3.

9.9K 375 7
                                    

"Karena jatuh terlalu keras,menyebabkan tulang lengan Pak Rama patah. Tapi insyaa Allah ia akan baik-baik saja. Jangan terlalu khawatir." Ucap Dokter Fahreza,dokter pribadi Erra.

"Kira-kira tangan Mas Rama kapan sembuhnya dok?"

"Waktu penyembuhannya sekitar 6 sampai 8 minggu. Jika,pasien melakukan chek up dan makanannya terjaga maka itu akan membuat penyembuhannya semakin cepat."

"Iya dok."

"Sementara itu jangan biarkan pasien melakukan aktivitas seperti biasanya.  Ini untuk resep obatnya."

"Siap,dok. Sekali lagi makasih ya."

"Ya,sama-sama. Kalau begitu saya pamit dulu. Pastikan mas mu itu tidak melakukan sesuatu."

"Baik,dok."

Erra mengantarkan dikter Fahreza ke depan rumah,kemudian setelah melihat dokter muda itu melaju dengan mobilnya,Erra kembali ke kamar Rama sebelum itu ia menyempatkan diri ke dapur.

"Ah.." ringisnya tatkala ia mampu duduk. Rama menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang. Tangan kirinya meraba tangan kanannya yang memakai sebuah gips.

"Mas Rama,Mas Rama udah sadar?"

Netra Rama beralih pada seorang gadis yang membawa sebuah nampan berisi makanan. Gadis itu tanpa sungkan duduk Di samping Rama.

"Mas makan dulu,ya.. Setelah ini Mas harus minum obat." ucap gadis itu,Rama hanya terdiam tanpa ingin angkat suara.

"Aaaaaa.."

"Saya bisa sendiri." ujar Rama dengan dinginnya, ia hendak mengambil alih. Namun gadis itu mencegahnya.

"A-anu mas,itu tangan kanan Mas.. Kata dokter,tangan, tangan.."

"Tangan kanan saya kenapa?"

"Tangan kanan mas,ta-tangan mas pa-patah.. Perlu waktu 6 sampai 8 minggu untuk proses penyembuhan."

Rama memelotot tak percaya sampai membuat gadis itu-Erra menundukan kepalanya. Bagaimana bisa? 6 sampai 8 minggu itu bukanlah waktu yang sangat singkat,apalagi Rama harus pergi ke Sekolah,mengajar,membereskan rumah,dan tentunya ia perlu menyiapkan segala kebutuhannya.

"Maafin aku mas.." ucap Erra,Rama memejamkan matanya sejenak. Ingin marah tapi tak ada gunanya. Tapi,tapi nuraninya ingin sekali meluapkan kekesalannya.

Pada siapa? Rama tidak mungkin melakukannya pada Erra. Rama tahu gadis itu tak bermaksud mencelakainya,namun tetap saja.. Ah.. Rama bingung,ya Allah..

Rama mengembuskan nafasnya.

"Sekarang jam berapa?"

Erra mendongak.

"Jam setengah lima, Mas. Mas.. Mau apa? Biar aku bantu."

"Kamu bisa ambilkan handphone saya di meja ruang tamu?"

"Oh.. Sebentar Mas,aku akan ambilkan."

Erra bergegas,ia menghilang di balik pintu. Rama lagi-lagi memejamkan matanya. Ia bingung,sungguh.. Mendapati musibah ini,apa ia akan mampu menjalaninya? Setelah ini,apa yang harus ia lakukan?

Menjalani semuanya sendiri dengan gips di tangan kanannya bukanlah sesuatu yang mudah. Ya Allah, bisakah Engkau menurunkan seseorang yang ikhlas membantu Rama?

"Mas Rama,ini!"

Rama membuka mata,pikirannya melambung. Apakah ini jawaban dari pertanyaannya? Apakah ini,.. Seseorang yang diturunkan Allah untuknya?

"Terimakasih."

"Hm.. Mas,maaf.. Karena aku,mas jadi seperti ini." Ucap Erra, ia masih berdiri dengan kepala tertunduk. Rama meyakinkan dirinya untuk tidak marah, ia yakin jika yang terjadi padanya ini sudah kehendak Allah.

Dikhitbah Pak Guru [Tahap REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang