ciuman pertama!!!

746 56 10
                                    

"Bal"

Pria yang memiliki nama tersebut dari lahir pun memilih tak menoleh dan meneruskan langkahnya lebih cepat

"Iqbal!!! Kepala gue, pecah kena Es batu Mang Mamad" Teriak gadis itu lagi

Dengan wajah Iqbal yang memerah, pria itu pun menoleh lalau mendekati gadis itu dengan kesal

"Kenapa sih"

"Ih kok jadi sensi"

Iqbal tak menyahut, ia memilih meningalkan gadis itu dan semakin mempercepat langkahnya menyusuri koridor dengan setengah berlari, Iqbal sadar Diva masih mengejar dirinya tapi dia tak memiliki niat untuk menoleh kembali ke belakang

"Ih kok ke kamar mandi sih" Lirih Diva heran

"Bal"

"Iqbal"

Kalo dia sekali lagi nggak noleh, gue gantung di jembatan Ampera gerutunya kesal

"Sayang!!!! "

Iqbal menoleh dan tak dapat membiarkan ekspresi dan sudut bibirnya datar

"Kenapa sayang? "

"Ih dasar Tayo, giliran dipanggil sayang noleh, kenapa lo lari? "

"Kebelet pipis, sayang mau ikut? "

Diva membulatkan matanya tak percaya, faedah gadis itu berlari, berteriak dan memanggil pria itu sayang hanya untuk mendengar kata kata itu dari Iqbal? Sungguh kejam dunia ini!

"Mau! Lo berani? " Tanya Diva tersenyum jahil

"Ahhhh kelamaan udah keburu ngompol gue sayang" Iqbal berbalik dan kali ini ia berlari, meninggalkan gadis itu dengan semua rasa frustasi nya

"Sayang sayang, palak bapak kau sayang"

Diva melepaskan kuncitnya frustasi dan mengibaskan nya ke sembarang arah dengan pesona yang ia tebar tanpa gadis itu sadari

"Kenapa lo liat liat" Bentak gadis itu kasar pada salah satu siswa yang lewat dengan emosi geli atas kejadian tadi

...

"Guys! Guys! Kalian sayang kan sama Diva? " Tanya seorang gadis di tengah sahabat sahabatnya

"Wah nih pasti lo punya permintaan kan Va? "

Gadis itu tersenyum geli dan pasrah

"Sayang Va" Potong Juna datar dengan tatapan di layar ponsel

"Cieee yang sayang"

Memilih tak ingin terbang lalu jatuh gadis itu mengatur ekspresi nya lalu tersenyum ceria "makasih Juna"

Juna memalingkan wajahnya ke arah gadis itu "masama" Ucapa nya datar

"Nggak jadi ah liburan ke Brasil"

Tatapan MadSquad sudah fokus dan siap dengan segala senjata tangan pada gadis itu

"Kan kalian bilang kalo kalian sayang sama Diva, jadi tadi Diva berubah pikiran mau liburan di puncak" Ucap Diva memelas lalu dengan pasrah membiarkan kepalanya menjadi sasaran

"Yaudah ayo"

"Yaudah ayo"

Ucap Juna dan Iqbal bersamaan sekali lagi tanpa menoleh dan tetap terpaku pada handphone nya

"Satu satu, lo mau kemana Juna? "

"Puncak"

"Kalo lo bal? "

"Ke KUA sama Diva"

Suasana jadi hening seketika

1menit...

YOU'RE LATE [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang