Kuroo Tetsurou tahu kalau sisa usianya tinggal hitungan hari.
Karena bersamaan dengan ulang tahunnya, dia akan melompat dari atas jembatan dan menenggelamkan diri ke dasar sungai. Toh, sudah tidak ada yang menangisi kepergiannya, Tetsurou ingin mencari kedamaian.
....
Tetsurou duduk sendirian menanti pesanannya datang, jari mengetuk-ngetuk meja berlapis kain putih untuk mengusir rasa bosan. Memangnya apa yang bisa diharapkan, dia tidak punya pacar untuk diajak kencan. Bukannya tidak laku, Tetsurou hanya malas menjalin hubungan.
Buktinya semasa SMA dulu, minimal seminggu sekali ada saja gadis yang mengutarakan perasaan padanya. Kalau surat cinta di loker sepatu sih, jangan ditanya. Herannya, meski tidak ada satu pun yang pernah diterima, gadis-gadis itu tidak kelihatan putus asa.
Mungkin menaklukkan hati Kuroo Tetsurou adalah tantangan tersendiri bagi mereka.
Lamunan Tetsurou buyar ketika seorang pramusaji meletakkan semangkuk sukiyaki di meja, uap tipisnya dibiarkan mengepul, menyebarkan aroma sedap yang membuat perutnya semakin meronta.
“Pesanan anda, Tuan.”
Pramusaji itu membungkuk singkat sebelum pamit untuk melayani pelanggan yang lain, senyum lebar selalu terpasang di wajah cantiknya.
“Terimakasih.” Ucapan itu terlampau pelan untuk bisa didengar.
“Sama-sama.” Dia menjawab tanpa berbalik, agak tidak sopan memang. Lalu bergegas kembali ke dapur untuk mengambil pesanan lain, Tetsurou membeku sesaat.
Bagaimana bisa?
Bisikan (harusnya) hanya bisa didengar oleh si pemilik suara. Tetsurou memandang figur itu lekat-lekat sebelum fokusnya teralih pada meja di sebelah, ada suara gebrakan meja disusul derap langkah, gelas jus yang separuh kosong ditinggaaalkan begitu saja.
Dan sosok itu sudah menghilang di balik pintu dapur saat Tetsurou kembali mengalihkan pandang.
Pertemuan pertama yang begitu singkat dengan gadis pramusaji itu cukup berkesan sampai meninggalkan jejak dalam kepalanya.
Iya saya sering sok sibuk tapi malah nambah hutang. Tapi utang saya bakal dilunasin kok, tapi enggak tau berapa taun lagi//gagitu
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmares [Kuroo Tetsurou X Reader]
Hayran KurguKeberadaanku hanya membawa petaka.