•
•
•
•
Do not let a fear surrounds you when you are falling in love someone."Jadi hanya karena hal ini ,kau mengganggu cuti ku,...cuti kami?!"ralat Naruto, melipat kaki di kantor Kakashi.
Kakashi menggeleng,melihat tingkah pria itu
"Hanya?,tanyakan pada ibu mu dampak dari gosip itu!!"Hinata menghela nafas nya kasar"Cukup berpengaruh pada saham,...apa rencana mu,Tuan Kakashi?"
Naruto memutar matanya,jengah melihat ekspresi cemas sang wanita.
"Kalian harus buktikan kalau itu hanya gossip murahan,aku akan menuntut media yang memberitakan kabar itu..."Kakashi berdiri dari kursi nya.
"Masalahnya itu bukan gossip dan kami tidak murahan"tegas Naruto,jujur.
Hinata menatap Naruto sengit,sementara Kakashi hanya tesenyum tipis menggeleng,"Sudah ku tebak...lalu kalian ingin aku memklarifikasi bahwa semua itu benar,begitu?"tanya Kakashi,tak percaya.
"Jangan!!,aku rasa ini bukan saat yang tepat.Hubungan kami akan mempengaruhi perusahaan...tolonglah alihnkan isu ini..."pinta Hinata.
Naruto mendengus,tak setuju"Hinata...kita saling mencintai,apa cinta mempengaruhi angka-angka saham mu itu?!"
"Ya,itu sangat berpengaruh karena kau anak dari suami ku...dan perusahaan ini pun milik mu,apa kau akan menghancurkannya?"jelas Hinata sedikit emosi.
"Sejak awal aku tak peduli,mari kita ke Honshu lagi dan melupakan semua tentang bisnis atau angka-angka itu..."lontar Naruto.
Hinata menatap pria itu,tak mengerti"Apa yang kau fikirkan?seolah semua ini mudah untuk mu...kita bicara tentang perusahaan besar yang ayah mu bangun,Naruto!!!"suara Hinata meninggi.
"Ya,perusahaan yang membuatku kehilangan ibu,ayah...dan sekarang cinta ku...Kau!!"emosi Naruto ,Ia berdiri dari kursi nya,mengelilingi ruangan itu bolak-balik.
Begitupun dengan pengacara itu,Kakashi yang tampak berfikir mengekor Naruto yang tampak bingung.
"Kalian...mengapa kalian berjalan-jalan seperti itu?!,membuat ku pusing"Hinata memijat pelipis nya,binggung.
"Bagaimana kalau kita mengirim Naruto sementara waktu ke luar negeri?!"ide Kakashi.
"Aku tidak mau jauh dari Hinata!!"tolak Naruto.
"Setidaknya saat ini kalian jangan terlihat dulu bersama bahkan tinggal di tempat yang sama,lebih baik lagi kalau kita mencari gadis untuk kekasih Naruto,maksudku...hanya pengalihan"terang Kakashi panjang.
Hinata mengangkat alis nya,tanda mempertimbangkan ide Kakashi itu.
Sementara pria pirang sang pemeran utama itu tampak protes dengan peran yang akan dimainkannya"Apa?,...gila!!"lontarnya.
"Setidak nya tinggalah di panthouse mu,...tinggalkan dulu mansion Namikaze mu secepatnya "lagi,Kakashi menjelaskan.
"Ya,itu lebih baik daripada mengirimku ke luar negeri,tapi..."
"Kau juga akan ku pindahkan untuk memimpin anak perusahaan di Sapporo"sahut Hinata.
Naruto kembali mendecak kesal"ck,baiklah...kita masih bisa bertemu kan Hinata?"tanya nya memastikan.
"Ya,..."jawab Hinata malu,akan pandangan Kakashi.
"Jadi kau punya gadis untuk pengalihan isu itu?"Hinata beralih bertanya pada sang Pengacara.Pangeran Namikaze itu mendelik tak percaya,Hinata juga menyetujui ide gila itu.
Ia hanya bisa mengetatkan rahangnya,mengenyam kesal dalam hati nya.
"Baiklah...jika itu mau mu,Hinata.Aku akan membakar mu...aku akan membuat mu berteriak mengakui cinta mu padaku di Tokyo tower...hoho"fikir pria itu,berseringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gloomy and Bloomy
FanfictionPairing:NaruHina warning rate (M)21+adult content Disclaimer:Masashi Kishimoto typo ,EYD,POV bolak-balik, dll.