_____________________
Siapa disini yang kangen Daniel ?? I miss him so much 😣
KAMU SEDANG MEMBACA
Fighter [Mature]
Fanfiction- story about a complicated relationship between brother and sister in-law - The love triangle - ⚠ underage