Decay

4.3K 361 5
                                    

-
-
-
-
 You will never find a reason when love someone, it’s because a true love comes with no logical reason.

Alunan piano mengalun lembut,sebuah lagu klasik sepanjang masa "love story"Masterpiese Bethoven, menemani makan malam sepasang kekasih itu.

"Sudah lama,kita tak makan malam bersama,benarkan Naru?"tanya wanita berambut pirang itu.

Naruto mengaangguk,acuh.

"Naruto,Apa ada yang kau fikirkan?,kaubhanya diam sejak tadi,..biasa nya kau cerewet"Shion kembali bertanya seraya tertawa.

"Oh...Itu aku hanya sedang...memikirkan,emmm Hinata"jujur pria itu,seraya sedikit meminum Wine nya.

Shion mengerutkan kening nya.
"Apa?,memangnya ada apa dengan wanita itu?"

"Seseorang mengancam nyawa nya,Kau tahu penembakan Ayahku itu...ternyata Hinata lah yang disasar nya"jelas Naruto,seraya menggoyang-goyang gelas bercairan kuning itu.

Shion tersenyum pahit"Ya,...Aku tahu,Harus nya Ibu tiri mu lah yang mati"

Kini,Naruto yang tampak mengerutkan dahi nya"Kau tahu?,Aku fikir Kakashi pengacara kami belum memberi klarifikasi lanjut untuk itu"heran Naruto.

Shion menegak habis wine nya gugup.
"I...Itu,ayolah aku ada disana saat penembakan itu.Oh,itu benar-benar mengerikan.Aku sangat berduka untuk mendiang paman Minato"tangan Shion perlahan menangkup tangan sang kekasih.

"Terimakasih"Naruto membalas genggaman wanita nya.

Shafirnya menatap isi gelas ramping itu.
Ia tersenyum tipis,mengingat sesuatu.

Cairan kekuningan itu,Ia tumpahkan habis ke dalam ember botol-botol wine nya.

Shion melotot,tak mengerti apa yang di lakukan kekasih nya itu"Hai,mengapa kau membuangnya?"

"Tidak,hanya saja Ibu tiri ku itu biang,minuman ini merusak otak ku...Bicara tentang Ayah,membuatku ingin berubah menjadi pria yang lebih baik"jelas nya seraya tersenyum,sendu.

Shion terkekeh tak percaya"Ayolah,Apa kehilangan Ayah mu membuat mu berubah?,atau...malah Ibu tiri mu itu yang merubah mu hm'?pancing Shion.

"I...itu,Aku tak tahu,hanya saja melewatkan hari bersama nya beberapa hari ini,membuatku banyak mengerti sesuatu yang ayahku selalu katakan padaku"lagi,jelas Naruto.

"Oh,ya Apa itu?"Shion kembali meneguk Wine nya.

"Kekuasaan,harta,dan...Cinta"jawab Naruto,biru nya memandang sang pemain piano yang masih memainkan lagu yang sama.

"Dia kehiangan beberapa nada"celos Naruto,memperhatikan tut-tut itu.

"Wow,kau kursus piano mu lagi..?"Shion takjub.

Naruto menggeleng"Aku mengerti itu,dari Hinata"

Shion membelalak kesal"Ayolah,semalaman ini yang kau bicarakan hanya Hinata,Hinata...dan Hinata"muak Shion,dengan nada tinggi.

"Apa ada yang memanggilku?"tiba-tiba suara lantang wanita berbarengan dengan heels tinggi nya,masuk ke restoran yang di reservasi itu.

"Kau,mengapa kau bisa disini?"heran Shion.

"Restoran ini milikku..,maaf maksudku milik anak ku ini,kan?"polos Hinata.

"Hinata,mengapa kau tahu aku disini?"Naruto pun terkejut melihat wanita bergaun hitam dengan bahu terbuka itu ada disana.

Sang ibu tiri cantik itu pun,menuang wine nya ke gelas kosong Naruto.
"Seperti nya malam ini aku akan sedikit mabuk,Nak" wanita itu meneguk habis wine itu.

Gloomy and BloomyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang