Vote & Coment Gratis
Senja di sore hari di taman kota bertepat dekat sungai, angin segar menerpa pengunjung yang ada. Kebanyakan yang datang para pemuda-pemudi yang sedang di mabuk cinta. Banyak dari mereka saling bercumbu mesra tanpa malu, berbeda dengan dua sejoli bermarga Kim ini.
"Jennie ini buat kamu" Jisoo menyodorkan kotak kecil tanpa ekspresi, Jennie lantas menatap menyelidik isi kotak itu, bukan apa-apa Jennie tahu betul Jisoo bukan tipikal cowok yang romantis.
'curiga, tapi kepo juga'
Jennie pun membuka kotak tersebut
Kyaaa...
Dilemparnya kotak tersebut
"niat jichu cuman pen romantis kek di drama korea, bukan buat ngagetin kok" Ucap Jisoo mempoutkan bibirnya seimut mungkin, jurus andalannya untuk meluluhkan si empu Jennie yang sudah berdiri berkecak pinggang.
Langkah kaki Jennie perlahan mendekat lalu
Cup
Kedua bibir menyatu sempurna, tak ada yang bergerak bibir mereka hanya diam tanpa lumatan. Jisoo terbelalak kaget dibuatnya, sedangkan Jennie pipinya merona merah padahal dia yang memulai permainan.
Duo Kim Pov End
Senja menemani Limario yang kini duduk sendiri di bangku taman kota. Mengingat kembali kenangan dimana Limario dan Rose bersama, hingga berpisah dan akhirnya mereka bertemu kembali. Mereka dua orang yang saling merindu, tanpa pernah menyalahkan waktu.
"Cincin ini mengingatkan ku pada masa lalu kita, malaikat ku maaf telah mengurungmu dalam sangkar masa lalu yang kelam, sungguh aku lelaki pecundang. Yang bisa di lakukan sekarang hanya lari dari masa lalu, rasa takut berlebihan ini menutup setiap cahaya yang datang, maafkan aku yang tak bisa mengenal mu" Gumamnya menatap cincin putih.
"Apa kau pikir, kau selamanya bisa lari dari masa lalu? Sama sekali tidak, sekeras apapun kau berusaha, masa lalu akan terus mengikuti dan muncul dengan cara yang tidak bisa kita duga" Ucap Rose menggenggam tangan Limario menatapnya penuh arti.
•
•
•
•
“Lim..” suara teduh memanggilnya dari belakang
Apaan-apaan ini? Efek rindu kah? Atau itu suara setan
“Rose” gumamnya pelan berdiri menatap terkejut. Dengan cepat Lim menaruh cincin kedalam saku celana
“Se..sedang apa kau disini?’ Tanya Lim kikuk
“Mencari angin segar, kau sendiri?”
“Ehm sama hehe” Ucapnya berbohong
Mereka duduk berdua di taman kota kala senja itu, angin menerpa kedua makhluk Tuhan yang saling memendam rasa tanpa berani mengungkapkan satu sama lain. Ntah sampai kapan mereka akan memendam, hanya waktu yang akan menjawabnya bukan saya hehe.“Rose” Menoleh menatap Limario
Duarrr!!
Limario kaget dibuatnya, Jisoo tertawa terbahak-bahak berhasil mengagetkan sahabatnya, sedangkan Rose dan Jennie hanya menggelengkan kepala
Jisoo kimak selalu ngancurin moment gua sama Rose Arghh, ingin ku depak dia dari muka bumi ini batinnya frustasi
“Sorry bro” Ucap Jisoo menepuk pundak Limario dibalas dengan senyuman datar
“Kalian berdua kok bisa berduaan disini?” Tanya Jennie tak menghiraukan kelakuan Jisoo
“Tidak sengaja ketemu” Jawab Rose lalu menatap Limario seolah berkata betul bukan Lim, dibalas dengan anggukan
“Kalian mau ikut kita gak? Ajak Jisoo merangkul lengan Jennie
“Boleh” Ucap Rose dan Limario bersamaan tanpa perduli tempat tujuan mereka di ajak
Limario blushing, sedangkan Rose hanya tertawa dalam hati.
.
.
.
.
Ramai menyeruak ditengah jalanan kota, berbagai macam atraksi ditampilkan. Setiap pertengahan bulan selalu diadakan atraksi gratis sebagai hiburan warga sekitar dan wisatawan asing. Tak lupa kembang api pun turut meriahkan atraksi itu, malam itu pun penuh warna-warni menghiasi langit.
Limario dan Rose yang terbawa suasana tanpa sadar saling menautkan jari satu sama lain tersenyum bahagia, sedangkan disisi lain. Jisoo yang sibuk menatap atraksi dan Jennie yang sibuk mengabadikan setiap moment yang ada“Oh jadi Limario pria yang kau ceritakan selama ini hmmm” Gumam Jennie yang tak sengaja memotret moment mereka
Aku kalah dengan senyummu, pesonamu membunuhku, tak peduli masa lalu suram yang menghantui ku, ingin rasanya ku berbisik selembut sutra di telingamu, jangan khawatir dan jangan bingung, kali ini akan ku lepas perangkap yang memisahkan kita
Gumam Limario menatap Rose sedari tadi, merasa diperhatikan, Rose memalingkan wajah menatap balik. Tak ada jarak dekat sangat dekat.
Cup
Bibir tebal mendarat sempurna di bibir seksi nan tipis berwarna merah muda, hanya menautkan bibir tanpa ada lumatan. Rose tersenyum dalam hati, saling menatap lekat tak perduli banyak orang disekitar mereka, seakan dunia berisi mereka berdua
Awalnya Aku takut menoleh kebelakang pada cerita kita yang tertunda, seiring berjalannya waktu dan bertemu dengan mu kembali. Aku sadar telah tebiasa menyembunyikan perasaanku, saat ini waktu yang tepat untuk mengungkapkannya
Dilepasnya bibir, Limario memajukan muka berbisik pelan yang masih bisa didengar Rose
I Love You
Kalimat yang sederhana tapi bermakna bagi kedua sejoli itu, bukan ungkapan untuk memiliki hanya saja ungkapan tentang rasa yang terpendam sangat dalam yang tak lekang oleh waktu
Malam yang indah bagi Limario dan Rose, meluapkan semuanya walaupun mereka hidup mengikuti alur yang berjalan, tetapi semua akan indah pada waktunya. Kesabaran dan kepercayaan akan cinta semua tergantung bagaimana kita akan menghadapi segala konsekuensi yang akan datang
Hello guys back lagi setelah berabad-abad HAHAHAHA
Gimana? Mau lanjut gak? Atau digantung aja cerita kita? WKwk Maksudnya cerita ini?

YOU ARE READING
[CHAELISA] MY ANGEL
Fanfic"Apakah dia kupu-kupu atau bidadari, tak bisa ku bedakan, dia begitu cantik sampai ku tak sadar apakah itu nyata atau ilusi belaka?" batin Limario. Tiba-tiba Limario pingsan setelah melihat gadis itu. • • • • Siapa dia? Tuhan pertemukan ku deng...