"Limario fokuslah menyetir." Tegur Jisoo.
"Hmmm..."Limario hanya menjawab dengan deheman.
"Apa dia ilusi belaka atau hanya imajinasi?" Pertanyaan itu selalu teriang-iang di kepalanya.
"Lu mikir apaan dah?" Tanya Jisoo yang dari tadi merhatiin sahabatnya."Aniyo." jawabnya singkat.
Tiba-tiba Limario mengerem mendadak mobilnya. Alhasil Jisoo kaget dan menatap sahabatnya dengan tatapan tajam.
"YAKKKK RIO!!"
"Gua baru nyampe disini dan gua belum mau mati." Ucap Jisoo kesal masih dengan tatapan tajam nya.
"Jisoo-ya diem. Gua...." Limario menggantung ucapannya."Lu waeyo?"
"Kesambet kah, atau mau boker?"
"Hehehe..." kata Jisoo sambil ketawa gaje.
Limario menatap malas sahabatnya itu.
.
.
.
Duduk dibalkon kek gini sering gua lakuin, angin sore ini terasa sejuk.
"Limario...." Teriak Jisoo dari dalam apartemen.
"Baru juga duduk udah di panggil ae_-" kesal Limario.
"Jan bacot PALLI!!"
"Iya sabar jisoo ya."
Gua pun terpaksa meninggalkan balkon dan pergi ke dalam.
"Ya Rio lihat ada email dari Osen University, akhirnya kita jadi mahasiswi di universitas itu". Jisoo bersorak ria.
"Oh Tuhan sahabat ku ini minta di tabok_-." kesal Limario.
Bukannya Limario tidak senang tapi email itu sudah seminggu yang lalu. Jisoo aja yang baru buka emailnya.
"Jisoo ya, lu pikun apa gimana sih? gua udah ngomong seminggu yang lalu soal itu." kata Limario malas."Oh iya-ya ngapain gua jauh-jauh dari Korea ke Selandia Baru kalau bukan karena email itu" ucap Jisoo sambil ngakak sendiri. Limario yang liat cuman nepok jidat.
Ketika malam mereka berdua nonton tv di ruang tamu. Suasana hening karena mereka terlalu fokus, tetapi tiba-tiba Jisoo keinget sama kejadian tadi siang.
"Rio gua pen nanya, kok tadi tiba-tiba lu ngerem mendadak?"
"Trus lu kenapa? kek ada sesuatu yang lu pikirin cuman lu bingung itu apa kan? Tanya Jisoo dengan muka seriusnya.
Limario berfikir mengingat kejadian tersebut.
Walau Jisoo 4D gitu-gitu juga dia bisa ngerti ada sesuatu yang dia juga gak tau itu apa wkwk. Author dilempar sendal seketika ma Jisoo wkwk.
"Tumben neng, salah makanan ya?" jawab Limario dengan sedikit meledek Jisoo.
"Yakkk gua lagi serius Rio." Seketika Limario kena tabok.
"Sakit Jisoo ya" rintih Limario.
"Heleh apaan cuman pelan doang, lebay lu".
Limario melihat jam di dinding menunjukkan waktunya untuk tidur.
"Udah Jisoo besok kita harus ke kampus" ucap Limario sambil menguap.
"Ngapain ke kampus? Gua aja baru datang belum istirahat masa besok udah ke kampus." ocehan Jisoo.
"Salah lu sendiri, udah gua kasih tau dari kemaren-kemaren cepet ke sini lu malah gak datang" celoteh Limario.
"Karena gua gak bisa jauh dari dalgom..." curhat Jisoo.
"Hmm...yaya tidur weh gua pen istirahat good night Jisoo."
"Good night too Rio."Limario Pov
ketika Limario memejamkan matanya, tiba-tiba bayangan tentang sesosok wanita yang perawakannya tinggi, berkulit putih rambutnya panjang muncul didalam pikirannya.
"Shittt...Sebenarnya dia siapa ?"
"Lu nyata gak sih ?"
"Baru kali ini nemu cewek secantik dia, sialnya gua gak tau itu asli apa ilusi ?""Oh Tuhan jika dia nyata tolong dekatkan ku padanya" Pinta Limario.
.
.
.
Stay stoon guys
Ok chingudeul ini cerita pertama gua, masih pemula bisa dikatakan kek gitu wkwk.
Vote+Comment. Comment kalian jadi pelajaran buat gua biar lebih baik lagi.
Jangan dibaca bisa-bisa ketagihan wkwk. Pd gapapalah yekan guys...
Mianhae banyak bacot sekian dari gua.
THANKS FOR ALL ♡♡♡
YOU ARE READING
[CHAELISA] MY ANGEL
Fanfiction"Apakah dia kupu-kupu atau bidadari, tak bisa ku bedakan, dia begitu cantik sampai ku tak sadar apakah itu nyata atau ilusi belaka?" batin Limario. Tiba-tiba Limario pingsan setelah melihat gadis itu. • • • • Siapa dia? Tuhan pertemukan ku deng...