"Lain kali gua gak boleh gugup kayak tadi, untung ga ketahuan". Gumam Limario sambil menaiki mobilnya. Limario menancap pedal gas mobil dengan cepat. Karena selama perjalanan bayangan Rose selalu menghantuinya.
"Akhirnya sampai juga". Rio membuka pintu rumah sambil menuju ke kamarnya dilantai atas. Limario merebahkan tubuhnya diranjang yang menjadi zona nyamannya, perlahan matanya mulai tertutup.
"Kring kring kring"
"Kring kring".
Bunyi hp berhasil membangunkan Limario, Limario meraba saku celana dan melihat telfon dari siapa.
"Hmmm mengganggu sekali". Kesal Limario lalu melanjutkan tidurnya.
.
.
.
.
"Rose pemandangannya indah". Ucap Limario sambil menggenggam tangan Rose.
"Tapi tak seindah wanita yang ada didepan ku ini". Bisik Limario yang berhasil membuat pipi Rose memerah tak karuan.
"Kau ada-ada saja Limario". Kata Rose sambil memalingkan wajah menutupi pipi merahnya.
Limario memegang dagu Rose mengarahkannya agar mata mereka bertemu satu sama lain.
"Aaa ada apa?". Tanya Rose gugup. Limario memajukan mukanya lebih dekat, lebih dekat. Rose menutup mata."Limario....
"Kebo bangun......".
"Yakkk bangun".
"Bichi naneun jomblo"."I'm going Solo lo lo lo". Jisoo yang sedari tadi membangunkan Limario tapi tak bangun-bangun, langsung saja naik ke kasur sambil dance. Alhasil upayanya berhasil membangunkan sahabatnya tersebut.
"Jisoo ya lu mengganggu mimpi gua aish". Guling dilempar ke arah Jisoo. Jisoo menangkap guling tersebut lalu memukuli Limario.
"Udah ah lu mau ngapain?".
"Oh iya gua kesini buat ambil baju, Appa gua nyuruh pindah di apartemen yang udah dia pilih, terus kata dia takut gua gangguin lu terus." Jisoo hanya terkekeh.
"Yah gua kesepian dong". Limario tertunduk lesu.
"Lu gak bakal kesepian, ntar gua kirim gadis-gadis seksi buat nemenin lu tiap malam". Jisoo tertawa tanpa dosa.
"Pabboya gua gak main dengan sembarang cewek". Lmario menatap malas sahabatnya itu.
"Limario Gomawo udah ijinin gua tinggal disini, lu sahabat terbaik gua". Peluk Jisoo nangis termehek-mehek.
"Santai aja gua udah anggep lu saudara gua sendiri Jisoo ya". Limario membalas pelukannya."Iya tau wkwk"
"gua mau beresin baju dulu, kasihan Jennie dia nunggu diruang tamu sendiri". Jisoo beranjak pergi ke kamarnya meninggalkan Limario.
"Jennie kau menunggu Jisoo kan?".
"Ini minum dulu". Limario memberi Jennie jus.
"Ah ne gomawo". Sambil tersenyum.
"Wah daebak, lu beli dimana ini?". Tanya Jennie setelah meminumnya.
"Gua yang buat, enak kan? Yes i know". Limario menyilangkan tangan di dada, bangga dengan jus buatannya sendiri."Iya sih enak, tapi kok gua nyesel ngomongnya haha". Jennie terkekeh pelan.
"Lu ma Jisoo emang cocok, couple tersengklek sejagat raya". Ledek Limario.
"Plak". Jisoo tiba-tiba datang lalu menjitak Limario.
"Ngomong sekali lagi gua lempar lu sampai ke Thailand wkwk". Jisoo menatap Limario tajam sambil terkekeh.
"Aish, iya-iya". Ucap Limario malas.

YOU ARE READING
[CHAELISA] MY ANGEL
Fanfiction"Apakah dia kupu-kupu atau bidadari, tak bisa ku bedakan, dia begitu cantik sampai ku tak sadar apakah itu nyata atau ilusi belaka?" batin Limario. Tiba-tiba Limario pingsan setelah melihat gadis itu. • • • • Siapa dia? Tuhan pertemukan ku deng...