5

1.6K 110 9
                                    

setelah kegiatan panas yang mereka lalui, Can tidur menyamping, membelakangi Tin. memikirkan apa yang telah mereka lalukan sebelumnya. Can merasa apa yang mereka lakukan itu salah, tetapi dia sendiri bahkan tidak bisa marah ataupun menolak perlakuan Tin tadi 

berbeda dengan Tin yang saat ini menatap kearah punggung telanjang Can yang setengahnya tertutupi oleh selimut. Dia ragu untuk memeluk tubuh itu, bahkan dia juga ragu untuk membuka suara.

Keduanya terdiam dalam kurun waktu yang cukup lama, sampai pada akhirnya salah satu dari mereka memecahkan keheningan.

"kamu tau pasti kalau aku menyukai mu Can" ucap Tin. Can masih terdiam seperti sebelumnya, mendengarkan apa yang akan Tin katakan.

"dan aku melakukan hal ini karena aku menyukai mu" lanjut Tin. mendekatkan tubuhnya pada Can. memeluknya dari belakang.

"benarkah Tin?" akhirnya Can membuka suara. Tin tersenyum tipis dan mempererat pelukannya pada pinggang Can.

"tentu benar. kamu tidak berpikir kalau aku selama ini hanya main-main kan?" Can membalikkan tubuhnya, menghadap ke arah Tin. menatap kearah matanya mencari ketulusan di dalam sana.

"itu karena kamu sering berbohong" tuduh Can

"sebenarnya aku tidak pernah berbohong pada mu Can" Tin membalas menatap kearah mata Can. tersenyum tipis.

Can membalas tersenyum manis kepada Tin, membenamkan wajahnya ke dada Tin. mencari kenyamanan disana sambil menikmati irama degup jantung Tin yang kencang.

"aku lelah dan mengantuk Tin" ucap Can dan mulai memejamkan matanya

"tidurlah Can" Tin mengelus rambut Can lembut.

Tin menghabiskan waktu yang lama untuk menatap kearah Can yang sedang tertidur nyaman dalam pelukannya. dia sangat terlihat pas berada didalam sana. tapi mengingat status hubungan mereka yang masih tidak jelas sekarang. Can masih belum membalas ungkapan perasaan Tin, bahkan saat mereka bercinta tadi. mengingat hal itu membuat Tin menghela nafas berat sebelum akhirnya memutuskan menyusul Can pergi ke alam mimpi.


#SKIP

*Pagi Hari

Matahari mulai masuk melalui celah-celah gorden kamar Can. mengusik tidur lelaki mungil yang tidur nyaman dalam pelukan lelaki lain disampingnya.

Can membuka matanya perlahan. hal pertama yang dilihatnya pagi ini adalah wajah damai Tin yang sedang tertidur

Tampan.

kata pertama yang terbersit dipikiran Can saat melihat kearah Tin. wajahnya sangat tampan saat sedang dalam keadaaan damai tentram seperti ini. Can mengagumi wajah lelaki yang mengakui menyukainya itu untuk beberapa saat. melihat bagaiman bibir itu tersenyum di sela tidurnya.

Eh tunggu dulu!!

Tersenyum?!

"sudah puas mengagumi ketampanan ku?" tanay Tin sembari menyeringai jahil, masih dengan menutup matanya.

Can cemberut mengetahui bahwa Tin sedang mengerjainya. berusaha melepaskan diri dari pelukan Tin tetapi tidak bisa karena lelaki itu menahannya.

"lepas Tin! aku mau mandi. badanku lengket!" seru Can didepan wajah Tin

"berikan aku morning kiss, lalu aku akan melepas mu" ucap Tin santai dan mempererat pelukannya.

Can merasakan wajahnya merona mendengar ucapan atau permintaan Tin. membuat Can tidak berani menatap langsung kewajah lelaki didepannya.

Give me a chance!Where stories live. Discover now