*dipesawat
"Ai'Tin aku yang duduk disamping jendela!" pekik Can.
oh ayolah, dia baru pertama kali berpergian dengan pesawat. hal baru ini membuatnya takut bukan main
"hm silahkan" ucap Tin
Tin menggelengkan kepala nya prihatin melihat keadaan Can saat ini
Mata yang terlihat bergetar
Keringat dingin yang berjatuhan
Jari yang saling bertaut khawatir
bahkan badannya pun ikut bergetar
Can menggenggam sabuk pengaman yang melingkar di pinggangnya erat, menatap takut kearah luar jendela. pesawat mereka bahkan belum landas tetapi Can sudah merasakan takut yang berlebihan.
suara pengumuman yang menyatakan bahwa pesawat akan lepas landas membuat Can semakin mengeratkan genggamannya, menutup matanya takut merasakan kepanikan yang luar biasa.
Can dikejutan dengan suara musik yang kencang ditelinga kirinya, sebuah lagu klasik yang menenangkan. Can menyentuh telinganya dan merasakan adanya earphone yang terpasang di sana, Can hampir melupakan keberadaan sosok yang duduk disampingnya, dan sosok itu sekarang melingkarkan lengan kekarnya ke bahu Can.
Can tersenyum dan menoleh kesamping, kearah Tin yang tersenyum menenangkan kearahnya
"kau tau Can, kau terlihat kampungan sekali" ejek Tin dengan senyum yang mengejek
"ck! menjauh sana!" marah Can sambil berusaha menjauhkan lengan Tin yang melingkar dibahunya
"jika aku menjauh kau akan ketakutan lagi" ucap Tin
"mai! siapa yang bilang aku ketakutan hah?!" elak Can
"itu terlihat diwajah jelekmu" ejek Tin
"siapa yang kamu bilang jelek hah?!" Can marah dengan ejekan Tin
"jangan berisik Can, lebih baik kau tidur" balas Tin
"ck! menyebalkan sekali" Can berdecak sebal
"sudahlah"
Tin menarik tubuh Can untuk bersandar didadanya, mengelus bahu Can lembut dengan mata terpejam. setidaknya dengan begini Can melupakan pesawat yang sedang lepas landas.
"ck! baiklah aku akan tidur. awas kamu macam macam saat aku tidur!" ancam Can yang dibalas anggukan kepala oleh Tin.
#SKIP
kini pesawat yang mereka tumpangi telah sampai dengan selamat dibandara international Tokyo Jepang.
Can menghirupkan nafasnya dalam-
"huft!!! HUA~ AKU BERADA DI JEPANG!!!" teriak Can
(dia yang teriak omi yang malu :( )-
"Cantaloupe, jangan berisik!" tegur Tin
"auw Tin, terima kasih naaa~" Can memeluk Tin erat.
Tin tentu saja senang mendapat rejeki dadakan seperti ini. Tin membalas pelukan Can sambil mengelus punggung lelaki mungil dipelukannya.
"excuse me, Tin? that's you?" suara seorang wanita mengintrupsi kegiatan mereka.
mereka menoleh ke arah sumber suara. sosok wanita cantik dengan rambut panjang bergelombang, tinggi, dan tubuh molek bagaikan model
YOU ARE READING
Give me a chance!
Fanfictionaku terlalu bodoh karna tidak menyadarinya dari awal. aku terlalu naif untuk tidak mengakuinya. aku terlalu munafik untuk menerimanya. sekarang aku merasa sangat sakit aku tidak bisa jauh darimu aku menyukaimu aku menyayangimu bukan suka terhadap s...