Purple Love

4.7K 319 8
                                        





Dengan cepat media mengabarkan kedekatan Sang pangeran Namikaze dengan Asisten pengacara nya itu,sesekali mereka sengaja terpergok kamera untuk membuat kehebohan dan melupakan isu cinta antara ibu dan anak sambung itu.

Wanita itu membuka pintu ruang kantor sang Direktur...,kosong.
"Apa Direktur Namikaze tak datang hari ini?"tanya nya pada wanita di luar ruangan itu.

Dengan gugup,karyawan itu membungkuk takut"Maaf,Tuan Namikaze sedang makan siang...dan belum kembali"jawab nya.

Hinata melirik jam yang melingkar di lengan nya,sudah cukup sore untuk makan siang.
"Hm,aku akan menunggunya...dan jangan katakan apapun saat dia kembali"

Hinata duduk dikursi kebanggaan sang pria,Ia memutar-mutar kursi itu,bersandar santai.
Amethys nya berhenti pada laci di meja itu,ada perasaan penasaran di hati nya untuk membuka laci sang pria...
Ia memastikan ke arah pintu jika,pintu itu tertutup rapat.

Laci itu bergeser cepat,tampak setumpuk foto dan kertas di sana.

Hinata mengambil dan meneliti,foto-foto itu.
Ia cukup terkejut,melihat foto nya saat di bangku SMA terselip di antara foto-foto keluarga sang pria.

Ia tersenyum tipis,menyadari bahwa Naruto pun dulu diam-diam mengawasi nya.

Tiba-tiba suara langkah kaki mendekat,Ia segera menutup laci itu,rapi.

Dan memasang senyum dingin nya.

"Hm,kau...?!"Naruto terkejut acuh,seraya melengok keluar memastikan sesuatu.

"Ya,kau terkena inspeksi pusat ,Direktur Namikaze"lontar Hinata seraya berdiri.

Naruto terkekeh,segera menyambar tubuh itu"Dan,lihat...kau juga terkena inspeksi kesopanan Hinata...!"Naruto menggerayangi bagian belakang tubuh sang kekasih yang terekspose.

Hinta tersenyum angkuh,berusaha lepas.

"Kau datang sebagai bos ku,atau...menggodaku?!dengan gaun terbuka mu ini,kau tampak ingin menawarkan sesuatu...?!"bisiknya seraya mengecup pipi merona itu.

"Lepaskan ini di kantor, Naruto..."tolak Hinata,halus.

Tok...tok...,
Pintu ruangan itu terketuk.

"Ada orang..!"baru saja bibir mereka akan bertemu.

"Baiklah,aku tak akan melepaskan mu,nanti malam,datanglah ke tempat ku"bisik Naruto seraya merapikan penampilan mereka.

"Masuklah..!"perintah Naruto,mempersilahkan.

"Sakura?!..."tanya Hinata,kaget.

Sakura tampak grogi,dan membungkuk memberi salam"Maaf,mengganggu...aku hanya akan memberikan ini pada Naruto,maksudku Tuan muda Namikaze.."sakura tampak canggung akan kehadiran ratu hati pria itu.

Gadis itu menyerahkan dua kertas berbentuk tiket,ke tangan Naruto.

Hinata memperhatikan kertas itu.

"Terimakasih,Sakura...kau sangat membantu?,kau sudah posting ini di medsos mu kan?!"tanya Naruto tampak senang.

Sakura pun mengangguk senang,"Tentu Naruto...maksudku Tuan,.."

"Sudahlah,kau boleh memanggilnya Naruto...kalian sudah cukup dekat kan?!"terdengar nada cemburu dari Hinata.

"Baiklah,Aku permisi dulu..."pamit Sakura,kembali berojigi.

"Maaf,tidak bisa mengantar mu...kau lihat,ada pengawas dari pusat"sahut Naruto dengan nada canda.

"Kau antarkan saja Ia pulang,sopir ku juga sudah menunggu"lontar Hinata yang tampak mulai tak mood.

Gloomy and BloomyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang