Gadaf Jonathan x Reliya Christa
Namanya Gadaf. Jonathan Gadaf lebih tepatnya. Perantau dari Jakarta yang datang ke Yogyakarta guna berkuliah. Berumur 19 tahun dan mengambil jurusan bisnis disalah satu universitas swasta di Yogyakarta.
Dia ganteng. Pokoknya idaman buat cewek. Tapi sayang, dia pecandu. Pecandu game ML!
Jangan tanya kecanduannya seperti apa, yang jelas setiap waktunya Gadaf hanya habiskan didepan ponsel dan mempermainkan game terkenal ini.
Dirinya selalu jadi pemenang disetiap ajang-ajang perlombaan yang diadakan. Bahkan hampir satu lemari kaca hanya diisi oleh piala-piala yang didapatkannya dari perlombaan. Oleh sebab itu, Gadaf sering disebut-sebut 'Sang King ML' di kalangan teman-teman diuniversitasnya.
Saking candunya, Gadaf jadi lupa sama sekitarnya. Sampai lupa sama statusnya. Ia terlalu mencintai game ini, hingga tak memperdulikan perhatian orang-orang yang disekitarnya. Banyak cewek-cewek yang menaruh hati padanya, tapi karena Gadaf tak pernah tanggapi mereka jadi bosan dan pergi menjauh. Hingga sampai sekarang, Gadaf tetap bertahan pada status singlenya.
Single?
Iya! Si Gadaf ganteng-ganteng single!
Dari mamanya lahiran dirumah sakit sampai dia kuliah di Yogyakarta, Gadaf tetap single. Aneh kan?
Nah, beruntung dosen yang mengajar dikelasnya sedang berhalangan hadir, hari ini waktu Gadaf free. Kesempatan bermain game ML nya terbuka lebar. Ia dengan senang hati menghabiskan waktu untuk bermain dengan game tercintanya.
Tapi saat lagi asik-asiknya main, ponselnya tiba-tiba bergetar dan layarnya muncul nama 'mama' disana. Hampir saja mulut Gadaf mengeluarkan kata-kata kotor kalau tak mengingat yang menelpon ini adalah orang yang telah melahirkannya.
"Halo, mah." Sapa Gadaf lembut. Gini-gini dia anak yang baik dan penurut. Takut Tuhan katanya.
"Hallo, sayang. Kamu dimana? Lagi kuliah, ya?" seperti biasa, pembawaan mamanya yang lembut membuat Gadaf jadi pengen pulang sekarang.
"Enggak, mah. Gadaf lagi diapart nih. Dosen yang ngajar lagi berhalangan hadir."
"Oh gitu. Terus kamu udah makan?"
Ini nih juga faktor yang membuat Gadaf jadi tetap betah dengan status single. Mamanya terlalu perhatian, hingga membuat Gadaf jadi malas berpikir untuk memiliki pacar.
"Belum nih. Nggak laper."
"Makan gih, Daf. Jangan bikin mama khawatir dong. Pasti kamu cuma main game terus ya, sampe lupa makan?!"
"Eh kok, mama tau sih?" Gadaf malah cengengesan.
"Beli makan sekarang! Atau nggak, mama nggak akan ngirim uang buat kamu. Biar kamu sekalian gak makan-makan disana."
Oke, Gadaf menyesal telah mencoba bercanda. Kegalakan dan kekejaman mamanya mulai muncul.
"Mama galak ih!"
"Makanya cepat makan!"
"Iya mah. Tenang aja."
Bersamaan dengan itu, telepon mamanya terputus. Gadaf menatap ngeri layar ponselnya.
"Untung mama gue, kalau nggak udah gue umpatin dari tadi."
Gadaf menghela nafas. Walaupun kesal, cowok itu tetap menuruti perkataan mamanya. Ia dengan cepat berpakaian rapi dan segera keluar apartemen untuk membeli makanan bungkus.
Gadaf tidak membawa motor ataupun mobil kesayangannya. Karena memang warung yang akan ditujunya dekat dengan apartemennya, jadi tidak apa-apa untuk memutuskan berjalan kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
About U And Me [Cerpen]
Short StoryIni adalah kisah cinta kami. Cerita kami bersama. *Sesuai judul, ini hanyalah cerpen dan setiap bab beda-beda ceritanya