*Part ini agak panjang yah, hope you like this 💋 guys, semoga gak boring baca nya*Clek
Pintu terbuka, dan jihoon semakin menenggelam kan tubuh nya di balik hamparan selimut yang hanya menyisakan bagian rambut nya saja yang terlihat, ia masih kesal dengan sikap minhyun yang pergi meninggalkan nya begitu saja.
"Sayang, kau sudah tidur ?"
Tanya minhyun sembari mendekati jihoon yang menghadap membelakangi nya.Lama tak menjawab, minhyun ikut membaring kan tubuh nya di samping jihoon.
Menyesap wangi yang menyeruak memanjakan hidung nya, ketika jarak nya nyaris tanpa celah di belakang tubuh istri nya."Aku tak tau harus memulai nya darimana, tapi aku benar benar minta maaf"
Jihoon yang memang masih terjaga, hanya diam tanpa berniat menjawab permintaan maaf minhyun.
Ia akan berpura pura tuli dan bersikap acuh seperti yang minhyun lakukan pada nya."Jihoon-ah jawab aku, aku tau kau belum tidur" ujar minhyun
"Aku harap kau tak berfikir macam macam tentang kepergian ku yang tiba tiba kemarin malam" imbuh nya.
'dosa kah aku jika memaki pria di belakang ku ini ? Bagaimana bisa aku tidak berfikir macam macam ketika suami ku pergi begitu saja dan mencampak ku seperti seorang jalang yang gila sex'
"Apa kau tak ingin mendengar penjelasan ku dulu jihoon-ah ? Ku mohon jangan seperti ini, aku bisa gila kalau kau terus mengabaikan ku" rengek minhyun yang terdengar menggemas kan.
Jihoon mencoba tak menghiraukan rengekan minhyun sekalipun suami nya itu nanti nya akan menangis, namun jihoon tak akan setega itu membiarkan minhyun terus menerus memohon.
Akhir nya dengan tatapan malas, jihoon membalik kan tubuh nya dan mengangkat setengah badan nya bersender pada kepala ranjang sambil bersedekap dada.
Jihoon menatap kedua mata minhyun dengan tatapan yang tak bisa di gambar kan. Dari sorot mata nya tegambar jelas kekecewaan mendalam yang ia rasakan.
Dengan bibir yang bergetar, mata yang berkaca kaca, jihoon mencoba mencegah air mata itu jatuh."Sebelum kau menjelaskan alasan mu, boleh kah aku bertanya sesuatu minhyun-ah ?"
"Tentu sayang.." ujar minhyun yang tak kalah dalam menatap bola mata jihoon sembari mengusap lembut pipi tembam itu
"Apa ada wanita lain selain aku ?
Minhyun menggeleng….
"Aku bersumpah tidak ada wanita manapun, selain kau Park Jihoon""Kau bohong, kalau begitu kenapa kau menikahi ku kalau hanya untuk kau abaikan ? Apakah aku begitu menjijikan sampai suami ku sendiri enggan menyentuh ku ?? Hiikss.."
Jihoon menyerah, mata nya tak kuat menahan beban nya dan menumpah kan air mata yang sedari tadi ia tahan.
Jihoon terisak menangis kemudian dengan segera minhyun membawa nya dalam dekapan hangat pria tersebut."Ssstt.. jangan menangis, air mata mu terlalu berharga untuk menangisi pria brengsek seperti ku.."
"Tapi kau jahat ! Aku tidak suka di abaikan.." jihoon terisak di pelukan minhyun sambil memukuli permukaan dada suami nya.
"Maaf jika kau merasa terabaikan, tapi aku bersumpah aku hanya mencintai mu. Kau keindahan yang sempurna yang Tuhan beri untuk ku. Ku mohon percaya lah"
Minhyun memeluk erat serta mencium dalam dalam rambut Jihoon, sedang kan Jihoon semakin menenggelam kan wajah nya pada dada minhyun, menangis hingga membasahi piyama yang minhyun kenakan.
Entah lah, rasa nya ada sesuatu yang mengganjal di hati jihoon.
Rasa nya, jihoon tak puas dengan jawaban itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fighter [Mature]
Fanfic- story about a complicated relationship between brother and sister in-law - The love triangle - ⚠ underage