The way to loved you

4.3K 380 15
                                    

-
-
-
-
You turned my world with a smile, and you take my heart with a kiss.

"Jadi kalian dulu satu SMA?"tanya Gaara,merespon kisah Naruto.

"Ya...Dunia itu kecil bukan?!... kebetulan yang aneh, teman sekelas ku malah menjadi istri ayahku"Naruto mengunyah dagingnya,santai.

"Ya...pantas saja kalian lebih mirip sepasang kekasih ketimbang Ibu dan Anak"celos Gaara.

Naruto terkekeh,sinis
"Ayahku cukup pandai memilih wanita bukan?!,sayangnya Ia bukan tipe ku"bisik Naruto di akhir bicara nya.

Hinata melirik tajam sang anak sambung,yang tampak mulai akrab dengan Tuan muda Sabaku itu.

Gaara tersenyum tipis"Kau harus nya khawatir,mungkin saja kau akan menyesali selera mu"

Naruto melempar senyuman acuh nya, menatap sang ibu tiri yang sedang memakan apel merah nya.

"Kami sangat menyesal untuk kehilangan mu, Nyonya Namikaze..."Sasuke yang sedari tadi hanya mendengarkan mulai bicara.

"Ya...kami sangat berduka...tapi kami tak punya kesempatan untuk berlama-lama berkabung"Hinata membersihkan sisa makanan nya,apik dengan tissu.

Senyum manis semerah apel itu kembali di pasang nya.

"Mungkin lain waktu kita bisa makan malam bersama,Nyonya Namikaze.Tanpa bayi besar mu yang cerewet itu"Sasuke mengulum bibir tipis nya.

"Maaf,aku tak tertarik pendekatan fisik seperti itu.Jangan lupa...Kalian bisa saja ku tendang dari perusahaan ku,Aku tak peduli saham Satu desimal kalian itu..."jawab Hinata angkuh.

"Wow,..maaf kelancangan sahabat ku itu,Kami mengerti akan image Anda yang baru saja di tinggal suami Anda...jika Anda telah siap menerima pria lain,mungkin keluarga Sabaku bisa anda perimbangkan.."Pria bernama Gaara itu cukup berani mengutarakan maksud nya.

"Hai bayi besar ini bisa berteriak..."JANGAN GANGGU DIA..."nada tinggi Naruto membuat orang-orang disekitar restoran mewah itu melirik ke arah mereka.

Hinata segera berdiri,meredam amarah nya"Besok kalian berdua akan menerima sisa pembagian saham terakhir kalian"wanita itu memutus kerjasama nya.

"Apa?,bagaimana bisa?...itu tak profesional nyonya Namikaze..."protes Sasuke.

"Aku sudah katakan,

aku tak peduli pengaruh kalian pada perusahaan...Kita bukan rekanan lagi mulai pukul..."Hinata melirik jam tangan mewah nya..."14...33 menit,52 detik.Baik,kalian takkan mendapatkan laba dari invest kalian setelah detik ke 53 siang ini..."tegas nya.

Naruto tersenyum puas mendengar ketegasan sang ibu tiri."hm,ternyata kau hebat..Hinata...!"

"Baiklah terimakasih makan siang nya,Saya permisi"Hinata segera melangkah anggun meninggalkan ketiga pria itu yang masih berperang dengan tatapan dingin.

Naruto menggigit nachos nya,garing. seraya tersenyum sinis"Kau benar,Sabaku...seperti nya aku akan mempertimbangkan lagi seleraku itu..."

Naruto pun meninggalkan kedua pria itu.
"Kau melihat nya?,anak pirang itu menyukai Ibu tiri cantik nya!"seru Gaara seraya terkekeh sinis.

Sasuke merenggut kesal"Sial,bagaimana aku menjelaskan ini pada kakak ku?!"

"Pendekatan mu terlalu kasar,Tuan Uchiha...Wanita itu tak akan terkesan"lanjut Gaara.

Mereka pun hanya meratapi Investasi mereka yang gagal merugi.




Wanita itu menghapus jejak air mata nya,Ia melihat diri nya dicermin.
Harga diri nya terasa dilecehkan kedua pria itu.
Tak pernah Ia kira ternyata menjadi janda jauh lebih sulit ,dari saat Ia mempertahankan masa lajang nya dulu.

Para pria kini seolah memandang nya sebagai janda yang haus sentuhan,mengingat semua tahu bahwa Ia kehilangan sang suami bahkan sebelum mereka melawatkan malam pertama mereka.

Belum lagi harta ,tahta dan kedudukannya yang sekarang  Ia sandang,membuat para pria bukan hanya mengejar kecantikan nya saja ,namun semua harta itu juga.

Mendapatkan janda Namikaze ,seolah jackpot plus plus...Kau bisa memiliki wanita cantik juga kekayaan nya yang menggunung itu.

Ia merapikan penampiannya,dan mengoles lagi lipstik merah nya.Kembali Ia menegakan kepalanya,menatap penuh wibawa.

Ia membuka pintu toilet.... dan terkejut...

Pria pirang itu bersandar,melipat tangan,Menunggu nya.

"Kau?,Ini toilet wanita...apa kau perlu mengganti sesuatu di dalam?"ejek Hinata.

Pria itu mendekat,dan mengangkat tangan nya...

Deg...
Jantung Hinata berdetak,was-was.

Tangan pria itu berhenti di bibir mungil nya.
Dan...

"Lipstik merah mu ini terlalu menggairahkan,Ibu...lihat lah mereka tak bisa menahan diri nya untuk menyentuh ini"ibu jari pria itu, menghapus lipstik basah dibibir sang ibu.

Hinata mematung.

Naruto melihat noda merah lipstik itu di jempol nya,Ia menggigit bibir nya dan mengecup jempol itu.
"Maaf,aku tak bisa kembali ke kantor siang ini.Shion ingin bertemu"Naruto melangkah meninggalkan wanita yang membeku itu.

Airmata mencair dari mata,Ia meremas dada nya.Merutuki perasaan yang dulu pernah singgah di hati nya kini kembali berbunga.

"Naruto,..."lirihnya.




"Narutoo..."hambur seorang gadis pirang,bergelayut manja di tubuh sang kekasih.

"Shion...maaf,aku baru bisa menemui mu?"sesal Naruto.

"Ya...apa Ibu tiri jahatmu itu merepotkan mu?!"tanya nya manja.

Naruto menggeleng"Seperti nya Aku lah yang merepotkannnya hoho"jawab nya terkekeh.

"Naruto...bagaimana pertunangan kita?"tanya Shion.

Naruto menghela nafas kasar,melepaskan pelukan wanita itu"Maaf,Shion...tapi aku tak mungkin menggelar pesta di tahun ayah ku meninggal,seperti nya itu akan di undur untuk waktu yang lama"

Shion cemberut tak suka"Tapi...,bagaimana bisaa begitu?,bahkan kita sudah membeli cincin pertunangan kita.Media pun tahu kita akan bertunangan tahun ini"

"Aku harus membicarakan itu,pada Hinata..."lontar Naruto.

Shion terbelalak kaget"Apa?,kau bilang kau tak memyukai ibu tiri mu itu...tapi sekarang kau bahkan harus meminta izin nya untuk bertunangan?!"Shion tampak emosi.

"Maaf,sayang...tapi sekarang Dia lah satu-satu nya orangtua ku,meski Ia cukup muda untuk menjadi itu..dan Dia tak jahat."aku Naruto seraya tersenyum malu.

Shion menatap tak suka ekspresi kekasihnya itu"Apa wanita ular itu mematuk mu,hingga mmbuat mu terpesona padanya?"

"Tentu tidak,Shion..."jawab Naruto.

"Ya...Dia tidak mematuk ku,tapi Ia melilit ku..."lirih hati Naruto,meralat ucapan Shion.



"Aku sudah melacak suara wanita di telepon itu,perkiraan kami kuat menuntun kami menemukan nama ini sebagai tersangka itu..."seorang Detektif berambut nanas menyodorkan foto seorang wanita.

Hinata tersenyum puas,mata nya membola melihat siapa wanita yang ingin membunuh nya itu...."Calon menantu ku,yang serakah...haha..rupanya begitu rencana mu,hm'???"

Bersambung...













"

Gloomy and BloomyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang