Tookkk.. Tookkk..Tookkk
"Semoga benar ini rumah nya"
Gumam seorang pemuda, berdiri dengan satu koper berukuran cukup besar di samping nya. sembari menunggu di buka kan pintu oleh sang pemilik rumah, Ia memainkan game favorite nya dari notebook berlogo apel bekas gigitan.
Penampilan nya modis dengan setelan jas yang di padukan coat hitam, di tambah wajah tampan dan perawakan yang kekar serta bahu yang lebar menjadi nilai tambah untuk nya.
Sesekali pandangan nya mencoba menelusuri suasana di sekitar komplek yang masih terjaga keasrian nya itu.
Meskipun letak nya di tengah kota, namun udara di sana masih terbilang sejuk karna banyak nya pohon rindang di sepanjang bahu jalan.Sesaat melupakan game nya dan memilih untuk menghirup dalam dalam udara menyegarkan yang menyapa hidung nya sejak pertama kali memijak kan kaki disana.
Clek
"Uhm.. mencari siapa ?"
Sapa seorang wanita dari balik pintu, dengan hanya memuncul kan kepala nya tanpa memperlihat kan badan.
Daniel menoleh, dan cukup terkejut ketika yang mengajak nya bicara adalah seorang wanita.
"Kang Minhyun" jawab Daniel singkat padat dan jelas.
"Apa benar Kang Minhyun tinggal disini ?" Imbuh nya.
Wanita yang tak lain dan tak bukan adalah jihoon itu pun tak lantas mengizin kan Daniel masuk ke dalam, ia belum mengenal Daniel dan justru kini sibuk memperhati kan pemuda berbahu lebar itu dari ujung sepatu hingga ujung kepala.
Merasa di perhatikan dengan tatapan penuh curiga, Daniel pun angkat bicara.
"Tak perlu menatap ku seperti itu manis, aku pria baik baik" gumam Daniel sembari menunjukan smirk nya.
"Ah bukan seperti itu tuan, saya hanya takut suami saya salah paham jika mengizin kan anda masuk" papar jihoon dengan nada bersalah dan sedikit membungkuk kan badan.
"Suami ?? Siapa wanita ini sebenernya" batin Daniel.
Lalu kedua nya pun saling berdiam diri, tidak ada yang berniat bertanya lebih dulu. Daniel yang merasa tidak salah alamat masih berdiri di depan pintu dengan sebuah pertanyaan besar tentang siapa wanita yang hanya menyembulkan kepala nya dari balik pintu itu.
Sedangkan jihoon yang masih setia pada posisi nya dengan perasaan takut yang menyelimuti hati nya.
Takut kalau kalau lelaki di depan nya berniat jahat pada nya di saat tidak ada siapa pun di rumah, selain diri nya sendiri."Jangan sampai kejadian hari ini seperti film action yang sering ku tonton.. berpura pura bertamu kemudian dia menghabisi si pemilik rumah, Ya Tuhan lindungi aku" gumam jihoon, bergidik ngeri.
Daniel tidak suka kecanggungan, sampai akhir nya ia pun memilih menyudahi keheningan yang tejadi dengan berpamitan pergi.
Mungkin ini memang kesalahan nya, mungkin bukan di sini tempat hyung nya tinggal."Mm baik lah aku akan pergi, maaf sudah membuat mu merasa tidak nyaman"
Ujar Daniel sambil sedikit membungkuk ringan, di ikuti anggukan kecil dari jihoon.
"Niel-ah tunggu !!" Teriakan itu.. suara yang seperti nya tidak asing di telinga Daniel maupun jihoon.
"Mau kemana ?" Tanya minhyun yang baru keluar dari mobil hitam nya.
"Hyung ??" Gumam Daniel.
Dari balik pintu, jihoon yang dapat mendengar dengan jelas ketika orang yang ia curigai itu memanggil suami nya dengan sebutan 'Hyung' cukup terkejut hingga membuat pupil mata nya melebar tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fighter [Mature]
Fanfiction- story about a complicated relationship between brother and sister in-law - The love triangle - ⚠ underage