Teror

606 38 0
                                    

Gadis itu menghempaskan tubuhnya di kasur Kingzize miliknya

"Lo harusnya bahagia Va, liat Iqbal udah bisa moveon dari lo" Lirih Diva dengan tatapan kosong

Dibenak gadis itu masih mengiang senyuman Iqbal, tatapan pria itu dan... Sentuhan tubuh Iqbal saat pria itu memeluknya. Nyaman dan hangat

"Lo cinta donk sama gue"

Diva bangkit dari pelukannya ke Iqbal  "emang iya? "

"Lo seneng kan mikirin Juna? "

"lo khawatir kan waktu Juna kenapa napa? "

"lo cinta kan sama Juna"

"Iya lo cinta sama dia dan sekarang lo juga cinta sama gue"

"Maksudnya? "

"Cinta lo udah bercabang Va"

"Ihhhh Juna gue nggak ngerti intinya aja apa"

"Lo udah mulai suka sama gue"

"Gue sayang sama lo, dan gue harap lo mau jadi queen di hati gue"

"Gue nggak... "

"Husss... Jangan jawab sekarang, jawaban lo itu penting banget buat gue jadi harus bener bener dari hati"

"Maaf ya"

"Walaupun jawaban lo nggak sesuai harapan gue, lo tenang aja, gue bakalan selalu jadi Iqbal yang jagain lo kok"

Aahhhh

Gadis itu mengeluarkan semua rasa frustasi nya... Kalimat itu, kalimat itu... Lagi-lagi kalimat itu

Gadis itu memejamkan matanya dan berharap mendapatkan pencerahan, membuka kembali matanya dan bangkit dari tidurnya

"Ah, ini" Gadis itu mengembangkan senyumnya melihat bunga itu, bunga pertama dan terakhir dari Iqbal sebelum terjadi jarak diantara mereka

"Gue kangen sama sikap lo Bal, gue kangen senyum lo, gue kangen mata lo... Gue kangen semuanya tentang lo" Rancau gadis itu mengeluarkan semua yang mungkin mengganjal dihati nya

"Gue nggak mau lo ngejauh, hati gue sakit waktu liat lo deket sama semua cewek"

Diva mengeratkan pelukannya pada bunga itu, gadis itu berucap sambil tersenyum tapi tak bisa membohongi hatinya karena air mata juga turun membasahi wajah gadis itu

"Lo bilang walaupun gue nolak lo, lo bakalan selalu ada buat gue" Lanjut gadis itu serak

"Gue nggak bisa liat lo hancur Bal, cuman karena gue"

Gadis itu menangis, mengeluarkan semuanya. Sampai akhirnya ia tertidur dengan tetap memeluk bunga itu erat

...

"Makasih ya kak, udah anter Rika sampe rumah" Ucap Rika manis pada Iqbal

"Udah cepetan masuk"

"Eh Rika, ada Iqbal juga ya? " Seorang wanita paruh baya  muncul diambang pintu dan tersenyum ramah padanya

"Maaf ya, kalo Rika suka ngeribetin"

Iqbal tersenyum "santai aja tan, Iqbal seneng kok " Jawab Arkan setengah berbohong, karena menghadapi sikap kekanakan Rika cukup menguras emosi nya

"Saya pamit tan"

Iqbal menang meninggalkan tempat itu dengan fokus pikiran yang entah kemana

...

YOU'RE LATE [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang