6 - Yes, We Are Lunatic (part III)

1.2K 203 66
                                    

~Happy reading~

.

.

.

.

"Jimin! Kau ini gimana! Pergi kok tasnya ditinggal di meja! Untung ada aku!" Nayeon baru duduk sedetik di jok belakang langsung merepet mirip emak-emak.

"Makasih sayangkuuu!" Jimin melempar flying kiss. Yang lagsung ditangkap dan ditempelkan Nayeon ke kaca jendela dengan sadisnya.

Jungkook mendengus geli melihat interaksi duo cewek rempong itu.

Jimin memangku tasnya. "Gimana caramu minta izin?"

Sambil melempar rambutnya ke belakang punggung dia menyeringai. "Ah, bosku sih gampang, sisa kusenyumi saja."

"Serius nih, jangan sok cantik," cibir Jimin. "Aku pengen tau gimana caramu kabur dari bosmu si botak gempal itu?"

"Kan sudah kubilang, dia tinggal kusenyumi sama kukedip-kedipin dikit. Beginilah derita orang cantik."

Jimin memilih diam dan ngalah. Capek ngomong sama Nayeon. Cewek rada-rada.

"Terus tadi anak-anak nanyain kau kemana, kujawab saja kakakmu mau lahiran." Nayeon membeberkan kekacauan otaknya.

"Nayeon..." Jimin melotot. "Kok bisa sih aku berteman denganmu? Kakakku laki-laki! Dia tidak akan pernah mungkin lahiran!"

"Memangnya dia tidak pernah lahiran di WC?" 

"NAYEON!" pekik Jimin. "Itu beda kasus!"

Nayeon menjawil pundaknya Jungkook. "Kau juga sering lahiran kan? Jangan menyangkal! Menyangkal artinya bukan manusia."

"NAYEON!" 

Nayeon terbahak-bahak histeris sambil menampari jendela. "Aku memang pengen ngerjain kakakmu. Besok kalau mereka-mereka pada bawain kado buat Hoseok oppa, berikan saja semuanya, bilang itu kado selamat melahirkan dari orang kantor."

Saking shocknya Jimin sampai gak sanggup ngomong. 

Jungkook bergabung dalam squad tawa kerasukan.

"Habis dia menyebalkan!" ucap Nayeon di sela-sela tawa. "Maksa-maksa minta kado ulang tahun. Oke, itu balasannya, segunung kado lahiran. Semoga dia bahagia."

Satu fakta yang membuat Jimin lebih tertarik: Abangnya rutin bertukar kabar diam-diam via whatsapp dengan sahabatnya. 

"Hmmm... gitu toh..." Jimin cengar-cengir.

Nayeon berhenti cekikikan, sebaliknya, dia berubah jadi waspada. "Apa?"

"Kau dan kakakku..." Cengiran Jimin semakin lebar dan semakin nista. "Berlanjut ke saling nge-prank rupanya? Aduuh, kok kalian so sweet banget sih! Anti-mainstream!"

Nayeon menepak bantalan kepala jok yang diduduki Jungkook. "Pak pak jalan! Sebelum istri anda bikin saya gila!"

"Adduuuhhh demen ya demen aja, gak usah malu-malu..." Jimin memanas-manasi.

"Pak pak cepet jalan!" Nayeon nepuk-nepuknya makin barbar.

Kebanyakan cowok pasti merasa risih sama kelakukan Nayeon, untung Jungkook selow orangnya, malah ikut haha-hihi sakit perut di samping Jimin. Poin plus untuknya. Ribuan poin kalau Jimin bisa kasih sekarang juga, entah bagaimana.

Isn't He Handsome? [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang