SMA TriAmpera nampak riuh pagi ini, semua guru sedang mengadakan rapat mendadak, mengingat bulan depan adalah waktu ujian kenaikan kelas mereka
Selepas upacara, anak anak TriAmpera berhamburan, ada yang ganti baju untuk sekedar bermain basket, ke kantin untuk menambah rezeki Mang Mamad atau dikelas nonton drakor
Tapi tidak dengan kelas 11A, sebagian orang nampak sedang menujukan matanya kedua murid baru dikelas mereka
"Hay Rel" Sapa Alya yang saat itu seperti nya sudah sangat mengenal orang asing ini, setidaknya untuk sebagian orang
Namanya Farel, dia lebih milih ngambil tempat duduk di sebelah Iqbal, entah mengapa seluruh kelas dapat tau jika Iqbal dan Farel adalah teman dekat
"Hay Al" Balas Farel ramah, jika iya Iqbal dan Farel berteman, bagaimana bisa? Farel yang murah senyum dan Iqbal yang selalu menyendiri
"Juna" Panggil Diva dengan nada setengah merengek
Juna menolehkan kepalanyabkebarah gadis itu dan mendapati wajah gadis itu pucat "lo kenapa? " Tanya Juna khawatir
"Laper, temenin Gue ke kantin yok? " Pinta Diva memohon, dari upacara selesai keringat dingin membanjiri tubuhnya
Juna menganguk dan mengulurkan tangannya guna membantu Diva berjalan menuju kantin sebelum seorang gadis mencegah mereka
"Eh tunggu dulu, lo Arjuna Sanjaya kan? Ketua kelas? " Tanya sella, murid baru dikelas ini
"Iya" Jawab Juna singkat, ia memang tidak terlalu suka berbicara dengan orang asing
"Lo di suruh buat cantika anterin gue keliling sekolah buat pengenalan lingkungan sekolah" Jelasnya lagi
"Kenapa harus gue"
"Ya karena lo ketua kelasnya" Sahut sella santai
Juna memperhatikan wajah Diva lekat, tanganya masih menopang gadis itu
"Habis gue nemenin Diva ke kantin"
"No no no gue mau sekarang" Gadis itu memaksa agar Juna mau menuruti keinginannya
"Udah Jun, lo anterin dia aja dulu, gue gampang kok bisa sama Alya" balas Diva yang sedari tadi diam menahan rasa laparnya
"Tapi... "
"Udalah orang dianya juga bilang nggak kenapa napa kok" Jawab sella acuh tak acuh
Gadis itu berdiri dari kursinya dan menyambar kasar tangan Juna dari Diva
"Al, temenin gue ke kantin yok" Pintar Diva pada Alya yang sedang sibuk bicara dengan Farel
"Gue ikut Va" Vio mengacungkan jarinya dan mengumbar senyum manis
"Kamu mau ikut sayang? " Tawar Vio pada Vano yang sedang ada di mejanya, biasa mereka lagi melakukan permainan yang menjatuhkan harga diri seorang mang Doni
Vano yang memang sedang kelaparan pun menganguk
"Lo mo ikut Rel? " Tawar Alya pada Farel
"Boleh, tapi Iqbal ikut ya"
Alya menganguk dan tersenyum
"Lo pucat" Ucap Iqbal saat mereka sudah di depan pintu.
Tanpa banyak kata kata Iqbal membantu Diva berjalan menuju kantin, memang letaknya tak terlalu jauh dari kelas mereka tapi mengingat keadaan Diva yang seperti mayat hidup... Iqbal tak yakin Diva bisa
...
Seperti yang sudah mereka berenam perkirakan kantin akan seperti lautan manusia, semua insan yang perutnya minta diisi akan melarikan diri disini
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE LATE [Hiatus]
Подростковая литератураSince 20 november 2018 Aku tau hatiku tak pernah berbohong, kau adalah titik akhir pencarian ku... Gadis yang telah lama membayangi setiap detik langkah ku persabatan yang disalah artikan. apakah hanya mereka yang merasakan hal itu? kenapa sebuah...