#20 Final Exam

295 12 0
                                    

Tiga hari ujian telah terlewati, kini adalah waktunya kemampuan para siswa disetiap jurusan di uji. Ya, hari terakhir ujian dengan mata pelajaran kejuruan yang telah mereka pilih sendiri. Tak pernah terbayangkan dua tahun lebih mereka melewati masa SMA dan semuanya akan berakhir dengan singkat dalam waktu empat hari, bisa dikatakan itu adalah hari-hari yang menentukan dalam hidup mereka selanjutnya.

"Oi, mau kemana lu!?" Tanya Dion pada Hariz

"Ada rapat pengurus ROHIS, gue nggak bisa pulang dulu."

"Lah!? Bukannya lu bilang ke gue kalo rapatnya abis sesi II kelar?"

"Iya si, tapi gue mau ke perpus dulu."

"Ke perpus? Ujian udah kelar, ngapain belajar lagi?"

"Mau tidur, puas!?"

Dion tertawa terbahak mendengar jawaban sahabatnya yang sebenarnya ia tahu kalau itu hanya candaan, mana mungkin anak pintar dan taat aturan seperti Hariz melakukan hal semacam itu.

Dari arah belakang...

"Hey!"

Suara Caca yang cukup keras memecah suasana.

"Astaghfirullah.. ."Ucap Dion spontan sambil menutup sebelah telinganya yang kiri, tepat ketika Caca datang dengan suara lantangnya.

"Apa-apaan si lu Ca!" Ketus Dion

"Hihiii sorry... ." Ucapnya dengan ekspresi seperti orang yang tak punya salah.

"Kalian setelah ini mau kemana?" Tanya Caca

"Kita makan-makan yuk di luar." Lanjutnya

"Ngajak gue Ca?" Sela Dion

"Nggak."

"Ish! Terus ngapain lu pake ngajak-ngajak tadi."

"Cuma ngajak Hariz sama Aliza." Ujarnya dengan ekspresi meledek.

"Gue nggak bisa Ca, ada rapat pengurus ROHIS." Ujar Hariz

"Sekarang?" Tanya Caca

"Nggak juga si, nanti setelah ujian sesi II selesai."

"Aku juga nggak bisa Ca, belum izin sama ummah." Ujar Aliza

Dion kembali tertawa terbahak, kali ini bukan karena hal sebelumnya, melainkan karena ajakan Caca yang ditolak mentah-mentah oleh Hariz dan Aliza.

"Yaah~ kasian banget, hahahaaaa..."

Wajah Caca terlihat kesal karena tawaan Dion yang meledeknya.

"Ya udah kalo gitu Caca mau main ke rumah Aliza aja." Ujarnya menatap Aliza

"Bolehkan Za?" Tanyanya

Aliza tersenyum dan hanya mengangguk dengan menunjukkan bulatan ibu jari dan jari telunjuk nya, pertanda 'OKE' yang berarti bahwa ia membolehkannya. Sedangkan Caca kembali meresponnya dengan mengacungkan kedua jempolnya.

"Gue ikut." Ucap Dion

"Mau ngapain?" Tanya Caca

"Cowok sendirian, nanti di interogasi sama ummah nya Aliza tau rasa!" Lanjutnya dengan menakut-nakuti Dion.

Dengan cepat Dion menyilangkan kedua tangannya dengan ekspresi datar, seperti pertanda bahwa ia tidak jadi ikut. Melihat ekspresi sahabatnya itu, Caca Aliza dan Hariz mentertawakannya.

Disaat mereka mentertawakan Dion, dari arah lain Alishba tengah berjalan melewati selasar kelas dengan ekspresi seriusnya memandangi lembaran-lembaran kertas yang sedang ia baca.

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang