#3 Hujan

647 33 0
                                    

Angin bertiup cukup sejuk, dedaunan kering yang terjatuh di halaman sekolah mulai bergerak-gerak tersapu oleh angin.

Aliza melihat ke arah luar jendela kelasnya, ternyata awan sudah mulai gelap.

"Sepertinya akan turun hujan." Gumamnya dalam hati.

Matanya langsung mengarah pada jam dinding di kelas, terlihat sudah pukul 14.30, bel tanda pulang sekolah belum juga berbunyi.

"Padahal udah waktunya pulang. Hmm~" Gumamnya kembali dalam hati dan menghela nafas panjang.

Aliza meletakkan kepalanya diatas buku matematika miliknya, dia memandangi Caca yang sangat serius mendengarkan penjelasan dari Guru Matematika nya.

"Apa liat-liat." Ucap Caca yang merasa bahwa dirinya sedang dipandang oleh sahabatnya itu.

Aliza hanya meringis menjawab ucapan dari Caca.

Tak lama kemudian bel tanda pulang sekolah berbunyi. Tiba-tiba Aliza refleks langsung mengangkat kedua tangannya.

"Yess~"

Aliza terlihat begitu senang mendengar bunyi bel pulang sekolah, karna itu lah yang sedang ia tunggu-tunggu.

"Akhirnya... ." Ujar Aliza dengan nada pelan.

Seketika semua orang di dalam kelas melihat ke arah Aliza.
Dia yang baru tersadar bahwa teman-teman dan gurunya sedang memandangi nya langsung menurunkan kedua tangannya kemudian tersenyum malu ke arah mereka.

Semua anak terkekeh melihat ekspresi dan tingkah Aliza yang seperti anak kecil, sedangkan Bu Linda hanya menggelengkan kepala.

Kelas hari senin sudah berakhir, mereka semua tak lupa berdoa untuk mengakhiri pelajaran yang dikomandoi oleh Hariz.

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... ." Ucap salam semua murid setelah selesai berdoa.

"Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh." Jawab Ibu Linda.

"See you~ and thank you mam~ ." Ucap kembali semua murid.

"See you.. jangan lupa siapkan payung atau jas hujan kalian karna sebentar lagi pasti hujan. Jaga kesehatan kalian." Jawab Ibu Linda dengan pesannya.

Bu Linda memang guru matematika yang baik juga menyenangkan, semua anak sekolah juga menyukainya, belajar matematika menjadi seperti tak ada beban karna gurunya yang baik.

"Yes mam~" Jawab semua murid.

Ibu Linda pun tersenyum manis dan meninggalkan kelas.

Semua anak memasukkan apapun yang ada di meja mereka ke dalam tas dan bergegas keluar kelas karna awan semakin terlihat gelap.

"Cus kita pulang." Ajak Caca dengan muka sumringah.

"Cuuuuus..." Jawab Aliza.

Mereka berdua terkekeh dan merangkul satu sama lain sambil pergi meninggalkan kelas.

"Tadi kamu kenapa sih Za? Konyol banget, hahaa.. ." Tanya Caca dengan ledekan.

Aliza meringis.
"Aku refleks Ca, soalnya lagi pengen cepet-cepet pulang, lagian udah mau hujan." Jawab Aliza

"Za~ Za.., emangnya ada apa dirumah sampe pengen cepet pulang, hem?" Tanya Caca penasaran dan menyenggol sisi tubuh Aliza.

"Emm .."

Aliza memikirkan sesuatu cukup lama hingga mereka sampai di pertigaan teras sekolah.

"Nggak ada papa." Lanjut Aliza dengan cepat.

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang