Detak Cinta 🍃

335 19 0
                                    

Menjadi murid baru sudah dia rasakan berkali-kali dalam hidupnya, berganti sekolah setiap bulannya adalah kesengsaraannya.

Selalu berkenalan dengan orang-orang baru adalah kebenciannya, berbasa-basi bukanlah tipenya.

Lelah? Sudah pasti, dia hanyalah robot yang berwujud manusia, yang selalu di atur, tak punya logika, robot yang hanya terus di kendalikan tanpa ada rasa lelah dalam kamusnya, robot yang di lapisi kulit manusia, bahkan dia sendiri tak punya tujuan hidup.

Tak banyak bicara adalah dirinya, sama seperti robot yang bicara jika di suruh dan ditanya.
Bosan? Sungguh dia amat lah bosan, dia ingin mencari kebebasan, kebebasan untuk selamanya bukan sesat, setalah dapat lalu pergi.
Bukan itu yang dia inginkan, dia ingin menetap di dalamnya, tanpa ingin beranjak pergi.

Menghitung setiap detik di hidupnya bukan lah hal menyenangkan, dia hanya ingin melihat apakah detik akan membunuhnya? Atau memperpanjang umurnya?

Denyut nya selalu berjalan seiring dengan detak yang berdegup.
Memejamkan matanya meresapi nafas yang selalu keluar mengeluarkan udara kotor dalam tubuh.
Dan menghirup oksigen, untuknya bertahan hidup, menunggu sampai tuhan mengatakan untuk membali.

Sampai Cinta lah yang membuatnya bertahan sampai saat ini, berdiri kokoh menantang badai yang akan menerpa, sebab dia tak sendiri.
Ada cinta bersamanya....

Ia sadar ia tak sendiri, dia tak berdetak sendiri lagi, ada detak yang hadir bersamanya.

***

"Manusia tidak akan pernah bisa hidup tanpa adanya udara yang datang.
Begitupun aku, yang tidak akan pernah bisa hidup tanpa kamu, kamu udara ku..
Tanpa mu, aku berteman dalam tanah. Kekal di dalamnya sampai ragaku hancur, menyatu dengannya."

~ Detak Cinta ~

Detak Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang