cast :
- M. Rian Ardianto
- Afrina Mikyla Iftitah
Kali ini aku bakal nyeritain gimana kabarku dengan istri, udah bukan tunangan lagi tapi istri loh. Pokoknya setelah Afrina balik dari Inggris dan menetap di Indonesia tepatnya di kota kelahiran aku, jarak beberapa bulan bapak alias kakeknya Nabilla yang nentuin tanggal pernikahan kita,sesuai dengan hari bagusnya dan juga jangan lupakan tanggalan jawa aku dan juga Afrina sendiri.
Seperti yang kalian tahu kalo Afrina itu sebelum menikah sempet kena sakit, Kista Ovarium, sekarang keadaanya udah total sembuh. Bisa dibuktikan setahun setelah kami menikah dia hamil anak kami, Allah SWT mengabulkna doa kami berdua. Awalnya sih gak tahu kalo Afrina sendiri hamil malah.
Bahkan disetiap turnamen di negara tertentu dia bakalan ikutan, kita emang gak bulan madu, karena kesibukanku sendiri juga. Kita berdua tahunya pas jalan – jalan di Paris waktu emang ada kejuaraan French Open super 750, dia bilang sakit diperut dan tiba – tiba keluar flek gitu, berhubung aku takut dia kenapa – napa lagi akhirnya kita langsung ke rumah sakit terdekat. Apa yang dikatakan dokter setempat bikin kita berdua syok.
"Bapak harus lebih berhati – hati lagi, jangan sampai ibunya terlalu kelelahan, itu bisa menganggu janinnya.." kata dokter yang bikin aku dan juga Afrina langsung menitikkan air mata dan berusaha kembali bertanya ke dokter kembali apakah semuanya benar. Bahkan katanya kehamilan Afrina yang gak kita berdua tahu sama sekali udah berumur 6 minggu, berarti udah jalan dua bulan.
Aku langsung menciumin seluruh wajah Afrina yang udah penuh dengan air mata. Sebagai tanda rasa terimakasih sudah menjadikanku seorang ayah, aku tidak masalah sama sekali dia bisa memberikanku seorang anak atau tidak waktu aku memutuskan untuk tetap meminangnya. Tapi nyatanya dia mampu membuatku menjadi seorang ayah.
Aku juga tidak lupa mengelus perut Afrina yang saat ini ada anak kami berdua, aku berdoa dalam hati sambil berpesan agar anak kami bisa tumbuh dengan sehat dan juga baik. Bahkan kabar Afrina yang sedang hamilpun tersebar dengan cepat, mulai dari athlete yang sedang bertanding di kejuaraan Frech Open hingga keluarga kami berdua yang ada di Indonesia.
"gimana kedepannya?" tanyaku dipesawat perjalanan kami pulang kembali ke tanah air, aku juga mulai berhati – hati dengan Afrina sekarang, takut kenapa – napa.
"ya gak gimana – gimana, mungkin aku mulai mengurangi jatah operasi mungkin mau ngajar aja dulu, sementara waktu mau lebih fokus juga ke si adek .. takut adek kenapa – napa.." terangnya sambil mengelus perutnya yang memang masih rata, masih belum keliatan hamilnya.
"hmm aku setuju .. jangan kecapek an ya, nanti nginep di apartemennya Imel aku temenin aja ya .. " kataku dan Afrina sendiri hanya mengangguk.
Setelah sampai di Jakarta sendiri aku dan juga Afrina langsung berpamitan dengan yang lain untuk menuju ke apartemen Afrina sebelum besok dia menuju ke jogja menggunakan kereta, kenapa kereta mungkin itu alternativ perjalanan ke Jogja paling aman, karena sebelum kami pulang ke Indonesia sudah berkonsultasi dengan dokter disana katanya geteran yang dihasilkan pesawat kurang bagus untuk Afrina yang sedikit terganggu kehamilannya kemarin jadi kami memutuskan untuk pulang ke Jogja pakek kereta sekalian Imel juga ikutan ke Jogja buat liburan katanya.
rianardianto