Lampu belajar sengaja dinyalakan oleh Devano, baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambutnya yang basah ia gosok menggunakan handuk. Sejujurnya lelaki itu membuka buku fisika tapi entah kenapa pikirannya terus di ganggu oleh,
Danila.
Kejadian dimana gadis bermata almond bak tupai itu menggengam tangannya erat seperti enggan untuk di lepaskan. Ah, sialan. Devano benar-benar menggila sekarang! Pikirannya sudah terkontaminasi dengan nama itu. Danila Ruby.
Mata ujungnya menoleh ke arah bahu bekas kepala Danila yang tadi tak sengaja memakainya sebagai bantal untuk tidur. Bahkan Devano masih ingat betul harum rambut Danila, bak bayi yang memakai shampoo rasa jeruk.
Tunggu—
“Tapi dengan satu syarat, kita pacaran cuma status aja! Enggak boleh ada yang baper!”
Shit.
Jangan sampai Devano yang lebih dahulu menyembunyikan perasaan. Tolong untuk author kembalikan fokus pada tujuan utama Devano Sanjaya! This game, don't love.
“GILAAA GUE ARGH!!!”
Surainya sengaja ia acak-acak, mengurangi rasa frustasi. Oh, hampir saja kelupaan tentang strateginya. Devano mengambil sebuah ponsel membuka aplikasi media sosial—lebih tepatnya mengganti status menjadi ♥︎In Relationship with Danila Ruby.
Finish, dengan begitu semua orang tau.
Pintu kamarnya terbuka lebar ketika oknum tamu tak di undang berdatangan. Siapa lagi kalo bukan Tama, Kevin, Imam dan Saqi. Mereka langsung menyambar playstation milik Devano, seolah tak melihat keberadaan sang pemilik rumah.
Ya itulah, Tama dan Saqi dua savage berkedok teman.
“Tukeran stickjoy dong.” pinta Saqi sengaja menabrakan bahu pada bahu Tama.
Tama mengangguk. “Ada syaratnya tapi, ambilin makanan sana ke Bibi—”
“Enggak! Ambil sendiri sana. Bibi udah pulang kerja kalo udah malam gini.” tegur Devano duduk disamping ranjang kasur bersebelahan dengan Kevin dan Imam.
Imam tertawa puas melemparkan salah satu bantal. “Mentang-mentang teman. Lo pada jadi enggak punya adab!”
Ting!
♥︎In Relationship with Danila Ruby.
Semua mata menoleh pada ponsel masing-masing kecuali Devano lelaki itu fokus membaca buku sampai ia sadar bahwa semua mata tertuju pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE GAME
FanfictionDua insan keras, ego sama-sama kuat, namun saling bertaut. "Gue lebih hebat daripada lo!" "Otak gue lebih berbobot." Devano Sanjaya dan Danila Ruby, rupanya mereka habis menelan magnet semalam. Buktinya, mereka saling tarik menarik satu sama lain. D...