Sudah seminggu hubungan Tin dan Can membaik, bahkan lebih baik dari sebelum konflik mereka. Hanya saja status mereka masihlah "teman", itulah yang dikatakan oleh Can. Tin sudah tidak ingin memaksa lagi, dia sudah merasa cukup dengan Can yang berada di sampingnya.
Saat ini perkulihaan sudah memasuki jadwal liburan. hari ini adalah hari pertama dalam jadwal liburan perkulliahan mereka. Liburan, itu berarti Can tidak dapat bertemu Tin, tidak makan siang bersama, tidak pulang dan pergi kekampus bersama.
Can menghela nafasnya, jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Sampai saat ini Ti belum ada mengiriminya pesan, satu pesan pun. Bahkan pesan selamat pagi yang dia kirimkan tidak dibalas oleh sang Tuan muda .
"OIIIHHHHH!!! kau kemana hah Ai'Tin?!" teriak Can dengan ekspresi kesalnya menatap tajam kearah handphone miliknya yang tergeletak diam di atas kasur.
"Ai'Tin! kamu menyebalkan! kamu kemana hah?! OOIIIIIHHH!!! aku marah!" teriak Can lagi.
Can terdiam beberapa aat, menatap ragu kearah handphonenya.
"eumm... apa ku telephone saja dia?"
"mai! MAI!! aku tidak mau menelephone nya!"
"ah tapi aku penasaran dia kemana! OIHHHHH AI'TIN!!!"
Can mengacak rambutnya frustasi sambil berteriak marah dan memukul pelan pada bantal di hadapannya
*drrtt drrrt
sedang asik melampiaskan kemarahannya, handphone Can bergetar menandakann adanya panggilan masuk
"siapa sih?mengganggu!"
Can meraih kasar handphonen nya tanpa melihat terlebih dahulu nama kontaknya
"halo!" sapa Can kasar
"sawadde, kenapa kasar sekali?" tanya seseorang diseberang sana
"Ai'Tin?!!!" pekik Can kaget dan melihat kearah nama kontak penelponnya
"hm, ini aku" jawab Tin santai
"kamu kemana hah?! kenapa tidak membalas pesanku?!" tanya Can marah
"aku memiliki sedikit urusan tadi pagi"- Tin
"auw, apakah sama sekali tidak sempat membalas pesanku hah?!"- Can
"kau marah? kau khawatir Can?" tanya Tin dengan nada yang mengejek
"auw? kapan aku seperti itu? kenapa aku harus marah? aku tidak mengkhawatirkan mu!" elak Can
"baiklah-baiklah, cepat turun"
"kemana?"
"ck, bodoh! turun dan keluarlah dari kamarmu"
"auw! kamu mengatakan aku bodoh lagi! Ai'Tin sudah kubilang kan jangan mengataiku-"
"aku ada didepan rumahmu" ucap Tin memotong ocehan Can yang pastinya akan panjang jika diteruskan
"HAH!"
Can dengan segera turun dari kasurnya berjalan cepat kearah balkon kamarnya dan melihat mobil Tin yang terparkir didepan rumahnya
"Shia Tin!"
Can menutup segera sambungan telephone mereka, meraih handuk dan berlari keluar dari kamarnya
"P'Can!" Ley mengahadang Can didepan kamarnya
"cepat mandi, ada P'Tin dibawah sana sedang mengobrol dengan ma" ucap ley dan meninggalkan Can yang tercengang
"SHIAAAA~!!!" teriak Can dan berlari cepat menuju kamar mandi, berusaha untuk tidak terlihat oleh Tin.
Tin tersenyum melihat Can yang melewatinya secepat kilat, sangat tidak ingin dilihat olehnya
YOU ARE READING
Give me a chance!
Fanfictionaku terlalu bodoh karna tidak menyadarinya dari awal. aku terlalu naif untuk tidak mengakuinya. aku terlalu munafik untuk menerimanya. sekarang aku merasa sangat sakit aku tidak bisa jauh darimu aku menyukaimu aku menyayangimu bukan suka terhadap s...